Peran Penting dalam Mengubah Perspektif tentang Sampah
Psikologi Lingkungan Essay Ujian Akhir Semester
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
21310410166
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Persepsi
merupakan bagian dari proses kehidupan yang pada setiap orang dengan cara
membuat penilaian terhadap apa yang dilihat dan kemudian melakukan kegiatan berpikir
untuk memutuskan apa yang akan dilakukan. Manusia merupakan individu yang dapat
beradaptasi sehingga persepsi terhadap lingkungan akan mempengaruhi hubungan
antara individu terhadap lingkungannya.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan Faktor
Eksternal. Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang
terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain:
Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang
diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti
terhadap lingkungan sekitarnya.
Faktor
Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan
dan obyek-obyek yang terlibat di dalamnya. Sementara itu faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah ukuran dan penempatan dari obyek
atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu
obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi
individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk
perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
Gambar 1. Skema Presepsi
Persepsi
terhadap lingkungan hidup adalah cara individu memahami dan menerima stimulus
lingkungan yang dihadapinya. Proses pemahaman ini lebih mudah karena individu
mengaitkan dengan fungsi objek, dan dengan menciptakan makna-makna yang
terkandung dalam objek itu.
Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan. Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Sampah umumnya dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia sehari -hari. Dan hingga saat ini, sampah telah menjadi masalah yang cukup berbahaya bagi kehidupan. Bencana alam banjir seringkali terjadi akibat perilaku manusia yang membuang sampah sembarangan. Dan walaupun petugas kebersihan telah menjalankan tugasnya dengan optimal, namun bila perilaku masyarakat tidak mendukung penanganan sampah secara baik dan benar, maka lingkungan tetap tidak terjaga. Atas dasar itu, timbul pertanyaan serta pemikiran mengenai perilaku masyarakat terhadap sampah sebenarnya dan faktor apa yang mempengaruhi perilaku masyarakat, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran perilaku masyarakat akan sampah beserta pengelolaannya serta mengidentifikasi faktor -faktor yang menjadi penyebab serta berpengaruh terhadap belum pedulinya masyarakat akan keberadaan sampah.
Pada aspek
edukasi terhadap masyarakat, perusahaan Unilever sudah membantu pemerintah dan
mendorong masyarakat untuk peduli sampah melalui pembinaan bank sampah. Sejalan
dengan upaya pemerintah, Unilever Indonesia berkolaborasi dengan Google
mendampingi pebisnis bank sampah untuk mendaftarkan diri di platform Google My
Business. Informasi mengenai bank sampah akan muncul saat pengguna mencari nama
bisnis atau nama bidang usaha di search engine dan google maps (Unilever,
2020). Perusahaan akan terus memantau dan mengajak lebih banyak lagi bank
sampah untuk bergabung, sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi digital
dalam mengambangkan usaha. Perusahaan juga harus memperhatikan empat tingkat
tanggung jawab, yaitu ekonomi, hukum, etika, dan filantropi atau yang biasa
disebut dengan Piramida Carroll atau Corporate Social Responsibility. Carroll
(1991) menyatakan bahwa piramida meliputi seluruh perspektif dari apa yang
masyarakat harapkan lewat sebuah perusahaan, baik secara ekonomi maupun sosial.
Gambar 2
Skema Piramida Carroll.
Mari kita
lihat bagaimana peran Unilever dalam pembinaan bank sampah dapat dijelaskan
dengan menggunakan Piramida Carroll.
1.
Tanggung Jawab Ekonomi
Unilever sebagai perusahaan memiliki tanggung jawab
ekonomi untuk menciptakan nilai ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan
memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Melalui program pembinaan bank
sampah, Unilever dapat menciptakan peluang pekerjaan dan memajukan ekonomi
masyarakat lokal.
2.
Tanggung Jawab Hukum
Unilever harus mematuhi semua hukum dan peraturan yang
berlaku dalam wilayah operasionalnya. Dalam konteks pembinaan bank sampah,
Unilever perlu memastikan bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan peraturan
pengelolaan sampah dan lingkungan yang berlaku.
3. Tanggung
Jawab Etika
Unilever, sebagai bagian dari tanggung jawab etika,
harus menjalankan operasinya dengan mempertimbangkan nilai-nilai moral dan
etika. Dalam pembinaan bank sampah, Unilever dapat memastikan bahwa hubungannya
dengan masyarakat lokal bersifat adil, transparan, dan berkelanjutan.
4. Tanggung
Jawab Filantropi
Pada tingkat filantropi, Unilever dapat memberikan
dukungan lebih dari yang diwajibkan oleh hukum atau etika. Dalam konteks ini,
Unilever dapat memberikan dukungan finansial, pelatihan, atau sumber daya
lainnya kepada bank sampah dan masyarakat setempat sebagai bentuk kontribusi
positif yang tidak hanya bersifat wajib.
Dengan
demikian, melalui pembinaan bank sampah, Unilever dapat mencakup berbagai aspek
tanggung jawab sosial perusahaan, mulai dari aspek ekonomi hingga filantropi.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung
praktik bisnis yang etis dan berkelanjutan serta memberikan kontribusi positif
pada lingkungan dan masyarakat lokal.
Daftar
Pustaka
Peggy,
Pinkan.2021. Presepsi Masyarakat terhadap Lingkungan. Dalam Jurnal Spasial Vol.
8. No. 2, 2021. 225-237
Eka,
Puteri. 2021. Persepsi, Pengambilan Keputusan, Konsep diri dan Values. Dalam
Diversity: Jurnal Ilmiah Pascasarjana Vol. 1, No.3, Des 2021, hal 155-165
Notoatmodjo
S. 2007 . Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Manengky,
P. 2018. Persepsi Dan Perilaku Masyarakat Tentang Masalah Sampah Di Kota
Manado. Dalam Jurnal Realitas, Vol. 1 No. 1, Maret 2018
Shinta,
Arundati. (2013). Persepsi Terhadap Lingkungan. Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta.
http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
Unilever.
(2020). Unilever Indonesia Ungkap Potensi Rantai Nilai Daur Ulang Sampah
Plastik. Jakarta.
http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
0 komentar:
Posting Komentar