Rabu, 12 Oktober 2022

Memilih untuk Fight Agar Menjadi Orang yang Kuat dan Tangguh

 Memilih untuk Fight Agar Menjadi Orang yang Kuat dan Tangguh

Kuliah Pengganti Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

 

Dwi Ratri Octavianita (20310410002)

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


 

    Dalam kehidupan pasti kita selalu akan dihadapkan pada hal-hal yang tidak terduga. Kita tidak akan tahu kapan kita mendapat musibah. Musibah datang tanpa melihat apakah kita benar-benar siap atau tidak. Jika ditawarkan pun tidak ada orang yang mau untuk mendapatkan musibah. Musibah yang datang tentunya membuat kita berada pada situasi yang tidak mengenakkan.

 

    Musibah ialah suatu pengalaman tidak menyenangkan yang kita rasakan karena kita menilai musibah sebagai hal yang merugikan (Zaharudin, 2014). Jika manusia terus dalam kondisi yang tidak menyenangkan ini tentu akan berdampak pada kesehatan mentalnya. Kesehatan mentalnya akan terganggu. Akibat dari kesehatan mental yang terganggu, maka juga akan berdampak pada aktivitas sehari-hari. Orang yang biasanya dapat melakukan banyak hal dalam kehidupan sehari-sehari bisa saja menjadi orang yang murung dan enggan melakukan aktivitas. Namun, perlu diingat bahwa kita selalu punya pilihan dalam hidup ini.

 

    Permasalahannya adalah apakah setiap orang mampu memilih pilihan yang tepat? karena terkadang dalam mengambil keputusan, sebagian orang memutuskan untuk memilih yang paling gampang dilakukan. Terdapat dua pilihan yang ada ketika kita berada dalam situasi yang tidak menyenangkan. Pilihan yang pertama adalah kita memilih untuk bangkit lagi atau fight. Selanjutnya, pilihan kedua adalah kita memilih untuk menghindari atau melarikan diri dari kondisi tersebut atau flight. Pilihan tersebut ada di tangan kita. Memilih pilihan kedua yaitu menghindari atau melarikan diri dapat dikatakan sebagai pilihan yang lebih mudah dibandingkan pilihan pertama. Alasannya karena pilihan kedua ini lebih menghemat tenaga dan pikiran dibandingkan pilihan pertama, dimana kita harus bertarung (fight) untuk bangkit. Namun, apakah menghindari atau melarikan diri dari masalah itu membuat masalah terselesaikan? Tidak, masalah masih tetap ada dan bisa saja makin bertambah. Masalah pertama belum terselesaikan, sudah ditambah masalah kedua dan seterusnya. Terus menghindar dan melarikan diri tidak akan membantu kita untuk menjadi orang yang kuat dan tangguh. Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan?

 

Yang seharusnya kita lakukan ketika berada dalam situasi tidak menyenangkan adalah memilih pilihan pertama yaitu fight atau bangkit. Adapun langkah-langkah konkretnya sebagai berikut.

1. Terima dengan hati yang lapang apapun masalah yang kita hadapi. Rasanya memang menyesakkan dada, namun kita tetap harus menghadapinya. Melakukan latihan pernapasan dapat membantu kita untuk lebih tenang.

2. Pikirkan jalan keluarnya. Setiap masalah tentu datang sepaket dengan solusinya. Hanya saja solusi tersebut perlu kita temukan sendiri. Salah satu caranya ialah dengan bercerita pada orang lain, namun lebih baik pada orang terdekat kita terlebih dahulu.

3. Tidak lupa untuk selalu dekat dengan Sang Pencipta. Caranya adalah dengan selalu beribadah dan berdoa, agar masalah yang kita hadapi segera menemukan titik terang.

Demikian tiga langkah konkret yang dapat kita lakukan untuk fight  ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

DAFTAR PUSTAKA

Zaharuddin. (2014). “Stres senghadapi musibah perspektif Islam ditinjau dari adversity quotient di panti asuhan di kecamatan Plaju Palembang”. Intizar. 20(2), Maret, 285-302. 

0 komentar:

Posting Komentar