Persepsi Prilaku Orang-Orang Tentang Pengeloaan Sampah
Psikologi
Lingkungan Essay Ujian Akhir Semester
Dosen pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta
MA
SITI HANIPAH
22310410010
FAKULTAS
PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Persepsi adalah pandangan secara umum atau global mengenai suatu obyek dilihat dari beberapa aspek yang dapat dipahami oleh seseorang. Persoalan yang muncul dengan persepsi adalah manusia terlalu kreatif dalam menciptakan persepsi berdasarkan manfaat. Dampaknya adalah keseimbangan ekologi menjadi terguncang.
Bagaimana cara menjelaskan persepsi dalam bentuk
skema? Berikut adalah skema persepsi yang dikemukakan oleh Paul A. Bell dan
kawan-kawan (dalam Sarwono, 1995).
Bagaimana persepsi dengan perilaku orang-orang yang sering membangkang perintah UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengolahan Sampah, orang-orang yang sering membangkan atau melanggar perintah UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengolahan Sampah ialah orang-orang yang tidak perduli terhadap sampah, mereka menganggap sampah itu tidak peting, dan mereka terkadang mebuang sampah sembarangan atau membangkang tentang pengelolaan sampah dikarenakan melihat orang sekitarnya lalu mereka menurutinya, dan mereka tidak tahu cara pengelolaan sampah dengan baik. Mereka tidak memikirkan dampaknya membuang sampah dan membangkang sampah itu akan terjadi seperti apa.
Salah satu permasalahan lingkungan hidup yang sangat umum ialah persoalan pengelolaan sampah.Sampah merupakan masalah klasik yang dihadapi oleh negara-negara maju maupun berkembang yang sangat urgent untuk ditangani karena menyangkut lingkungan hidup (Safitri, 2006; Gobel et al., 2020; Armanda, 2016). Sampah jika tidak dikelola dengan benar akan menimbulakn masalah, dan akibat kita membuang sampah sembarang dan tidak dikelola akan mengakibatkan banjir. Permasalahan sampah harus mendapat perhatian lebih oleh pemerintah dan masyarakat, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus mengalami peningkatan.
Begitulah sebuah presepsi perilaku orang-orang yang membangkang perintah UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengolahan Sampah. Perilaku seperti ini sebenarnya bisa di ubah dengan adanya kesadaran diri sendiri.
Piramida CSR dari Archie B. Carrol yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Economic Responsibility (tanggung jawab ekonomi). 2. Legal Responsibility (tanggung jawab hukum). 3. Ethic Responsibility (tanggung jawab etik). . 4. Philanthropic Responsibilities (tanggung jawab filantropi)
peranan Unilever terhadap pembinaan bank
sampah di masyarakat melalui Piramida Carroll.
-
Economic Responsibilit (tanggung jawab ekonomi).
Unilever
bertanggung jawab ekonomi meningkatkan harga saham perusahaan dalam
jangka panjang, dan seperti
memberi keuntungan bagi masyarakat atas adanya bank sampah, menyediakan fasilitas untuk berdirinya bank sampah dan menghasilkan produk
berkualitas tinggi bagi konsumen.
-
Legal Responsibility (tanggung jawab hukum).
Dalam tanggung
jawab hukum Unilever bertanggung
jawab hukum sebagai penolakan, yang harus dipenuhi perusahaan hanya untuk
menjaga izin mereka untuk beroperasi.
-Ethic Responsibility (tanggung jawab etik).
Tanggung jawab etik Unilever mencakup kegiatan dan praktik yang dilarang atau dilarang oleh anggota masyarakat meskipun mereka tidak dikodifikasi menjadi undang-undang.
-
Philanthropic Responsibilities
(tanggung jawab filantropi)
Aspek CSR ini membahas berbagai masalah besar, termasuk hal-hal seperti sumbangan amal, pembangunan fasilitas rekreasi untuk karyawan dan keluarga mereka, dukungan untuk sekolah setempat.
Daftar Pustaka :
Evanita, S. & Cerya, E. (2021). Strategi
Komunikasi Lingkungan dalam Membangun Kepedulian
Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. JRTI (Jurnal
Riset Tindakan Indonesia). Vol. 6, No. 2.
Shinta, A. (2013). Persepsi Terhadap Lingkungan. Kup45iana. http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
0 komentar:
Posting Komentar