Sabtu, 04 Mei 2024

Moh.Ammar Farhan Maajid_22310410021_Artikel 1: Usai Membunuh, Alung Sempat Tidur 3 jam di Samping Jasad Wulan_ Psikologi Abnormalitas

Usai Membunuh, Alung Sempat Tidur 3 jam di Samping Jasad Wulan

 

Tugas Individu Psikologi Abnormalitas

Dosen Pengampu: FX. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA.

 


Moh.Ammar Farhan Maajid

22310410021

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




 


 

Pendahuluan:

Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Rahmat Agil alias Alung (20) terhadap pacarnya, Fitria Wulandari alias Wulan (21), merupakan tragedi yang memilukan. Kasus ini menarik untuk dikaji dari perspektif psikologi abnormalitas, yang mempelajari perilaku dan kondisi mental yang menyimpang dari norma umum masyarakat.

 

Pembahasan:

 

1. Riwayat Kekerasan

Berdasarkan laporan, Alung sebelumnya pernah ditahan di Polsek Bogor Barat karena kasus penganiayaan terkait memperebutkan Wulan. Riwayat kekerasan ini dapat menjadi indikator adanya gangguan kepribadian atau masalah psikologis lainnya yang belum tertangani dengan baik.

 

2. Kontrol Emosi yang Buruk

Insiden pembunuhan terjadi setelah Alung dan Wulan terlibat cekcok mulut di hotel. Alung tampaknya tidak dapat mengendalikan emosinya saat Wulan menolak diputuskan hubungan. Ketidakmampuan mengendalikan emosi dengan baik dapat disebabkan oleh gangguan psikologis seperti gangguan kepribadian borderline atau masalah pengendalian impuls.

 

3. Perilaku Obsesif

Fakta bahwa Alung membunuh Wulan setelah sebelumnya terjadi perdamaian dan mereka kembali menjalin hubungan dapat mengindikasikan adanya perilaku obsesif atau ketergantungan emosional yang tidak sehat terhadap Wulan.

 

4. Kurangnya Empati dan Pertimbangan Moral

Tindakan Alung yang membunuh Wulan dan menyembunyikan jasadnya menunjukkan kurangnya empati dan pertimbangan moral yang sehat. Ini dapat terkait dengan gangguan kepribadian antisosial atau psikopati.

 

Kesimpulan:

 

Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Rahmat Agil alias Alung terhadap pacarnya, Fitria Wulandari alias Wulan, dapat dikaji dari perspektif psikologi abnormalitas. Riwayat kekerasan, kontrol emosi yang buruk, perilaku obsesif, dan kurangnya empati serta pertimbangan moral dapat menjadi indikator adanya gangguan psikologis seperti gangguan kepribadian, masalah pengendalian impuls, atau bahkan psikopati. Kasus ini menegaskan pentingnya intervensi psikologis dan penanganan yang tepat bagi individu dengan masalah kesehatan mental untuk mencegah terjadinya tragedi serupa di masa mendatang.

 

 

Referensi:

1. American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Arlington, VA: American Psychiatric Publishing. 

2. Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2018). Abnormal Psychology in a Changing World (10th ed.). Pearson Education.

3. Butcher, J. N., Mineka, S., & Hooley, J. M. (2013). Abnormal Psychology (16th ed.). Pearson Education.


0 komentar:

Posting Komentar