Kamis, 28 Desember 2023

ESSAY UAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN - YUSUF KHOIRUL ANAS (22310410003-SJ)

 

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DAN PERANAN UNILEVER DALAM PEMBINAAN BANK SAMPAH

Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

 


Disusun oleh:

YUSUF KHOIRUL ANAS

22310410003


PSIKOLOGI SJ

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

2023

Permasalahan sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang dihadapi oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2022, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 67,8 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, hanya 12,2% yang dapat diolah, sedangkan sisanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) atau dibuang ke lingkungan. Salah satu faktornya adalah terkait persepsi masyarakat mengenai sampah dan lingkungan sekitar.

Persepsi merupakan proses yang kompleks yang melibatkan pengumpulan, pengolahan, dan interpretasi informasi oleh individu. Persepsi dapat memengaruhi perilaku individu dalam berbagai cara, termasuk perilaku terhadap lingkungan (Baron & Byrne, 2004). Dalam konteks persepsi terhadap lingkungan, individu dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang sampah. Ada individu yang menganggap sampah sebagai masalah yang serius dan perlu diselesaikan, ada pula individu yang menganggap sampah sebagai hal yang biasa dan tidak perlu dikhawatirkan. Persepsi yang berbeda-beda ini dapat memengaruhi perilaku individu terhadap sampah. Orang yang memiliki persepsi positif terhadap pengelolaan sampah akan lebih cenderung untuk mengelola sampah dengan baik. Sebaliknya, orang yang memiliki persepsi negatif terhadap pengelolaan sampah akan lebih cenderung untuk tidak mengelola sampah dengan baik. Berikut merupakan skema persepsi yang dikemukakan oleh Paul A. Bell dkk (dalam Sarwono, 1995).

Adapun dalam Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang telah mengatur tentang kewajiban masyarakat untuk mengelola sampah secara ramah lingkungan. Namun, dalam kenyataannya, masih banyak masyarakat yang enggan melaksanakan kewajiban tersebut. Hal ini dapat dijelaskan melalui persepsi masyarakat terhadap sampah.

Menurut essay berjudul "Persepsi Terhadap Lingkungan" yang dimuat di situs Kupasiana, persepsi masyarakat terhadap lingkungan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu, Faktor sosial merupakan persepsi masyarakat terhadap lingkungan dapat dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti nilai-nilai, norma, dan budaya yang dianut oleh masyarakat tersebut. Misalnya, masyarakat yang memiliki budaya gotong royong cenderung lebih peduli terhadap lingkungan. Kemudian faktor ekonomi merupakan persepsi masyarakat terhadap lingkungan dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi, seperti tingkat pendapatan dan pendidikan masyarakat tersebut. Misalnya, masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan tinggi cenderung lebih peduli terhadap lingkungan. Serta faktor psikologis yang merupakan ersepsi masyarakat terhadap lingkungan dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis, seperti motivasi, minat, dan sikap masyarakat tersebut. Misalnya, masyarakat yang memiliki motivasi yang tinggi untuk menjaga lingkungan cenderung lebih peduli terhadap lingkungan.

Dari faktor-faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang memiliki persepsi negatif terhadap sampah cenderung tidak peduli terhadap sampah dan membuangnya sembarangan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu, nilai-nilai dan norma masyarakat yang tidak mendukung pelestarian lingkungan, tingkat pendapatan dan pendidikan masyarakat yang rendah, motivasi masyarakat yang rendah untuk menjaga lingkungan.

Unilever merupakan salah satu perusahaan yang telah berperan aktif dalam pembinaan bank sampah di masyarakat. Unilever telah membantu Pemerintah Daerah dan juga mendorong masyarakat untuk peduli sampah melalui pembinaan bank sampah. Banyak bank sampah difasilitasi oleh Unilever.

Peranan Unilever dalam pembinaan bank sampah di masyarakat dapat dijelaskan melalui Piramida Carroll, yaitu suatu model tanggung jawab sosial perusahaan yang terdiri dari empat tingkatan, yaitu, tingkat dasar, ingkat kedua, tingkat ketiga, dan tingkat keempat. Berdasarkan Piramida Carroll, peranan Unilever dalam pembinaan bank sampah di masyarakat dapat dikategorikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. Unilever telah memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat untuk mengelola sampah secara ramah lingkungan.

Bantuan yang diberikan oleh Unilever kepada masyarakat dalam pembinaan bank sampah meliputi, pembentukan bank sampah, peningkatan kapasitas pengelola bank sampah:, dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah. Bantuan yang diberikan oleh Unilever kepada masyarakat dalam pembinaan bank sampah telah memberikan dampak positif, diantaranya meningkatnya jumlah bank sampah di masyarakat, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah secara ramah lingkungan, dan berkurangnya jumlah sampah yang dibuang sembarangan.

Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan upaya untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap sampah. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan dan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan, termasuk mengurangi produksi sampah, menggunakan kembali atau mendaur ulang sampah, dan membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, perlu juga dilakukan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggar peraturan pengelolaan sampah.

DAFTAR PUSTAKA

Aini, R. R. (2014). Hubungan persepsi dan perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah di Kabupaten Malang. Tesis, Universitas Brawijaya, Malang.

Baron, R. A., & Byrne, D. (2004). Social psychology (10th ed.). Boston, MA: Allyn & Bacon.

Carroll, A. B. (1991). The pyramid of corporate social responsibility: Toward the moral management of organizational stakeholders. Business Horizons, 34(4), 39-48

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2023). Pengelolaan Sampah Nasional. Jakarta: KLHK.

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI.

Shinta, Arundati. (2013). Persepsi Terhadap Lingkungan. Univesitas Proklamasi 45 Yoyakarta. http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

Viphoouparakhot, V. (2021). Dialogue for Proposing Guideline for Development of Social Responsibility in Terms of Morality, Integrity and Professional Code of Ethics of School Administrators in Thailand. Journal Of Community Development Research (Humanities And Social Sciences), 14(2), 63-76. doi:10.14456/jcdr-hs.2021.16

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar