Sabtu, 29 Oktober 2022

Keberanian Bersuara Melalui Karya yang Dilombakan

 

Keberanian Bersuara Melalui Karya yang Dilombakan

Essay Prestasi 1

Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

 

Rifa Rufianti (20310410053)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 Gambar 1. Foto diri.

    Saya pernah mendengar pepatah yang mengatakan bahwa “yang tertulis akan abadi, yang terucap akan berlalu bersama angin”. Betapa kuat pengaruhnya tulisan terhadap pemikiran, membuat saya ingin terus belajar. Entah apa yang menjadi tujuan saya, tetapi menulis adalah nafas bagi saya. Rasanya berat sekali kalau sampai berhenti menulis. Keinginan menghidupkan tulisan selalu muncul ketika saya sedang membaca, berjalan, beraktivitas, dan menjelang tidur. Rasanya belum lengkap kalau belum menulis sebuah karya. Namun, ada kelemahan dalam diri saya ketika menulis puisi, yaitu minimnya kosa kata dan kurangnya penghayatan dalam menyusun puisi. Menurut Permatahati (dalam Muffarochah, 2022) kesulitan dalam menulis ini adalah hal yang wajar karena kemampuan menulis bukanlah hal yang instan, tetapi memerlukan latihan menulis terus menerus.

    Dengan menulis, saya menjadi berani bersuara meskipun sebatas perspektif pikiran saya sendiri, endapan inspirasi, dan perasaan sepi yang mendorong saya untuk menulis daripada hanya bengong tidak memikirkan apa-apa. Namun, kekuatan terbesar saya untuk kemudian berani menulis adalah kesempatan untuk bersuara sebebas-bebasnya karena dengan menulis saya seperti bicara, tetapi yang mendengar adalah objek mati atau orang yang sebenarnya tidak ada. Meskipun demikian saya bisa merasakan orang yang mendengarkan suara hati saya melalui tulisan.

    Menurut Tarigan (dalam Muffarochah, 2022), menulis merupakan kemampuan atau ketrampilan berbahasa sebagai sarana berkomunikasi secara tidak langsung atau tanpa tatap muka dengan orang lain. Alasan inilah yang akhirnya membuat saya berani menulis dan menyuarakan pendapat saya meskipun dengan kemampuan menulis yang masih sangat terbatas. Pada kesempatan kali ini, saya mengikuti Lomba Menulis Puisi yang diselenggarakan oleh Cahaya Pelangi Media dengan tema “Cinta”. Pendaftaran dan pengumpulan karya puisi ini dimulai pada tanggal 1-30 Oktober 2022. Adapun ketentuan karya ini yaitu:

1. Minimal 3 bait, maksimal 4 bait (perbait 4 baris),

2. Bionarasi 50 kata (tanpa foto),

3. Naskah disusun rapi menggunakan jenis font Times New Roman (TNR) dan spasi 1,5,

4. Karya puisi yang telah disusun dalam bentuk file word dikirim ke panitia lomba menulis puisi melalui chat pribadi WhatsApp.

Gambar 2. Pamflet lomba.

Gambar 3. Bukti mengikuti lomba.

    Benefit yang akan diperoleh penulis yaitu piala kaki putih, piala kejuaraan marmer, plakat akrilik, selempang, buku antologi, piagam penghargaan, e-piagam, e-book, dan bookmark. Selain itu, ada spesial gift yang akan diperoleh yaitu 100 penulis terpilih mendapatkan bulpen, 30 penulis terpilih mendapatkan gantungan kunci, dan 20 penulis terpilih mendapat kartu ucapan.

    Untuk mengatasi kelemahan saya dalam menulis puisi yaitu dengan membaca puisi orang lain, memperhatikan bagaimana susunan puisi yang benar, dan memahami kriteria puisi yang menarik. Dengan demikian saya bisa mengatasi kelemahan saya dalam menulis puisi.

 

DAFTAR PUSTAKA

Muffarochah, M. (2022). Teknik akrostik dalam meningkatkan menulis puisi. Jurnal inovasi karya ilmiah guru, 2(1), 92-99.

0 komentar:

Posting Komentar