Essay 2 Psikologi Inovasi
Merangkum Jurnal Motivasi
"Motivasi
berprestasi, self-efficacy, prokrastinasi akademik, stress akademik"
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Nama: Angelina
Puspaningrum
NIM:
23310440135
Kelas:
Psikologi SJ
Topik
|
Motivasi
berprestasi, self-efficacy, prokrastinasi akademik, stress
akademik
|
Sumber
|
Sagita,
D. D., Daharnis, & Syahniar. (2017). Hubungan self-efficacy,
motivasi berprestasi, prokrastinasi akademik, dan stress akademik.
Jurnal
Bikotetik.
1(2), 37-72.
|
Permasalahan
|
Mahasiswa
dengan kapasitasnya diharapkan mampu memahami konsep, memetakan
permasalahan dan memilih solusi yang terbaik untuk permasalahan
tersebut. Namun, berbagai permasalahan dapat timbul dalam diri
seorang mahasiswa dalam pelaksanaan aktivitas akademiknya, seperti
banyaknya kegiatan yang harus dilaksanakan, banyaknya tuntutan
yang harus dipenuhi, manajemen waktu yang tidak baik, dan tugas
kuliah menumpuk. Kondisi seperti ini menurut Sarafino (2006)
diprediksi dapat memicu stres pada mahasiswa apabila dia tidak
mampu memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut.
|
Tujuan
Penelitian
|
Untuk
mendeskripsikan: (1) self-efficacy, (2) motivasi berprestasi, (3)
penundaan akademik, (4) stres akademik siswa, (5) korelasi
self-efficacy dengan stres akademik siswa, (6) korelasi prestasi
motivasi dengan tekanan akademik siswa, (7) korelasi penundaan
akademik dengan tekanan akademis siswa, dan (8) korelasi
self-efficacy, motivasi berprestasi dan penundaan akademik dengan
tekanan akademik siswa.
|
Isi
|
Stres
merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh terjadinya
ketidaksesuaian antara situasi yang diinginkan dengan keadaan
biologis, psikologis atau sistem sosial individu tersebut. Hal
ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti motivasi,
kepribadian, dan intelektual yang terdapat dalam diri individu
tersebut.
Stres
akademik adalah tekanan dan tuntutan yang bersumber dalam
kegiatan akademik. Stres akademik meliputi persepsi mahasiswa
terhadap banyaknya pengetahuan yang harus dikuasai dan kecukupan
waktu untuk mengembangkannya. Stres akademik yang dialami
mahasiswa terus menerus akan menimbulkan penurunan daya tahan
tubuh sehingga mudah mengalami sakit.
Berbagai
faktor yang menjadi penyebab terjadinya stres akademik pada
mahasiswa seperti yang dikemukakan Olejnik dan Holscuch (dalam
Eriyanti, 2012:4) yaitu ujian, keterampilan belajar, penundaan
(procrastination), dan standar akademik yang tinggi.
Prokrastinasi
dijelaskan sebagai perilaku menunda tugas-tugas akademis sampai
batas akhir waktu yang tersedia. Penundaan penyelesaian tugas
akademik ini disebut dengan prokrastinasi akademik
Faktor
lain yang dapat menyebabkan stres akademik pada mahasiswa adalah
keyakinan (efficacy). Bandura dan Woods (dalam untung, 2008:27)
menjelaskan bahwa efikasi diri mengacu pada kemampuan individu
untuk meningkatkan motivasi, kemampuan kognitif, dan tindakan
yang diperlukan dalam menanggapi berbagai situasi yang
dihadapinya.
Faktor
lain yang dapat menimbulkan stres akademik pada mahasiswa adalah
motivasi berprestasi. Hasibuan (2005:112) bahwa motivasi
berprestasi adalah dorongan seseorang untuk mengembangkan
kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang
dimiliki demi mencapai prestasi belajar yang optimal.
|
Metode
|
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang
berjenis deskriptif korelasional.
Populasi
penelitian ini adalah mahasiswa BK FIP UNP yang terdaftar pada
tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 575 orang mahasiswa. Sementara,
sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 236
mahasiswa. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah
Propotional Stratified Random Sampling.
Skala
Likert merupakan instrument yang digunakan dalam penelitian ini.
Analisis data dibantu dengan menggunakan program SPSS
Hasil
uji reliabilitas instrumen self efficacy sebesar 0.930, motivasi
berprestasi sebesar 0.906, prokrastinasi akademik sebesar 0.868,
dan stres akademik sebesar 0.932. Hasil validitas self efficacy
sebesar 0.554, motivasi berprestasi sebesar 0.469, prokrastinasi
akademik sebesar 0.453, dan stres akademik sebesar 0.568.
Data
penelitian dianalisis menggunakan regresi linier sederhana dan
regresi ganda.
|
Hasil
|
Tingkat
self-efficacy mahasiswa BK FIP UNP tergolong pada kategori
tinggi.
Tingkat
motivasi berprestasi mahasiswa BK FIP UNP tergolong pada kategori
tinggi.
Tingkat
prokrastinasi akademik mahasiswa BK FIP UNP tergolong pada
kategori sedang.
Tingkat
stres akademik mahasiswa BK FIP UNP tergolong pada kategori
sedang.
Terdapat
hubungan negatif antara self-efficacy dengan stres akademik.
Terdapat
hubungan negative antara motivasi berprestasi dengan stres
akademik.
Terdapat
hubungan positif antara prokrastinasi akademik dengan stres
akademik.
40%
variasi pada stres akademik dapat dijelaskan secara bersama-sama
oleh self-efficacy, motivasi berprestasi, dan prokrastinasi
akademik, sedangkan sisanya 60% dijelaskan oleh variabel lain.
|
Diskusi
|
Self-efficacy
pada mahasiswa perlu ditingkatkan untuk mencapai pendidikan yang
merata dalam proses pembelajaran. Pengembangan dan peningkatan
self-efficacy mahasiswa tidak hanya dapat dilakukan oleh individu
itu sendiri namun dibutuhkan pula dorongan atau dukungan dari
stake
holder
di ranah pendidikan mahasiswa.
Peningkatan
motivasi berprestasi juga perlu terus dilanjutkan dan
dikembangkan pada setiap mahasiswa. Dengan peningkatan yang terus
dilaksanakan diharapkan pendidikan Indonesia dapat mencapat hasil
yang optimal dan pendidikan akan terasa menyenangkan.
Mahasiswa
seharusnya tidak boleh larut dalam kebiasaan prokrastinasi, Maka,
diperlukan dorongan terhadap mahasiswa yang biasa jadi
procrastinator agar tidak terus berada pada kondisi yang
demikian.
Penggunaan
metode pembelajaran yang sesuai diharapkan dapat mendukung
mahasiswa untuk dapat berfikir secara logis dan tidak berada di
bawah tekanan, sehingga tidak terjadi stres akademik pada
mahasiswa.
|
0 komentar:
Posting Komentar