Jumat, 06 Januari 2023

Kegiatan Perubahan Diri Dan Kaitannya Dengan Readiness To Change

 

Essay untuk ujian akhir Psikologi Inovasi dengan dosen pengampu Ibu Arundati Shinta M.A

Oleh

Siti Nurhaliza (20310410055)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Sejatinya manusia memiliki 2 sisi yang berbeda di dalam dirinya, manusia belajar dari pengalamannya yang diperoleh selama hidup baik itu pengalaman buruk ataupun baik, dari pengalaman- pengalaman yang diperolehnya itulah manusia akan berkembang, akan berubah menjadi diri yang lebih baik. Namun, perubahan diri pada manusia itu tidak selamanya berjalan lancar akan ada rintangan yang dihadapi hingga bisa sampai pada perubahan diri yang di inginkan, dalam melakukan sebuah perubahan diri perlu ada usaha, kesabaran dan ketekunan dalam menjalaninya. Pasiak (2007) mengatakan bahwa ada 3 kecenderungan dasar yang menjadi arah perubahan diri. Ketiga hal ini adalah naluri bawaan manusia yang sudah ada cetak birunya dalam diri manusia, yakni kecenderungan kepada kebaikan, kesempurnaan, dan kesenangan.

Dalam melakukan suatu perubahan diri hingga menjadi manusia yang berkembang, menjadi manusia yang lebih baik perlu dimulai dari hal- hal terkecil lebih dahulu, salah satunya adalah dengan melakukan perubahan diri dalam bidang olahraga. Akan tetapi, permasalahannya olah raga jenis apa yang kita lakukan dan nilai tambah apa dari olahraga yang kita lakukan?.

Adapun jenis olahraga yang diambil dan dilakukan oleh penulis yaitu jogging. Nilai tambah dari olahraga tersebut yaitu penulis setiap pekannya akan melakukan penambahan jarak setiap kali jogging, misalnya di pekan pertama penulis melakukan jogging dengan jarak 1 km kemudian di pekan kedua penulis melakukan jogging lagi dengan jarak 1,2 km begitu seterusnya. Olah raga ini penulis lakukan selama 8 minggu berturut- turut tanpa terputus, hal ini dilakukan selain demi memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Inovasi juga dilakukan agar melatih perilaku konsisten dalam mengerjakan sesuatu dan juga karena dengan berolahraga secara teratur akan mendapatkan banyak manfaat. Olahraga secara teratur mampu meningkatkan mood, mampu mengontrol berat badan, meningkatkan metabolisme tubuh, menghilangkan stres, cemas dan depresi (Supinah, 2022).

Alasan penulis melakukan olah raga tersebut (jogging) karena penulis merasa olahraga tersebut bisa dilakukan kapan saja, dan tidak perlu banyak menggunakan alat untuk olahraga, tidak perbedaan antara olah raga yang dilakukan dengan nilai tambah yang dilakukan. Adapun makna dari konsep nilai tambah dari kegiatan perubahan diri yang dilakukan oleh penulis yaitu bahwa dalam melakukan sesuatu dimulai dari yang terkecil, yang mudah, melakukan penambahan secara sedikit-sedikit dan terus bertambah tanpa henti lebih baik daripada melakukan banyak penambahan tapi tidak terus menerus atau tidak konsisten.

Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan olahraga seperti ini. Adapun cara yang penulis lakukan agar tetap melakukan kegiatan ini meskipun sudah tidak mengambil mata kuliah Psikologi Inovasi adalah dengan tetap konsisten menyempatkan waktu setiap pekannya untuk berolahraga, sehingga nantinya akan menjadi kebiasan yang biasa dilakukan, memotivasi diri terkait pentingnya dan manfaat dari berolahraga secara teratur.

Selain memiliki banyak manfaat kegiatan olah raga yang dilakukan ini juga berkaitan dengan readiness to change. Karena olahraga merupakan salah satu bentuk perubahan yang sebelumnya belum pernah dilakukan bahkan cenderung malas melakukannya, tetapi akhirnya dilakukan meskipun tidak mudah, tetapi dengan keyakinan kuat pada diri bahwa bisa melakukannya dan akhirnya terbukti bahwa mampu melakukannya. Kegiatan ini bisa menjadi sebagai latihan untuk diri dalam menyiapkan dan menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dikemudian hari dalam kehidupan, yang mungkin awalnya terasa berat tetapi setelah lama kelamaan akan terbiasa. Berbicara tentang readiness to change Rafferty, Jimmieson dan Armenakis (dalam Budiana, Olievia dan Ni Wayan: 2020) mengatakan bahwa readiness to change adalah keadaan kognitif ketika individu memiliki sikap, kepercayaan dan niat positif terhadap perubahan. Kemudian Budiana, Olievia dan Ni Wayan (2020) menambahkan bahwa readiness to change adalah proses internal individu yang mampu menunjukkan bahwa ia siap dan mampu menjalani setiap perubahan. Maka dapat disimpulkan bahwa readiness to change merupakan suatu keadaan dari diri individu di mana individu memiliki sikap, keyakinan dan keinginan untuk berproses serta memiliki niat baik untuk berubah menjadi lebih baik.

 

Referensi:

Budiana, Meita Santi., Olievia Prabandini Mulyana, dan Ni Wayan Sukmawati Puspitadewi. 2020. Peran Kepercayaan Diri dan Kemampuan Multitasking terhadap Readiness to Change pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan. Vol. 10, No. 2. Hal 150-162.

Pasiak, Taufiq. 2007. Brain Management For Self Improvement. Bandung: Mizan.

Supinah. 2022. Ketahanan Emosional Kemampuan Yang Harus Dimiliki. Lombok Tengah: Pusat Pengembangan Dan Penelitian Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar