Rabu, 27 Desember 2023

Essay 4 Membuat Kompos Basah dan Kompos Kering

Membuat Kompos Basah dan Kompos Kering

Muhammad Nurul Yulianto

23310420076

Psikologi Lingkungan

Essay 4 Membuat Kompos Basah dan Kompos Kering

Dosen Pengampu Dra. Arundati Shinta, M.A. 



Sampah yang ada saat ii semakin menumpuk. Apabila tidak ada suatu tindakan  untuk mengatasi penumpukan sampa, maka akan semakin banyak lagi sampah yang menggunung disetiap daerah.  Peumpuka sampah ini juga dipengaruhi oleh masyarakat yang kurang memperhatika sampah. Asal meletakkan sampah, menimbun sampah yang ada tanpa membedakan sesuai dengan jenisanya. Bahkan tidak jarang bahwa banyak orang-orang yang asal dalam meletakkan sampah pada pinggr jalan, trototar dan yang paling parah adalah di aliran sunngai. Hal ini selain merusak pemandangan juga akan menimbulkan bencana dan banyak penyakit.

Pengelolaan sampah dapat delakukan dengan berbagai cara, Mulai dari mengguakan kembali, mendaur ulang ataupun mengurangi penggunan barang yang beresiko menimbulkan sampah. Saat ini banyak masyarakat yang semakin sadar akan isu linkungan sampah, yaitu dengan memelihara maggot sebagai hewan pengurai sampah, setelah maggot siap panen, maka maggot bisa dijadikan sebagai pakan ternak. Hal ini akan mampu mengurangi resiko penumpukan sampah limbah rumah tangga seperti sisa-sisa makanan

Pengolahan limbah sampahh lainnya juga bisa dengan mengubah sampah menjadi pupuk kompos.  KOmps yag dihasilkan ini akan menjaga kesuburantaah dengan   tetap menjaga lingkungan dan juga hasil yang didapatkan. Hal ini dikarenakan pengolahan pupuk kompos yang dilakukan secara oranik tanpa menggunkan bahan kimia. Pengolaha kompos ini juga bisa dilakukan di rumah dengan bahan-bahan yang cukup sebagian besar banyak kita temui dilingkungan sekitar. Dalam hal ini pembuatan kompos dibagi menjadi komos kering dan juga kompos basah. Penjelasan mengenai pembuatan kompos dengan memerlukan beberarapa bahan dengan langkah-langkah yang digunakan adalah EM4, ati jamur, kapur tani, fermentas kulit bawang, molase atau tets tebbu, dan juga irisan sirih. Selain itu juga menggunkan serbuk gergaji, dedak, garam yang berguna sebagai pestisida dan juga air secukunya. Semua bahan tadi kemudian diaduk secara merata dalam satu wadah. Tahapan berikutnya siapkan  bantaan yang dibuat dari potongan kardus kecil dan dimasukkan kedalam jarring-jaring sehingga menyerupai bantal. Letakkan bantalan di gentong sebagai ala. Selanjutnya pindahkan campuran kompos tadi kedalam gentong. Pada tahap setelah itu kita hanya perlu menunggu sampai kompos kering. Sekitar tiga hari sekali hendaknya lakukan pengecekan dengan membuka dan juga mengaduk komppos agar berhasil dalam pembuatan.  Setelah selesai dala melakukan pengeringan kompos, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan proses penyaringan. Pindahkan kompos pada wadah lain yang lebh besar dengan melakukan penyaringan juga. Setelah proses penyaringan selesai, selanjutnya campurkan arang, kulit telur dan abu yang sudah ditumbuk dan disaring. Selanjutnya campurkan hingga merata. Mkroorganisme sebagai bakteri akan berfungs dalam proses pengomposan.

Kompos ini juga bisa dibungkus kecil-kecil dan dijadikan parsel atau bingkisan bagi orang lain. Bungkus parsel juga bisa dengan melakukan pembuatan sendiri. Bahan yang digunakan hanya kertas bekas yang sudah tidak dipakai dibuat menjadi goodibag. Selanjutnya diberi pita dan hiasan gambar. Makas parcel sudah bisa digunakan dan dibagikan.

0 komentar:

Posting Komentar