Rabu, 27 Desember 2023

Esai UAS Psikologi Lingkungan Andika Satria (22310410068)

 

Psikologi Lingkungan

“Hubungan Antara Persepsi dengan Perilaku Orang Tentang Pengolahan Sampah ”

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUDANTI SHINTA, MA

Andika satria (22310410068)

Psikologi SP

Universitas Proklamasi 45



Foto: Istimewa

 

 

Permasalahan lingkungan merupakan isu yang tidak bisa dihindari. Saat ini sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat serius yang di hadapi masyarakat Indonesia pada umumnya. Bisa dikatakan sampah setiap hari di hasilkan oleh ibu-ibu rumah tangga, baik itu sampah organik maupun anorganik. Namun yang memprihatinkan, sampah-sampah yang dihasilkan tersebut malah dibuang sembarangan di berbagai tempat, dan efeknya akan merusak lingkungan yang ada di sekitarnya. Jumlah produksi sampah setiap tahun akan bertambah seiring dengan bertambah jumlah penduduk. Pemerintah saat ini telah berupaya dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah. Terutama masalah sampah anorganik. Namun, belum mencapai titik kesempurnaan. Hal ini dikarenakan angka jumlah sampah yang ada di Indonesia sangat tinggi. Sehingga pemerintah kesulitan untuk menentukan cara yang tepat untuk menyelesaikannya.

Jumlah sampah semakin hari semakin meningkat seiring dengan jumlah penduduk dan pola konsumsi masyarakat. Peningkatan jumlah sampah akan menjadi suatu potensi bencana atau “darurat sampah” apabila tidak disertai dengan usaha pengelolaan sampah yang baik. Darurat sampah sangat mungkin terjadi di beberapa kota di Indonesia, salah satunya adalah di Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pariwisata dan kota pelajar menjadi peluang besar bagi peningkatan jumlah sampah.

Salah satu strategi yang digunakan dalam rangka mendapatkan efektifitas dalam usaha pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta yang secara administratif adalah melakukan identifikasi persepsi terhadap pola perlakuan sampah oleh masyarakat. Hal ini sangat penting karena pengetahuan akan persepsi yang benar oleh masyarakat akan sangat membantu dalam merencanakan dan mengatur strategi selanjutnya dalam pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kunci yang dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan untuk pengelolaan sampah yang tepat di Kota Yogyakarta.

Perbedaan persepsi tentang sampah, atau kondisi lingkungan hidup buruk lainnya, telah menimbulkan perilaku yang berbeda juga. Satu perilaku lebih ke arah pro lingkungan hidup, sedangkan perilaku lainnya tidak mempedulikan pentingnya lingkungan bahkan justru membiarkannya kumuh. Padahal di sisi lain lingkungan membutuhkan waktu jauh lebih lama agar terlihat indah daripada waktu untuk membuatnya kumuh. Selain itu, situasi ekonomi juga berdampak akibat lingkungan yang kumuh, Hanya segelintir orang saja yang mempunyai persepsi untuk merawat lingkungan hidupnya. Perbedaan persepsi tentang kegawatan kondisi lingkungan hidup inilah yang sering menjadi persoalan dalam masyarakat.

Sosial Budaya kuat peranannya dalam mempengaruhi persepsi masyarakat. Sebagai contoh, suku-suku Afrika primitif terbiasa dengan lingkungan alamiah yang mana banyak benda-benda alamiah yang sifatnya melingkar-lingkar. Dampaknya adalah mereka tidak terpengaruh oleh gejala ilusi Muller-Lyer. Hal ini berbeda dengan masyarakat perkotaan yang terbiasa dengan benda-benda yang bentuknya kotak-kotak dan garis. Dampaknya masyarakat perkotaan terpengaruh oleh gejala ilusi Muller-Lyer (Fisher et al., 1984; Sarwono, 1995).

Untuk mengatasi hal ini, kami melakukan program kerja sosial budaya, yaitu dengan sosialisasi terkait tata cara memilah berbagai jenis sampah dari mulai limbah organik dan non- organik. Sosialisasi pemilahan dilakukan dengan metode ceramah. Sosialisasi ini menjelaskan mengenai perbedaan dan manfaat sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan serta murah. Sedangkan sampah anorganik dapat dilakukan daur ulang atau 3R (reduce, reuse, recycle).

Berdasarkan ulasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal yakni:

1) Masyarakat dapat menyadari pentingnya kepedulian akan lingkungan sekitar dengan cara memahami pentingnya pengolahan sampah secara tepat guna untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

2) Masyarakat dapat pula memahami prinsip 5R dan peranan bank sampah, sehingga masyarakat mampu memanfaatkan sampah sebagai penghasilan tambahan.

3) Membentuk kelompok-kelompok kerja dengan memberdayakan masyarakat dan organisasi terkait sebagai langkah awal pengelolaan sampah sebagai tanggung jawab bersama.

4) Sampah yang diproduksi oleh masing-masing rumah dikelola dengan cara dipilah dan ditempatkan terpisah sesuai dengan jenis sampah organik dan anorganik, hal tersebut dapat mempermudah tugas pengepul atau petugas sampah untuk diproses lebih lanjut.

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

Farida, A. A., Dina, A., Ika, W.W., Ayu,U. ,dan Dian, H.S. Jurnal Science Tech Vol. 4, No. 2, Agustus 2018

Dyah, R.P., Andy,T.P.,  Devitha ,S.P., Eulogius, S., Rafi ,W.N., Suaib ., Arya,S., Julen , J.A., Alfred, B., Doni, H., Patricia, Y. G.P., Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2, No. 4 Desember 2022 e-ISSN: 2962-3839; p-ISSN: 2962-4436 , Hal 116-128

https://journal.amikveteran.ac.id/index.php/kreatif

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar