Kamis, 28 Desember 2023

Essay UAS Persepsi Masyarakat Terhadap Sampah "Ahmad Setiawan Nim 22310410039"

 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH

Psikologi Lingkungan Essay Ujian Akhir Semester

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA


Disusun Oleh
Ahmad Setiawan
22310410094

 

Fakultas Psikologi Universitas Psikologi 45

 Yogyakarta


Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 menyebutkan bahwa definisi sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat, sedangkan pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Persepsi terhadap lingkungan tersebut yaitu cara-cara individu memahami dan menerima stimulus lingkungan yang dihadapinya. Bahwa persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Dalam persepsi manusia, terdapat perbedaan sudut pandang dalam penginderaan. Ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau buruk. Persepsi positif maupun persepsi negatif akan mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata. Kegiatan yang berhubungan langsung dengan sampah rumah tangga, di antaranya kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan prinsip 3R sebagai prinsip utama dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Partisipasi secara tidak langsung dapat dilakukan dengan memberikan ide, gagasan, materi, serta dengan mengikuti sosialisasi dan pelatihan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga.

Program Bank Sampah merupakan salah satu pengelolaan sampah berbasis masyarakat, yang merupakan konsep pengelolaan sampah mengintegrasikan prinsip 3R yaitu reduce, reuse dan recycle dengan pengelolaan sedekat mungkin dengan sumbernya. Reduce adalah mengurangi timbulan sampah pada sumbernya. Reuse merupakan upaya pemanfaatan kembali sampah atau barang yang tidak berguna lagi, sedangkan recycle adalah pendaurulangan sampah menjadi barang lain yang bernilai ekonomis. Bahwa persepsi pada umumnya dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dari luar individu atau lingkungannya. Sejalan dengan pendapat tersebut, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor internal dan eksternal individu memiliki hubungan dengan persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Skema persepsi yang dikemukakan oleh Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Sarwono, 1995).

Peranan Unilever terhadap pembinaan sampah melalui Piramida Carroll.

Unilever bertanggung jawab terhadap perusahaan dan juga memperkuat eksistensi dan peranan melalui upaya digitalisasi, bekerja sama dengan platform Google My Business.

Konsep Piramida CSR yang dikembangkan Archie B. Carroll menjelakan berbagai tingkatan tanggung jawab perusahaan dalam aktivitasnya.

1. Tanggung Jawab Ekonomis

Perusahaan perlu menghasilkan laba sebagai pondasi untuk berkembang dan mempertahankan eksistensinya. Perusahaan harus memiliki nilai tambah ekonomi sebagai prasyarat agar perusahaan terus hidup dan berkembang.

2. Tanggung jawab legal

Dalam tujuannya mencari laba, sebuah perusahaan juga harus bertanggung jawab dengan mentaati hukum yang berlaku.

3. Tanggung Jawab Etis

Perusahaan juga harus bertanggung jawab mempraktekkan hal yang baik dan benar sesuai dengan nilai – nilai, etika, dan norma kemasyarakatan. Perusahaan juga harus menghindari yang merugikan masyarakat.

4. Tanggung Jawab Filantropis

Perusahaan dituntut untuk memberi kontribusi sumber daya yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Tujuannya agar meningkatkan kualitas hidup masyarakat sejalan dengan operasi bisnisnya. Para pemilik dan pegawai memiliki tanggung jawab ganda yakni kepada Perusahaan dan kepada Publik.

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dan konsep persepsi terhadap lingkungan. Fokus juga diberikan pada peran masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program Bank Sampah dengan prinsip 3R. Peran Unilever dalam pembinaan sampah dijelaskan melalui Piramida CSR Carroll, yang mencakup tanggung jawab ekonomis, legal, etis, dan filantropis. Terlihat bahwa Unilever, melalui upaya digitalisasi dan kerjasama dengan Google My Business, berkomitmen untuk memperkuat eksistensinya sambil memberikan kontribusi positif pada lingkungan dan masyarakat. Kesimpulannya, pengelolaan sampah dan tanggung jawab korporat menjadi elemen penting dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

Daftar Pustaka :

Edy Suharto, 2009 Pekerjaan Sosial di Dunia Industri memperkuat CSR (Corporate Sosial Responsibility), Alfabeta, Bandung

Ismail Solihin, 2008, Corporate Sosial Responsibility frm Charity to Sustainability Salemba Empat, Bandung

Hendrik Budi Untung, 2008, Corporate Sosial Responsibility, Sinar Grafika, Jakarta

Rudito, Bambang san melia famiola. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia. Bandung: Rekayasa Sains.

Hadi, Nor.2009.Corporate Social Responsibility.Yogyakarta:Graha Ilmu.

Susanto, A.B.2009.Reputation-Driven Corporate Sosial Responsibility. Jakarta:Erlangga.

0 komentar:

Posting Komentar