Kamis, 05 Januari 2023

KONSEP PERUBAHAN DIRI MELALUI OLAHRAGA

KONSEP PERUBAHAN DIRI MELALUI OLAHRAGA

Essay Ujian Akhir Semester Psikologi Inovasi

Semester Ganjil (2022/2023)

Shafadita Putri Trisdianty (20310410042)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA.

(Foto 1)


(Dokumentasi Jogging)

(Dokumentasi Naik Turun Tangga)

Pada saat ini olahraga sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi sebagian orang, banyak orang mengkhusukan waktunya untuk kegiatan olahraga, baik pagi, sore bahkan malam hari. Rutinitas olahraga yang dilakukan memiliki banyak tujuan, baik untuk kesehatan, menghilangkan stress, untuk kebugaran, prestasi, dan pembentukan karakter atau perilaku seseorang. Tanpa disadari intensitas olahraga yang dilakukan oleh seseorang akan berdampak pada dirinya, baik saat melakukan olahraga maupun pada kegiatan sehari-harinya.

Melalui mata kuliah Psikologi Inovasi ini, mahasiswa perlu melakukan kegiatan perubahan diri yang harus dirancang, dilaksanakan, dan dilaporkan. Kegiatan perubahan diri yang dimaksud ialah olahraga selama kurang lebih 8 minggu dengan menggunakan prinsip nilai tambah. Olahraga sebagai kegiatan perubahan diri bisa membentuk karakter kita. Irwan Prayitno (2008) menyatakan bahwa pembentukan karakter bangsa sangat penting bagi generasi muda dan bahkan dapat mempengaruhi nasib bangsa.  Salah satu strategi dalam pembentukan karakter Menurut Anifral Hendri (2008) adalah pembiasaan. Dalam hal ini misalnya, pembiasaan yang saya lakukan ialah kegiatan perubahan diri berupa olahraga.  Jenis olahraga yang saya pilih yakni jogging dan melakukan kegiatan penambahan berupa naik turun tangga rusunawa.

Di sela-sela kesibukan saya, saya berusaha melakukan olahraga sebagai kegiatan perubahan diri saya selama 8 minggu tanpa terputus-putus. Alasannya karena dengan melakukan olahraga secara teratur maka secara tidak langsung karakter positif akan terbentuk yakni sebuah kedisiplinan, jiwa yang tidak mudah putus asa dan menyerah, selain itu dengan harapan menjadi kebiasaan dan juga memperkuat karakter terutama konsistensi dalam melakukan sesuatu. Saya memilih melakukan kegiatan jogging sebagai olahraga utama karena jogging relative mudah dilakukan, tidak memerlukan banyak biaya, dan bisa dilakukan dimanapun, sedangkan saya memilih naik turun tangga sebagai kegiatan penambahan karena kebetulan dulu saya pernah tinggal di rusunawa dan sampai saat inipun saya sering mengunjungi rusunawa untuk bertamu ke tetangga dekat sekaligus melakukan kegiatan penambahan. Kegiatan penambahan berupa naik turun tangga ini tidak jauh berbeda dengan olahraga utama yakni jogging, yang mana sama-sama mengedepankan kaki sehingga dengan adanya kegiatan perubahan diri ini mampu memperkuat tulang dan otot, meningkatkan kemampuan dan daya tahan tubuh dalam beraktivitas sehari-hari terutama kekuatan kaki.

Makna kegiatan perubahan diri berupa olahraga jogging bermanfaat untuk membentuk massa otot, membakar kalori, dan mejaga kesehatan jantung, sedangkan kegiatan penambahan berupa naik turun tangga juga punya manfaat bagi jantung karena banyaknya kalori yang terbakar. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa naik turun tangga dapat mengurangi resiko terserang penyakit jantung dan juga dapat melatih jantung agar tidak mudah lelah saat melakukan aktifitas yang berat. Setelah masa kuliah Psikologi Inovasi berakhir, saya berupaya untuk tetap menjadikan olahraga sebagai kegiatan perubahan diri secara berkelanjutan dengan cara membuat target dan to do list agar bisa dilaksanakan secara teratur, mencatat perubahannya atau progressnya dan memastikan hasil yang baik dari adanya kegiatan perubahan diri tersebut. Sebelum itu, memastikan diri agar benar-benar niat dengan melakukan kegiatan perubahan diri tersebut. Jika memungkinkan, maka perlu mengajak teman untuk berolahraga bersamaan, misalnya dalam hal jogging agar kegiatannya lebih asik dan membuat kita semakin bersemangat.

Menurut saya, pelaksanaan kegiatan olah raga itu juga berkaitan dengan readiness to change (kesiapan untuk berubah) karena kesiapan untuk berubah mencakup kesiapan emosi, kesiapan mental dan kecederungan perilaku untuk melaksanakan perubahan. Hal ini didukung oleh pendapat Holt yang menyatakan bahwa kesiapan individu untuk berubah ialah seberapa besar individu secara kognitif dan emosional menampilkan penerimaan dan usaha untuk dapat melaksanakan rencana dalam rangka melakukan perubahan terhadap kondisi saat itu. Di sisi lain, berdasarkan sejumlah penelitian, selain menjaga tubuh tetap bugar, olahraga bisa membantu melawan stres, kecemasan, dan depresi. Semakin rutin dilakukan, semakin kecil kemungkinan seseorang menderita masalah kesehatan mental tersebut.Olahraga bukan hanya bertujuan untuk membentuk fisik akan tetapi juga dapat membentuk mental dan karakter.

DAFTAR PUSTAKA

Abadiyah, R., & Yulianto, M. (2022). Readiness for Change and Change Management to Realize Kampus Merdeka: Kesiapan Untuk Berubah Dan Manajemen Perubahan Untuk Mewujudkan Kampus Merdeka. Procedia of Social Sciences and Humanities3, 1331-1336. https://doi.org/10.21070/pssh.v3i.315

Hendri, A. (2008). Ekskul olahraga upaya membangun karakter siswa. Jambi Pos, Sabtu, 13.

Prayitno, Irwan, Dua Puluh Empat Jam Bersama Anak, (Bekasi: Pustaka Tarbiatuna, 2002), Cet. I, hlm. 41

0 komentar:

Posting Komentar