Jumat, 06 Januari 2023

Olah Raga Jogging sebagai Langkah Sederhana Melakukan Perubahan Diri

Olah Raga Jogging sebagai Langkah Sederhana Melakukan Perubahan Diri

Essay Ujian Akhir Semester

Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

Dwi Ratri Octavianita (20310410002)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Prodi Psikologi Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Perubahan dalam hidup ini pasti akan terus terjadi. Perubahan dapat terjadi pada berbagai lingkup, seperti misal dalam dunia kerja, perkuliahan, sekolah, dan lain-lain. Perubahan diri yang dapat kita lakukan dapat dimulai dari hal yang sederhana namun manfaatnya luar biasa, yaitu dengan olah raga.

Olahraga adalah suatu gerakan olah tubuh yang dapat menghasilkan efek pada tubuh secara menyeluruh dan dapat membantu dalam perangsangan otot-otot serta bagian tubuh lain untuk melakukan gerak (Subekti, Agus, Defri, & Ari, 2021). Jenis olah raga yang saya lakukan sebagai kegiatan perubahan diri adalah jogging. Jogging merupakan salah satu jenis kegiatan olah raga, dimana olah raga jenis ini biasa dilakukan dengan berlari kecil (Santika, 2016).  Menurut Sulastri, Sari, & Syamsuar (2018) Jogging adalah suatu jenis olah raga yang pelaksanaannya dilakukan dengan berjalan, lari-lari kecil, serta untuk lamanya latihan jogging yaitu 30 hingga 40 menit. Nilai tambah dari kegiatan olah raga saya adalah dengan penambahan jarak tempuhnya. Saya melakukan kegiatan perubahan diri tersebut selama 8 minggu, namun sempat terputus satu kali. Hal ini menunjukkan bahwa dalam praktiknya terdapat permasalahan yang terjadi, di mana jogging yang saya lakukan terputus karena pada suatu minggu saya full berkegiatan seharian yang membuat saya lumayan kelelahan sehingga saya tidak jogging di hari Sabtu dan Minggu-nya. Lalu bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut? Yang saya lakukan adalah dengan mengganti hari dan juga waktu pelaksanaannya. Hal ini saya lakukan agar konsistensi yang saya jaga dapat saya perbaiki. Efeknya saya dapat mencapat target bahkan bisa melebihi hingga minggu kesembilan.

Alasan saya melakukan kegiatan olah raga tersebut adalah karena olah raga tersebut sebelumnya sudah pernah saya lakukan bahkan sering saya lakukan walaupun tidak serutin sekarang dan tergolong olah raga yang mudah serta murah. Selain itu, jogging memiliki beberapa manfaat, di antaranya seperti bermanfaat untuk membakar lemak dalam tubuh, otot kaki menjadi kencang, memperlancar peredaran darah, dan masih banyak lagi (Santika, 2016).

Makna dari konsep nilai tambah dari kegiatan perubahan diri yang saya lakukan (jogging) adalah terkait besarnya perubahan yang saya lakukan dan konsistensi yang telah saya usahakan. Besarnya perubahan dan konsistensi yang saya lakukan dapat terpantau karena dari awal saya sudah memilih jenis olah raga yang memang perubahannya dapat terukur.

Yang selanjutnya, ternyata terdapat persoalan atau permasalahan yang muncul yaitu bagaimana cara agar kegiatan yang saya lakukan tersebut bisa berkelanjutan meskipun saya sudah tidak mengambil mata kuliah Psikologi Inovasi? Jawabannya adalah dengan melihat kembali konsistensi yang telah saya bangun dan mengingat kembali akan manfaat dari jogging. Dengan itu, maka jogging yang telah saya lakukan selama 9 minggu tersebut dapat berlanjut.

Pelaksanaan kegiatan olah raga itu juga berkaitan dengan readines to change (kesiapan untuk berubah). Menurut Holt (dalam Chaterine, Sri, & Winida, 2018) readiness to change dimaknai sebagai suatu sikap komprehensif yang dipengaruhi oleh proses, konteks, dan individu yang terlibat di dalam sebuah perubahan. Holt juga menyebutkan bahwa kesiapan individu secara kolektif dapat memberikan refleksi terkait sejauh mana individu dapat menyetujui dan menerima rencana yang memiliki tujuan untuk mengadakan perubahan keadaan pada saat ini. Saya melakukan jogging hingga saya bisa rutin dan konsisten tersebut berkat saya siap, menerima, dan menyetujui akan perubahan. Bayangkan saja jika saya menolak perubahan untuk diri saya, pasti saya tidak akan bisa sampai pada minggu kedelapan.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Chaterine, Sri, H., & Winida, M. (2018). Readiness for change ditinjau dari kepemimpinan transformasional pada karyawan/i pt. Mam Medan. Jurnal Psikologi. 14(2), Desember, 154-164.

Santika, I.G.P.N.A. (2016). Pengukuran tingkat kadar lemak tubuh melalui jogging selama 30 menit mahasiswa putra semester iv fpok ikip pgri Bali. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi. 1(3), Juni, 89-98

Subekti, N., H.Agus, M., Defri, M., & Ari, P. (2021). Peningkatan kesehatan melalui program informal sport pandemi covid 19 menuju new normal pada masyarakat Ddsn. Kalapan dan dsn. Ancol kecamatan Sindang Kasih kab. Ciamis. Jurnal Pengabdian Siliwangi. 7(1), 17-22.

Sulastri, R., Sari, M., & Syamsuar. (2018). Pengaruh latihan jogging dengan treadmill terhadap denyut nadi istirahat pada ibu-ibu anggota fitness centre yayasan indonesia. Jurnal Sain Olahraga dan Pendidikan Jasmani. 18(1), 46-54.

 


0 komentar:

Posting Komentar