Membuat Kompos Basah dan Kompos Kering
Muhammad Nurul Yulianto
23310420076
Psikologi Lingkungan
Essay 4 Membuat Kompos Basah dan Kompos Kering
Dosen Pengampu Dra. Arundati Shinta, M.A.
Sampah yang ada
saat ii semakin menumpuk. Apabila tidak ada suatu tindakan untuk mengatasi penumpukan sampa, maka akan
semakin banyak lagi sampah yang menggunung disetiap daerah. Peumpuka sampah ini juga dipengaruhi oleh
masyarakat yang kurang memperhatika sampah. Asal meletakkan sampah, menimbun
sampah yang ada tanpa membedakan sesuai dengan jenisanya. Bahkan tidak jarang
bahwa banyak orang-orang yang asal dalam meletakkan sampah pada pinggr jalan,
trototar dan yang paling parah adalah di aliran sunngai. Hal ini selain merusak
pemandangan juga akan menimbulkan bencana dan banyak penyakit.
Pengelolaan
sampah dapat delakukan dengan berbagai cara, Mulai dari mengguakan kembali,
mendaur ulang ataupun mengurangi penggunan barang yang beresiko menimbulkan
sampah. Saat ini banyak masyarakat yang semakin sadar akan isu linkungan
sampah, yaitu dengan memelihara maggot sebagai hewan pengurai sampah, setelah maggot
siap panen, maka maggot bisa dijadikan sebagai pakan ternak. Hal ini akan mampu
mengurangi resiko penumpukan sampah limbah rumah tangga seperti sisa-sisa
makanan
Pengolahan
limbah sampahh lainnya juga bisa dengan mengubah sampah menjadi pupuk kompos. KOmps yag dihasilkan ini akan menjaga
kesuburantaah dengan tetap menjaga
lingkungan dan juga hasil yang didapatkan. Hal ini dikarenakan pengolahan pupuk
kompos yang dilakukan secara oranik tanpa menggunkan bahan kimia. Pengolaha
kompos ini juga bisa dilakukan di rumah dengan bahan-bahan yang cukup sebagian
besar banyak kita temui dilingkungan sekitar. Dalam hal ini pembuatan kompos
dibagi menjadi komos kering dan juga kompos basah. Penjelasan mengenai
pembuatan kompos dengan memerlukan beberarapa bahan dengan langkah-langkah yang
digunakan adalah EM4, ati jamur, kapur tani, fermentas kulit bawang, molase
atau tets tebbu, dan juga irisan sirih. Selain itu juga menggunkan serbuk
gergaji, dedak, garam yang berguna sebagai pestisida dan juga air secukunya.
Semua bahan tadi kemudian diaduk secara merata dalam satu wadah. Tahapan berikutnya
siapkan bantaan yang dibuat dari
potongan kardus kecil dan dimasukkan kedalam jarring-jaring sehingga menyerupai
bantal. Letakkan bantalan di gentong sebagai ala. Selanjutnya pindahkan
campuran kompos tadi kedalam gentong. Pada tahap setelah itu kita hanya perlu
menunggu sampai kompos kering. Sekitar tiga hari sekali hendaknya lakukan
pengecekan dengan membuka dan juga mengaduk komppos agar berhasil dalam
pembuatan. Setelah selesai dala
melakukan pengeringan kompos, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan
proses penyaringan. Pindahkan kompos pada wadah lain yang lebh besar dengan
melakukan penyaringan juga. Setelah proses penyaringan selesai, selanjutnya
campurkan arang, kulit telur dan abu yang sudah ditumbuk dan disaring.
Selanjutnya campurkan hingga merata. Mkroorganisme sebagai bakteri akan
berfungs dalam proses pengomposan.
Kompos ini juga
bisa dibungkus kecil-kecil dan dijadikan parsel atau bingkisan bagi orang lain.
Bungkus parsel juga bisa dengan melakukan pembuatan sendiri. Bahan yang
digunakan hanya kertas bekas yang sudah tidak dipakai dibuat menjadi goodibag.
Selanjutnya diberi pita dan hiasan gambar. Makas parcel sudah bisa digunakan
dan dibagikan.
0 komentar:
Posting Komentar