Nama : Asmi Wati
NIM : 22310410123
Mata Kuliah : Abnormalitas Psikologi
Dosen Pengampu : FX. Wahyu Widiantoro S.Psi.,MA
"Kasus Ibu Muda Gorok Anak”
Kasus pembunuhan yang melibatkan seorang ibu muda yang menggorok leher anaknya sendiri telah mengguncang masyarakat. Tindakan tragis ini menimbulkan pertanyaan mengenai kondisi kejiwaan pelaku. Dalam situasi seperti ini, penting bagi pihak kepolisian untuk melakukan penelusuran kejiwaan pelaku guna memahami motif dan faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan tersebut.
Kasus ini melibatkan seorang ibu muda berusia 35 tahun, yang secara tragis menggorok leher anak kandungnya yang berusia 6 tahun di Brebes, Jawa Tengah. Selain itu, dua anak kandung lainnya juga mengalami luka akibat tindakan tersebut. Dalam situasi seperti ini, penting bagi pihak kepolisian untuk tidak hanya fokus pada penyelidikan hukum, tetapi juga melakukan evaluasi kejiwaan pelaku.
Para psikolog dan ahli kejiwaan menekankan pentingnya menyelidiki kondisi kejiwaan pelaku untuk memahami apa yang mungkin mendorong tindakan tersebut. Tes kejiwaan dan evaluasi kejiwaan yang dilakukan oleh profesional terlatih dapat memberikan wawasan tentang kondisi mental dan emosional pelaku pada saat kejadian, serta faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku tersebut. Evaluasi kejiwaan yang komprehensif dapat membantu mengidentifikasi adanya gangguan mental atau masalah psikologis yang mungkin mempengaruhi tindakan pelaku. Hal ini juga dapat memberikan dasar yang kuat dalam proses hukum dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan dengan mempertimbangkan kondisi kejiwaan pelaku. Konsep dan Karakteristik Gangguan Kejiwaan dalam kasus ini antara lain:
Gangguan Kejiwaan: Gangguan kejiwaan merujuk pada kondisi mental yang menyebabkan perubahan signifikan dalam pemikiran, suasana hati, dan perilaku seseorang.
Gangguan Psikotik: Salah satu jenis gangguan kejiwaan yang mungkin terkait dengan tindakan seperti pembunuhan adalah gangguan psikotik. Gangguan ini ditandai dengan hilangnya kontak dengan realitas dan munculnya gejala seperti delusi dan halusinasi.
Gangguan Mood: Gangguan mood, seperti depresi atau gangguan bipolar, juga dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang dan berkontribusi pada tindakan kekerasan.
Dalam kasus ini Penting bagi polisi untuk menelusuri Kejiwaan pelaku agar dapat;
Memahami Motif dan Faktor Predisposisi: Penelusuran kejiwaan oleh polisi dapat membantu dalam memahami motif di balik tindakan kekerasan dan faktor-faktor predisposisi yang mungkin mempengaruhi pelaku.
Mengidentifikasi Gangguan Kejiwaan: Penelusuran kejiwaan dapat membantu mengidentifikasi adanya gangguan kejiwaan yang mungkin mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilaku mereka.
Menentukan Tanggung Jawab Hukum: Penelusuran kejiwaan juga dapat memberikan pemahaman tentang kapasitas pelaku untuk bertanggung jawab secara hukum atas tindakan mereka.
Dalam kasus ibu muda yang menggorok anaknya, penelusuran kejiwaan oleh pihak kepolisian menjadi langkah penting dalam menyelidiki kasus ini. Dengan memahami konsep dan karakteristik gangguan kejiwaan serta pentingnya penelusuran kejiwaan, polisi dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik dalam menangani kasus serupa di masa depan. Melalui penelusuran kejiwaan yang komprehensif, dapat diharapkan langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk mencegah kasus-kasus kekerasan serupa dan memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Referensi:
Republika.co.id. (n.d.). Soal Ibu Muda Gorok Anak, Psikolog: Polisi Perlu Telusuri Kejiwaannya.
https://news.republika.co.id/berita/r91p1n396/soal-ibu-muda-gorok-anak-psikolog-polisi-perlu-telusuri-kejiwaannya
Detik.com. (n.d.). Tes Kejiwaan Jadi Kunci Status Hukum Ibu Gorok 3 Anaknya di Brebes.
https://www.detik.com/jateng/hukum-dan-kriminal/d-5996300/tes-kejiwaan-jadi-kunci-status-hukum-ibu-gorok-3-anaknya-di-brebes
JawaPos.com. (n.d.). Ibu Tega Gorok Anak Masuk Gangguan Kejiwaan Berat, Ini Kata Psikolog. https://www.jawapos.com/kasuistika/01376513/ibu-tega-gorok-anak-masuk-gangguan-kejiwaan-berat-ini-kata-psikolog
0 komentar:
Posting Komentar