Rabu, 12 Oktober 2022

Upaya Bangkit Dari Kegagalan

Essay  Pengganti Kuliah Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

Elyza Alvinna Mu’arif (20310410074)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Setiap individu tentunya pernah berharap setelah melakukan sesuatu akan tetapi ternyata gagal. Tentunya hal tersebut akan muncul perasaan yang tidak mengenakkan. Ketika mendapat kegagalan kita akan dihadapkan oleh dua pilihan, yaitu fight (melawan) atau  flight (melarikan diri).

Dalam Harmaini dan Hidayat (2012) istilah kegagalan merupakan ketidakmampuan individu dalam menghadapi sesuatu diluar batas kemampuan yang dimiliki. Kemudian, sedangkan keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki individu tanpa batas yang muncul secara alami dari dalam diri individu tersebut untuk menghadapi sesuatu yang ada diluar batas kemampuan individu.

Tentunya setiap individu tidak ingin gagal, pasti semua ingin sukses. Saat mengalami kegagalan pilihan yang saya pilih yaitu fight (melawan) untuk bangkit dari keterpurukan. Langkah-langkah kongkrit yang bisa dilakukan yaitu sebagai berikut:

Pertama, memandang kegagalan sebagai bentuk jalan menuju kesuksesan. Ketika pernah mengalami kegagalan kemudian mencoba berkali-kali akan membuat diri mengetahui hal apa yang membuat merasa gagal dan berproses. Kemudian nantinya dari mencoba sesuatu berkali-kali sampai pada akhirnya pasti individu akan berada dititik keberhasilan. Kedua, mengambil pelajaran dari kegagalan yang dialami. Sedih ketika mengalami kegagalan itu merupakan hal yang wajar. Akan tetapi sebaiknya jangan terlalu berlarut dalam bersedih. Ketiga, bersyukur jika pernah mengalami kegagalan. Bersyukur dalam hal ini bukan sisi negatifnya. Bersyukur disini kita harus melihat sisi positifnya. Barangkali hal tersebut belum sepatutnya dan ada hikmah dari semua kegagalan yang kita alami. Keempat, teruslah mencoba. Jangan merasa takut akan kegagalan lagi. Jika mengalami kegagalan, mari rehat sejenak dan bangkit untuk mencoba. Kelima, mengevaluasi rencana. Mengevaluasi rencana dalam hal ini kita harus percaya dan merasa untuk setiap hal yang dilakukan kemudian di evaluasi terlebih dahulu terkait rencana yang sudah diimpikan. Dalam Baron (2010), menyebutkan terdapat tiga motif dalam evaluasi diri, yaitu sebagai berikut: self assessment (penilaian diri) : untuk mengetahui tentang pengetahuan yang nyata tentang diri individu tersebut, self enhancement (peningkatan diri) : untuk mendapatkan informasi positif tentang diri individu, dan yang terakhir self verification : untuk mengkonfirmasi sesuatu yang sudah individu ketahui tentang dirinya sendiri.

Sejatinya tidak ada individu yang sempurna dan mengingatkan kegagalan. Setiap individu tentunya memiliki hak untuk berkesempatan untuk bertumbuh dan berproses. Karena dari kegagalan kita akan bertumbuh dengan melakukan evaluasi diri.


Daftar Pustaka

Harmaini., Hidayat. (2012). Mengapa kegagalan menyakitkan?. Jurnal Psikologi, Vol 8 (2), Desember.

Rafafm. (2018). 12 cara teruji dan terbukti bangkit dari kegagalan apa pun. Retrieved on October 13, 2022 from:  https://rapafm.pakpakbharatkab.go.id/rapafm/read/454/12-cara-teruji-dan-terbukti-bangkit-dari-kegagalan-apa-pun.

Robert A. Baron, (2003). Psikologi sosial. Edisi kesepuluh (jilid 2). Jakarta: Erlangga.

Yowha. (2022). Bangkit dari kegagalan. Greatmind.com. 8 October. Retrieved on October 13, 2022 from:  https://greatmind.id/article/bangkit-dari-kegagalan.

 

  

0 komentar:

Posting Komentar