Usai
Membunuh, Alung Sempat Tidur 3 jam di Samping Jasad Wulan
Tugas
Individu Psikologi Abnormalitas
Dosen
Pengampu: FX. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA.
Moh.Ammar
Farhan Maajid
22310410021
Fakultas
Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Pendahuluan:
Kasus
pembunuhan yang dilakukan oleh Rahmat Agil alias Alung (20) terhadap pacarnya,
Fitria Wulandari alias Wulan (21), merupakan tragedi yang memilukan. Kasus ini
menarik untuk dikaji dari perspektif psikologi abnormalitas, yang mempelajari
perilaku dan kondisi mental yang menyimpang dari norma umum masyarakat.
Pembahasan:
1.
Riwayat Kekerasan
Berdasarkan
laporan, Alung sebelumnya pernah ditahan di Polsek Bogor Barat karena kasus
penganiayaan terkait memperebutkan Wulan. Riwayat kekerasan ini dapat menjadi
indikator adanya gangguan kepribadian atau masalah psikologis lainnya yang
belum tertangani dengan baik.
2.
Kontrol Emosi yang Buruk
Insiden
pembunuhan terjadi setelah Alung dan Wulan terlibat cekcok mulut di hotel.
Alung tampaknya tidak dapat mengendalikan emosinya saat Wulan menolak
diputuskan hubungan. Ketidakmampuan mengendalikan emosi dengan baik dapat
disebabkan oleh gangguan psikologis seperti gangguan kepribadian borderline
atau masalah pengendalian impuls.
3.
Perilaku Obsesif
Fakta
bahwa Alung membunuh Wulan setelah sebelumnya terjadi perdamaian dan mereka
kembali menjalin hubungan dapat mengindikasikan adanya perilaku obsesif atau
ketergantungan emosional yang tidak sehat terhadap Wulan.
4.
Kurangnya Empati dan Pertimbangan Moral
Tindakan
Alung yang membunuh Wulan dan menyembunyikan jasadnya menunjukkan kurangnya
empati dan pertimbangan moral yang sehat. Ini dapat terkait dengan gangguan
kepribadian antisosial atau psikopati.
Kesimpulan:
Kasus
pembunuhan yang dilakukan oleh Rahmat Agil alias Alung terhadap pacarnya,
Fitria Wulandari alias Wulan, dapat dikaji dari perspektif psikologi
abnormalitas. Riwayat kekerasan, kontrol emosi yang buruk, perilaku obsesif,
dan kurangnya empati serta pertimbangan moral dapat menjadi indikator adanya
gangguan psikologis seperti gangguan kepribadian, masalah pengendalian impuls,
atau bahkan psikopati. Kasus ini menegaskan pentingnya intervensi psikologis
dan penanganan yang tepat bagi individu dengan masalah kesehatan mental untuk
mencegah terjadinya tragedi serupa di masa mendatang.
Referensi:
1.
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders (DSM-5). Arlington, VA: American Psychiatric Publishing.
2.
Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2018). Abnormal Psychology in a
Changing World (10th ed.). Pearson Education.
3.
Butcher, J. N., Mineka, S., & Hooley, J. M. (2013). Abnormal Psychology
(16th ed.). Pearson Education.
0 komentar:
Posting Komentar