HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN
Psikologi Lingkungan Essay Ujian Akhir
Semester
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati
Shinta MA
22310410060
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Bagaimana acra menjelaskan persepsi dalam bentuk skema? Berikut adalah skema persepsi yang dikemukakan oleh Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Sarwono, 1995).
Gambar
1. Skema Persepsi
Pada gambar 1 menunjukkan bahwa individu menghadapi/mengamati dan ingin memahami suatu objek fisik yang ada dilingkungannya. Objek fisik itu mempunyai sifat-sifat tertentu, misalnya sampah mempunyai sifat bau, kotor, jorok, sarang penyakit, dan tidak sedap dipandang (sampah itu dipersepsikan sebagai sesuatu yang negatif). Individu juga mempunya sifat, pengalamaan, pengetahuan, dan keterampilan tertentu yang tentunya berbeda satu dengan yang lain. Misalnya, individu yang tidak peka terhadap lingkungan, tidak terbuka dengan informasi baru dan lebih sering berdiam diri di rumah daripada bersosialisasi dengan masyarakat, maka ia akan cenderung membangkang peraturan pengelolaan sampah.
Kini, ia berhadapan dengan situasi baru yang mana banyak sekali sampah yang dibiarkan begitu saja tanpa dikelola. Untuk memahami lingkungan barunya, ia melakukan persepsi. Apabila lingkungan barunya tersebut dipersepsikan hampir sama dengan tempat tinggalnya yang lama, maka pernyesuaian dirinya berlangsung cepat dan mulus. Hal ini karena lingkungan barunya tersebut dipersepsikan masih dalam batas-batas optimal. Dampaknya adalah keadaan individu tersebut tetap konstan dan stabil, atau disebut sebagai homeostatis. Dalam situasi homeostatis, individu akan merasa nyaman dan ia akan berusaha untuk mempertahankan situasi itu.
Apabila situasi baru yang dihadapi individu ternyata sangat berbeda dengan situasi-situasi yang pernah dialaminya (missal lingkungan yang baru sangat peduli terhadap sampah), maka individu mungkin akan mempersepsikan bahwa situasi baru itu di luar batas optimal. Menghadapi pengelolaan sampah yang benar akan membuatnya stress, sehingga ia berusaha untuk mengatasi stress tersebut (coping behavior). Apabila individu berhasil menghadapi stress maka ia berhasil melakukan adaptasi diri atau berhasil melakukan adjustment (merubah lingkungan agar sesuai dengan dirinya).
Apabila individu gagal mengatasi stress dan terjadi berulang kali, maka situasi tersebut akan menjadi stimulus yang meyakinkan bahwa dirinya memang orang yang tidak mampu. Istilah dalam psikologi yaitu learned helplessness atau rasa tidak berdaya. Rasa tidak berdaya itu merupakan hasil belajar (Myers, 1994).
- Ekonomi : menciptakan lapangan kerja, menyediakan produk dan layanan yang berkualitas, dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi
- Hukum : mematuhi regulasi pengelolaan sampah melalui program bank sampah
- Etika : menerapkan etika bisnis dengan turut mengatasi permasalah sampah
- Philantrophic : memberikan dana, bantuan teknis dan mendukung program-program sosial terkait pengelolaan sampah tingkat komunitas.
Daftar pustaka:
Shinta, A. (2013, April 9). Persepsi Terhadap Lingkungan. KUPASIANA. http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
CSR. (2021). Diakses pada 28 Desember 2023 dari https://www.indonesiare.co.id/en/article/csr
0 komentar:
Posting Komentar