MENUMBUHKAN PERSEPSI
PRO TERHADAP SAMPAH
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
ESSAY UJIAN AKHIR SEMESTER
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra.
ARUNDATI SHINTA MA
BIMA MAHARDIKA
21310410189
FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI
45
YOGYAKARTA
Salah
satu permasalahan besar yang dialami kota-kota besar di Indonesia adalah
persampahan. Sampah dapat diartikan sebagai konsekuensi adanya aktivitas
kehidupan manusia.Tidak dapat dipungkiri, sampah akan selalu ada selama
aktivitas kehidupan masih terus berjalan. Menurut Azwar (1990:53), sampah
adalah sesuatu yang tidak dipergunakan lagi, yang tidak dapat dipakai lagi,
yang tidak disenangi dan harus dibuang, maka sampah tentu saja harus dikelola
dengan sebaik-baiknya, sedemikian rupa, sehingga hal-hal yang negatif bagi
kehidupan tidak sampai terjadi (suryani, 2014).
Sumber: Anugerah
Ayu/Liputan6.com
Saat ini Yogyakarta masuk dalam kategori darurat sampah. Seperti yang dilaporkan Sendari (2023, 31 Oktober). Permasalah sampah kembali menghantui warga Yogyakarta sejak Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menutup Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan pada 23 Juli sampai 5 September 2023. Alasannya sudah over kapasitas. Piyungan menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DIY (2022) menyebutkan TPST Piyungan memiliki daya tampung hingga 780 ton. Data 2023 mencatat tiap hari volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan mencapai 1.231,55 ton. Sementara kapasitas pengolahan hanya 756 ton per hari (Sendari, 2023).
Persepsi yang
berada dimasyarakat yang beranggapan bahwa sampah bukan urusannya lagi jika
sudah berada di luar rumahnya. Suatu sikap yang kurang peduli akan keberadaan
sampah. Sampah dibiarkan dibuang begitu saja ke lahan-lahan
kosong
atau ke sungai. Padahal dalam UU no. 18 tahun 2008 Tentang pengelolaan sampah
pasal 12 (1) disebutkan “Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan
cara yang berwawasan lingkungan.”. Pentingnya kerjasama antara pemerintah dan
swasta dalam menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya menumbuhkan presepsi pro
terhadap lingkungan hidup. Persepsi terhadap lingkungan hidup adalah cara-cara
individu memahami dan menerima stimulus lingkungan yang dihadapinya. Proses
pemahaman tersebut menjadi lebih mudah karena individu mengaitkan objek yang
diamatinya dengan pengalaman tertentu, dengan fungsi objek, dan dengan
menciptakan makna-makna yang terkandung dalam objek itu. Penciptaan makna-makna
itu terkadang meluas, sesuai dengan kebutuhan individu (Shinta, 2013).
Aspek lain yang
yang tidak kalah penting dalam persampahan yaitu aspek lembaga dalam hal ini
perusahaanan swasta. Salah satu perusahaan yang ikut serta dalam pengelolaan
sampah yaitu Unilever. Dalam Piramida CSR carrol, pada puncak piramida terdapat
Philanthropic Responsibilities yakni perusahaan diharapkan dapat berpartisipasi
secara sukarela untuk membantu kualitas hidup masyarakat dengan cara memberikan
bantuan atau beramal secara sukarela kepada masyarakat khususnya masyarakat
yang berada di sekitar lokasi perusahaan. Unilever ikut serta dalam menangani
pengelolaan sampah di Indonesia yaitu dengan memperkenalkan bank sampah. Bank
sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang
mendorong masyarakat untuk berperan serta aktif di dalamnya. Sistem ini akan
menampung memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga
masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Sistem bank sampah
yang dijalankan oleh Unilever berfokus pada manusia, sistem yang terstandarisasi,
dan pengembangan berkelanjutan.
Pentingnya
sosialisasi terhadap pengelolaan sampah agar jumlah sampah tidak terus
bertambah dan menumpuk. Jumlah sampah yang sangat banyak tentu akan berpengaruh
kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam segi lingkungan, kesehatan, dan
ekonomi Masyarakat. Sehingga perlu adanya kesadaran dari masyarakat itu sendiri
terkait dengan pengelolaan sampah. Seluruh pihak baik itu pemerintah maupun
swasta juga harus ikut andil dalam menjaga lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 1990. Pengantar
Ilmu Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Sendari, A. A. (2023, October 31). Jogja
Darurat sampah: Gunungan Sampah Hiasi Kota, bencana di Depan Mata.
liputan6.com. https://www.liputan6.com/hot/read/5437810/jogja-darurat-sampah-gunungan-sampah-hiasi-kota-bencana-di-depan-mata
Shinta, A. (2013, April 9). Persepsi
Terhadap Lingkungan. KUPASIANA.
http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
Suryani, A. sri. (2014). PERAN BANK
SAMPAH DALAM EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH (STUDI KASUS BANK SAMPAH MALANG).
Aspirasi, 05.
0 komentar:
Posting Komentar