Tragedi
Kekerasan Massal di Nashville
Tugas
Individu Psikologi Abnormalitas
Dosen
Pengampu: FX. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA.
Moh.Ammar
Farhan Maajid
22310410021
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Pendahuluan:
Pada
tanggal 24 Maret 2023, dunia dikejutkan dengan tragedi penembakan massal di
sebuah sekolah swasta Kristen di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat. Audrey
Hale, seorang perempuan berusia 28 tahun, menyerang sekolah tersebut dengan
senjata api dan membunuh tiga anak-anak serta tiga orang dewasa sebelum
akhirnya ditembak mati oleh petugas kepolisian. Insiden ini memicu perdebatan
publik yang intens mengenai kemungkinan adanya gangguan mental yang dialami
pelaku. Dengan menganalisis kasus ini melalui lensa psikologi abnormalitas,
kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor
psikologis yang mungkin berkontribusi terhadap tindakan kekerasan massal
semacam ini.
Pembahasan:
1.
Gangguan Kepribadian
Berdasarkan informasi yang tersedia, Audrey
Hale disebutkan memiliki riwayat gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian
dicirikan dengan pola perilaku dan pengalaman batin yang menyimpang dari norma
budaya, menetap, dan kaku, yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami stres
signifikan atau gangguan fungsi. Dalam kasus ini, kemungkinan gangguan
kepribadian yang dialami Hale dapat berkontribusi terhadap tindakan kekerasan
yang dilakukannya.
2.
Gangguan Depresi Mayor
Beberapa laporan menyebutkan bahwa Hale
mungkin mengalami depresi berat sebelum melakukan aksi penembakan. Gangguan
depresi mayor ditandai dengan mood tertekan, kehilangan minat atau kegembiraan,
perubahan berat badan atau nafsu makan, gangguan pola tidur, kurangnya energi,
perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan, serta pemikiran
tentang kematian atau bunuh diri. Kondisi depresi yang parah dapat memicu
tindakan kekerasan terhadap diri sendiri atau orang lain.
3.
Gangguan Kecemasan
Audrey Hale juga dilaporkan mengalami
kecemasan dan ketakutan yang berlebihan. Gangguan kecemasan dapat menyebabkan
individu merasa terancam secara konstan dan berpotensi memicu reaksi agresif
sebagai mekanisme pertahanan diri.
4.
Gangguan Psikotik
Meskipun belum dikonfirmasi, beberapa ahli
menyatakan kemungkinan adanya gangguan psikotik yang dialami Hale, seperti
skizofrenia atau gangguan delusi. Gangguan psikotik dapat menyebabkan individu
kehilangan kontak dengan realitas, mengalami halusinasi atau delusi, serta
memiliki pemikiran dan perilaku yang terganggu.
Kesimpulan:
Tragedi
penembakan massal di Nashville menggarisbawahi pentingnya memahami
faktor-faktor psikologis yang dapat berkontribusi terhadap tindakan kekerasan
seperti ini. Berdasarkan analisis dari perspektif psikologi abnormalitas,
kemungkinan kondisi mental yang dialami Audrey Hale, seperti gangguan
kepribadian, depresi mayor, kecemasan, atau bahkan gangguan psikotik, dapat
menjadi faktor pendorong yang signifikan. Meskipun tidak dapat menggeneralisasi
atau menyalahkan secara langsung kondisi mental tertentu, pemahaman ini dapat
membantu dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus-kasus serupa di masa
depan. Diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan penanganan kesehatan
mental, kebijakan keamanan yang lebih ketat, serta upaya untuk mengatasi akar
permasalahan seperti kekerasan, diskriminasi, dan ketidaksetaraan sosial.
Referensi:
1.
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders (DSM-5). Washington, DC: American Psychiatric Publishing.
2.
Comer, R. J. (2018). Abnormal Psychology (18th Edition). New York: Worth
Publishers.
3.
Knoll, J. L., & Annas, G. D. (2016). Mass shootings and mental illness. In
L. H. Massengill & R. A. Chavez (Eds.), Gun violence and mental illness
(pp. 81-104). American Psychiatric Association Publishing.
0 komentar:
Posting Komentar