Rabu, 12 Oktober 2022

Nilai Tipe Manusia Bangkit dari Kegagalan dalam Kehidupan

Tipe Nilai Manusia Bangkit dari Kegagalan dalam Kehidupan 

Tugas Essay Penganti Kuliah Psikologi Inovasi pertemuan ke-IV

Siti Harnisa Taonu 
20310410016
Fakultas Pisikologi 
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 

Dosen pengampu : Dr,. Dra. Arundati Shinta M.A
TIPE NILAI MANUSIA DANGKIT DARI KEGAGALAN DALAM KEHIDUPAN
Berapa orang dari kita yang pernah memikirkan sungguh sungguh arti kehidupan ini? Meskipun kita menjalani hidup kita masing masing, banyak dari kita yang mempertanyakan apakah arti kehidupan ini. Kita perlu menyisihkan waktu untuk memikirkan hal ini dengan serius. Kecuali kita benar benar memahami kehidupan kita saat ini dan  bagaimana kita menjalaninya, kita tidak bisa mengubahnya sesuai dengan keinginan kita. Terdapat pandangan pandangan kehidupan yang berbeda dimana orang orang akan melihat kehidupan berdasarkan pendidikan, pemahaman dan pengalaman pribadi mereka.
Banyak dari kita tidak memahami bagaimana menjalani kehidupan dan meraih kesuksesan. Menjalani kehidupan sama seperti mengendarai sepeda kayu. Sekali kita mengayuh, mengendalikn stang, mengontrol rem, dan menguasai sepeda, hidup akan berjalan dengan baik. Kita tidak akan terpeleset, terjatuh diturunan atau mungkin tidak menabrak sesuatu. Tapi benarkah hidup itu seperti itu?,  Penarkah terbesit keinginan kita untuk dapat mengendarai sepeda kayu seperti para pengendara sepeda professional yang dengan lincah melakukan manuver dengan sepeda? Ataukah bahkan melompati rintangan yang cukup banyak?. Sama seperti mengayuuh sepeda, menjalani hidup memiliki seni tersendiri. Seni menjalani hidup adalah bagaimana menjalani hidup dalam keadaan tersulit dalam hidup dan bagaimana mengubah hidup sesuai dengan keinginan kita. Seni menjalani hidup bukan seni menikmati tetapi kekuatan bertahan dalam tantangan terberat. Seni menjalani hidup bukan hanya seni menikmari perubahan perubahan bak, tetapi juga menjaga keteguhan menghadapi karena masalah, tantangan dan pergumulan merupakan bagian yang sama dalam hidup seperti halnya kesenangan, keberuntngan, dan kenyamanan. 
Seni menjalani hidup adalah juga tentang bagaimana mengelola pengalaman buruk, kekurangan bahkan situasi yang buruk menjadi kekuatan kita mengubah hidup menjadi lebih baik, lebih Bahagia, dan lebih sukses, Seperti yang dikatakan motivator, John W. Gardner “ Life is the art of drawing without an eraser”(Hidup adalah seni menggambar tanpa penghapus).
Secara umum nilai yang dianut oleh manusia dapat diklasifikasikan menjadi 10 tipe nilai (Schwartz, 2012), yaitu:
1. Power. Tujuan utama dari nilai ini adalah pencapaian status sosial dan prestise, serta kontrol atau dominasi terhadap orang lain atau penguasaan sumber daya tertentu. 
2. Achievement, yang bertujuan utama untuk mencapai kesuksesan pribadi dengan mengerahkan kemampuan pribadi sesuai standar sosial yang berlaku. 
3. Hedonism, yang mengedepankan pemerolehan kesenangan dan menikmati kepuasan pribadi.
4. Stimulation, yang memiliki tujuan untuk memperoleh kegairahan dalam kehidupan dan menghadapi tantangan yang muncul dalam kehidupan. 
5. Self-direction, yang tujuan utamanya bertumpu pada pemikiran dan tindakan individual yang tidak terikat dan tidak bergantung pada pihak mana pun (independen) yang terwujud dalam berbagai tindakan dan aspek seperti bebas untuk memilih.
6. Universalism, yang mengedepankan penghargaan terhadap orang lain, sikap toleran dan memahami orang lain, serta sikap untuk melakukan perlindungan terhadap hak dan kesejahteraan umat manusia secara universal. 
7. Benevolence, yang berorientasi pada sikap individual yang berupaya terlibat dalam peningkatan kesejahteraan individu lain yang terlibat dalam hubungan antar pribadi yang intim dengannya. 
8. Tradition, yang memiliki tujuan untuk menghargai, berkomitmen, dan menerima kebiasaan, tradisi, adat istiadat, atau agama. Tipe nilai ini akan melahirkan sikap rendah hati (humble), kesalehan (devout), sikap untuk menerima bagian dalam hidup (accepting portion in life), moderat, menghormati tradisi (respect for tradition).
9. Conformity, yang berorientasi pada penyesuaian tingkah laku, sikap dan dorongan-dorongan individual agar sejalan dengan harapan atau norma sosial yang berlaku pada suatu kelompok sosial. 
10. Security, yang memiliki tujuan untuk mengedepankan aspek keamanan, harmoni dalam hidup serta dan menjaga stabilitas masyarakat, hubungan antar manusia, dan diri sendiri. 

Daftar Pustaka 
Indra, D. (2019). Berdamai dengan Kenyataan Hidup: Bangkit dari Kegagalan dan Raih Kesuksesan. Anak Hebat Indonesia.

Dhowi, B., & Andagsari, E. W. (2019). Pengaruh Nilai Terhadap-Terhadap Ketangguhan (Resiliensi). Business Economic, Communication, and Social Sciences Journal (BECOSS), 1(1), 1-10.

0 komentar:

Posting Komentar