Kamis, 28 Desember 2023

Essay UAS PSI LINGKUNGAN_Reny Stevanie Ningrum Suremi

 

 

Peran Penting dalam Mengubah Perspektif tentang Sampah

Psikologi Lingkungan Essay Ujian Akhir Semester

                Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA      


  Reny Stevanie Ningrum Suremi

21310410166

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta        

            Persepsi merupakan bagian dari proses kehidupan yang pada setiap orang dengan cara membuat penilaian terhadap apa yang dilihat dan kemudian melakukan kegiatan berpikir untuk memutuskan apa yang akan dilakukan. Manusia merupakan individu yang dapat beradaptasi sehingga persepsi terhadap lingkungan akan mempengaruhi hubungan antara individu terhadap lingkungannya.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal. Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain: Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya.

Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat di dalamnya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.

Gambar 1. Skema Presepsi

Persepsi terhadap lingkungan hidup adalah cara individu memahami dan menerima stimulus lingkungan yang dihadapinya. Proses pemahaman ini lebih mudah karena individu mengaitkan dengan fungsi objek, dan dengan menciptakan makna-makna yang terkandung dalam objek itu.

Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan. Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.      Sampah umumnya dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia sehari -hari. Dan hingga saat ini, sampah telah menjadi masalah yang cukup berbahaya bagi kehidupan. Bencana alam banjir seringkali terjadi akibat perilaku manusia yang membuang sampah sembarangan. Dan walaupun petugas kebersihan telah menjalankan tugasnya dengan optimal, namun bila perilaku masyarakat tidak mendukung penanganan sampah secara baik dan benar, maka lingkungan tetap tidak terjaga. Atas dasar itu, timbul pertanyaan serta pemikiran mengenai perilaku masyarakat terhadap sampah sebenarnya dan faktor apa yang mempengaruhi perilaku masyarakat, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran perilaku masyarakat akan sampah beserta pengelolaannya serta mengidentifikasi faktor -faktor yang menjadi penyebab serta berpengaruh terhadap belum pedulinya masyarakat akan keberadaan sampah.

Pada aspek edukasi terhadap masyarakat, perusahaan Unilever sudah membantu pemerintah dan mendorong masyarakat untuk peduli sampah melalui pembinaan bank sampah. Sejalan dengan upaya pemerintah, Unilever Indonesia berkolaborasi dengan Google mendampingi pebisnis bank sampah untuk mendaftarkan diri di platform Google My Business. Informasi mengenai bank sampah akan muncul saat pengguna mencari nama bisnis atau nama bidang usaha di search engine dan google maps (Unilever, 2020). Perusahaan akan terus memantau dan mengajak lebih banyak lagi bank sampah untuk bergabung, sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi digital dalam mengambangkan usaha. Perusahaan juga harus memperhatikan empat tingkat tanggung jawab, yaitu ekonomi, hukum, etika, dan filantropi atau yang biasa disebut dengan Piramida Carroll atau Corporate Social Responsibility. Carroll (1991) menyatakan bahwa piramida meliputi seluruh perspektif dari apa yang masyarakat harapkan lewat sebuah perusahaan, baik secara ekonomi maupun sosial.

Gambar 2 Skema Piramida Carroll.

Mari kita lihat bagaimana peran Unilever dalam pembinaan bank sampah dapat dijelaskan dengan menggunakan Piramida Carroll.

1.           Tanggung Jawab Ekonomi

Unilever sebagai perusahaan memiliki tanggung jawab ekonomi untuk menciptakan nilai ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Melalui program pembinaan bank sampah, Unilever dapat menciptakan peluang pekerjaan dan memajukan ekonomi masyarakat lokal.

2.           Tanggung Jawab Hukum

Unilever harus mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku dalam wilayah operasionalnya. Dalam konteks pembinaan bank sampah, Unilever perlu memastikan bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan peraturan pengelolaan sampah dan lingkungan yang berlaku.

3.      Tanggung Jawab Etika

Unilever, sebagai bagian dari tanggung jawab etika, harus menjalankan operasinya dengan mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika. Dalam pembinaan bank sampah, Unilever dapat memastikan bahwa hubungannya dengan masyarakat lokal bersifat adil, transparan, dan berkelanjutan.

4.      Tanggung Jawab Filantropi

Pada tingkat filantropi, Unilever dapat memberikan dukungan lebih dari yang diwajibkan oleh hukum atau etika. Dalam konteks ini, Unilever dapat memberikan dukungan finansial, pelatihan, atau sumber daya lainnya kepada bank sampah dan masyarakat setempat sebagai bentuk kontribusi positif yang tidak hanya bersifat wajib.

Dengan demikian, melalui pembinaan bank sampah, Unilever dapat mencakup berbagai aspek tanggung jawab sosial perusahaan, mulai dari aspek ekonomi hingga filantropi. Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung praktik bisnis yang etis dan berkelanjutan serta memberikan kontribusi positif pada lingkungan dan masyarakat lokal.

Daftar Pustaka

Peggy, Pinkan.2021. Presepsi Masyarakat terhadap Lingkungan. Dalam Jurnal Spasial Vol. 8. No. 2, 2021. 225-237

Eka, Puteri. 2021. Persepsi, Pengambilan Keputusan, Konsep diri dan Values. Dalam Diversity: Jurnal Ilmiah Pascasarjana Vol. 1, No.3, Des 2021, hal 155-165

Notoatmodjo S. 2007 . Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Manengky, P. 2018. Persepsi Dan Perilaku Masyarakat Tentang Masalah Sampah Di Kota Manado. Dalam Jurnal Realitas, Vol. 1 No. 1, Maret 2018

Shinta, Arundati. (2013). Persepsi Terhadap Lingkungan. Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

Unilever. (2020). Unilever Indonesia Ungkap Potensi Rantai Nilai Daur Ulang Sampah Plastik. Jakarta. http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html


0 komentar:

Posting Komentar