Rabu, 12 Oktober 2022

Bangkit Dari Kegagalan

 

Bangkit Dari Kegagalan

Essay Pengganti Kuliah Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

Astin Lestari (20310410071)

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Pikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

 

Tentu saja kita sudah tidak asing lagi dengan kata kegegalan dalam kehidupan sehari hari kita. Ntah itu kegagalan dalam hal yang kecil maupun dalam hal yang besar. Namun dalam kegagalan tersebut pastinya kuta dihadapkan oleh dua pilihan yaitu Fight atau flight.

Saya sendiri pun pernah mengalai kegagalan dalam hidup saya dan itu pun bukan hanya sekali contoh kegagalan yang pernah saya alami ialah ketika saya mengikuti tes PTN dibeberapa niversitas negri saya gagal bahkan Cuma tes PTN saja yang saya lakukan melainkan tes mandiri diperguruan tinggi tersebut saya pun gagal. Pas saat itu saya juga merasa sangat sedih bahkan saya sempat mau flight (melarika diri) tapi saya sadari kalau saya menyerah mau jadi apa diri saya apa yang harus saya kembangkan bahkan saat itu saya kehilangan percaya diri saya.. tapi pada saat itu support dari orang orang sekitar memanglah sangat berpengaruh pada kita, dari situ saya memilih untuk fight (melawan) dan saya terus berfikir positif dan terus berusaha sehingga sampai saat ini yang allhamdulilah sudah baik dan akan diusahakan jauh lebih baik lagi.

Kegagalan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata gagal. Menurut KBBI, kata gagal memiliki dua arti yaitu pertama, tidak berhasil, tidak tercapai, maksudnya adalah keinginannya untuk menjadi juara. Kedua, tidak jadi, seperti gagal panen yang artinya tidak jadi panen.  Kegagalan dengan kata asal “gagal” merupakan kondisi di mana ketidakmampuan kita dalam menuju tujuan yang sudah ditetapkan ataupun mewujudkan keinginannya. Kegagalan juga bisa diartikan beragam oleh setiap individu manusia. Hal ini sejalan dengan pendapat Santrock, mengartikan kegagalan merupakan kondisi tidak terwujudkannya suatu harapan dengan yang diperolehnya, dengan kondisi seperti inilah yang memicu konflik emosional dalam diri seseorang. Kesenjangan antara diri aktual dan diri ideal “seseorang menjadi apa” apabila tidak terwujud maka, dapat menganggap dirinya telah gagal serta yang memicu pula hadirnya rasa depresi.

Cara bangkit dari kegagalan pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memisahkan antara kegagalan dengan identitas diri Anda. Artinya, kegagalan tidak seharusnya menjadi fokus yang membuat diri Anda lemah. Kegagalan hanya satu episode kehidupan di mana Anda belum benar-benar menemukan cara terbaik untuk mewujudkan rencana dan impian.

Dengan kata lain, ketika Anda belum berhasil mendapatkan apa yang Anda inginkan, bukan berarti Anda gagal. Pemikiran positif seperti ini perlu Anda miliki supaya Anda bisa melihat kegagalan dari sisi lain tanpa menjadikan kegagalan sebagai sesuatu yang personal dan merusak kepercayaan diri dan harga diri Anda.

0 komentar:

Posting Komentar