Hubungan Antara Persepsi
dengan Perilaku dan Peranan Unilever
terhadap Pembinaan Bank Sampah di Masyarakat
Psikologi Lingkungan Essay Ujian Akhir
Semester
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati
Shinta MA
NURUL ARI HIDAYAH
21310410173
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Persepsi dan perilaku manusia itu
saling terkait satu sama lain, persepsi dapat mempengaruhi perilaku seseorang,
dan juga sebaliknya. Persepsi sendiri adalah cara individu memahami dan
menerima stimulus yang di hadapinya, pemahaman tersebut akan lebih mudah ketika
individu mengaitkan objek dengan pengalaman tertentu yang di alaminya dan
menciptakan suatu makna tertentu. Seperti halnya skema yang dikemukakan oleh
Paul A. Bell dan kawan-kawan dalam (Sarwono, 1995).
Pada skema diatas terlihat bahwa
perilaku manusia merupakan pusat perhatian dalam hubungan antar manusia dengan
lingkungannya. Apabila usaha individu dalam mengatasi stress ternyata gagal dan
bila kegagalan itu berulang kali terjadi, maka situasi itu merupakan kondisi
bagi individu meyakinkan dirinya bahwa ia memang orang yang tidak mampu.
Istilah dalam psikologi yaitu learned helplessness atau rasa tidak berdaya.
Rasa tidak berdaya itu merupakan hasil belajar (Myers, 1994). Ini adalah salah
satu bentuk dari gangguan mental serius. Sebagai ilustrasi, individu berusaha
untuk menggergaji pohon besar (stimulus) itu karena pohon itu menghalanginya.
Oleh karena gergaji yang dimilikinya hanya kecil saja, maka usaha memotong
pohon besar itu gagal. Kegagalan terus-menerus untuk menggusur pohon besar itu,
membuat individu percaya bahwa ia memang dilahirkan dengan kemampuan yang
rendah dalam mengatasi hambatan lingkungan hidup.
Unilever secara global berkomitmen
membantu mengatasi permasalahan plastik mulai dari hulu, tengah hingga hilir
rantai bisnis. Melalui pendekatan CSR (Corporate Social Responsibility),
Unilever berperan dalam mengembangkan dan memfasilitasi bank sampah di
masyarakat. Bank sampah adalah sebuah lembaga yang menghimpun, mengelola, dan
memanfaatkan sampah sebagai sumber ekonomi yang bernilai.
1. Tanggung jawab Ekonomi, model tanggung jawab sosial
perusahaan dirancang untuk mendukung bisnis dalam jangka panjang sekaligus
memenuhi persyaratan etika, kemanusiaan, dan hukum. Unilever, sebagai
perusahaan, memiliki tanggung jawab ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja,
menyediakan produk atau layanan yang berkualitas, serta memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi.
2. Tanggungjawab Hukum, Unilever terlibat dalam pembinaan
bank sampah sesuai kewajiban hukum mematuhi regulasi pengelolaan sampah.
Beberapa regulasi mendorong perusahaan terlibat dalam kegiatan CSR mendukung
pembinaan bank sampah dan pengelolaan sampah bertanggung jawab.
3. Tanggungjawab Etika, Unilever menerapkan etika bisnis
yang baik dengan turut membantu mengatasi permasalahan sampah di masyarakat.
Hal ini sesuai dengan harapan masyarakat.
4. Philantrophic, dalam kegiatan filantropi yang mendukung
bank sampah, Unilever juga terlibat, termasuk memberikan dana, bantuan teknis,
atau peralatan yang diperlukan untuk mendukung operasional bank sampah, atau
mendukung program-program sosial yang berfokus pada pengelolaan sampah di
komunitas
Shinta, A.
(2013, April 9). Persepsi Terhadap Lingkungan. KUPASIANA. http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
0 komentar:
Posting Komentar