PERUBAHAN DIRI LEWAT OLAHRAGA JOGGING
YANG
MURAH DAN MUDAH
Puji Astutik
NIM : 21310410164
Esai 6 : Lakukan
Perubahan Diri
Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui
belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat
otomatis (Djaali, 2015). Sekitar 7 tahun lalu ketika masih di Jakarta saya
punya aktivitas cukup padat namun kebiasaan cukup baik . Saya mengisi hari
libur di akhir pekan dengan aktivitas fisik berjalan kaki di sekitaran kost atau
mengikuti kegiatan lain dari satu tempat ke tempat lain yang mengharuskan berjalan
kaki setelah naik trans Jakarta atau bis kecil yang saya tumpangi sehingga
otomatis terjadi aktivitas gerak tubuh. Hal ini berbanding terbalik dengan
kondisi sekarang, lima tahun tinggal di jogja dengan rutinitas cukup padat dari
pagi hingga sore ditambah jadwal kuliah membuat
saya jarang melakukan aktivitas gerak ataupun berolahraga. Hari liburpun diisi
dengan beristirahat atau mengerjakan tugas kuliah/pekerjaan. Capek dan kurang
waktu yang menjadi tameng alasan saya.
Kurangnya aktivitas gerak ini ternyata menimbulkan
permasalahan. Pertama dari lonjakan berat badan yang sempat mencapai 60 kg
dalam kurun 5 tahun terakhir, sekarang 57 kg. Padahal dahulu berat badan stabil
di angka 47-49 kg. Kondisi fisik juga lebih mudah lelah, mudah mengantuk, dan
kurang fokus. Saya menyadari bahwa aktivitas fisik ini ternyata berpengaruh pada
kondisi fisik dan psikologis saya. Secara umum waktu yang dihabiskan untuk
melakukan aktivitas fisik tidak hanya terkait dengan tubuh yang lebih sehat
tetapi juga dengan pikiran yang lebih sehat (Hilman et al., 2008). Hal ini
mendasari saya untuk berubah ke arah lebih baik. Perubahan bukanlah suatu hal yang bisa ditunggu
namun merupakan kesempatan yang diambil lalu diniatkan dan diusahakan dengan
komitmen kuat. Perubahan merupakan suatu kesempatan serta peluang untuk menuju
ke arah yang lebih baik sehingga setiap individu harus memiliki kemampuan dan
dapat mengantisipasi serta menghadapi perubahan itu sendiri (Mahdadela, 2017).
Bentuk perubahan atau inovasi diri yang saya lakukan adalah mulai membentuk kebiasaan perilaku jogging. Inovasi tidak hanya terbatas pada benda atau barang hasil produksi, tetapi juga mencakup sikap hidup, perilaku, atau gerakan-gerakan menuju proses perubahan di dalam segala bentuk tata kehidupan masyarakat (Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd, 2010). Saya memilih jogging karena murah, mudah dan waktunya fleksibel.
Berikut adalah laporan dan rincian kegiatan jogging yang
saya lakukan selama 8 minggu terakhir ini beserta suka dukanya. Jogging saya lakukan 1 x dalam
seminggu.
Tabel 1: Laporan Kemajuan Kegiatan Jogging
M |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
W |
60 |
67 |
64 |
70 |
72 |
70 |
69 |
72 |
J |
3 |
3,2 |
3,1 |
3,3 |
3,4 |
3,4 |
3,3 |
3,5 |
Catatan: M = Minggu ke-n,
W = Waktu dalam menit, J = Jarak dalam Km.
Jogging 1 : Kamis, 4 April 2024 pukul 05.05-06.05 jarak
3 km. Rute dari kost di jl Kalimantan-Jl Nglempongsari. Saat jogging pertama
ini sebenarnya cukup enggan karena momen puasa rasanya tidak ingin melakukan
aktivitas fisik namun malam sebelumnya terpacu oleh semangat dari dosen kami,
ibu Arundati Shinta bahwa puasa bukan merupakan penghalang. Saya jogging dengan
banyak diselingi jalan karena masih belum begitu kuat untuk pernafasan. Setelahnya di hari yang sama saya melakukan
push up 5 kali.
Jogging 2 : Jum’at, 12 April 2024 pukul 04.50-05.57
jarak 3,2 km. Saya lakukan saat momen setelah lebaran di Ngawi. Rutenya dari
rumah saya di dsn bayem taman sampai gereja Jawi Wetan di dsn mojorejo. Pada
jogging kedua ini saya ditemani ibu saya. Selain sebagai penyemangat, beliau
saya minta untuk mengambil dokumentasi kegiatan jogging yang saya lakukan.
Lingkungan desa yang asri membuat jogging kian menyenangkan. Meski saat jogging
saya memakai pakaian gamis namun saya tidak kesulitan saat berlari dan
bersemangat mengikuti ibu saya yang larinya lebih cepat. Setelahnya saya push
up sebanyak 8 kali.
Jogging 3 : Sabtu, 20 April 2024 pukul 05.15-06.19 jarak
3,1 km. Rute jl Kalimantan-Haus Jl Palagan. Pada jogging kali ini kondisi belum
sepenuhnya fit setelah sakit kurang lebih 5 hari. Namun saya memaksa diri berolahraga karena saya sadar kegiatan perubahan ini perlu komitmen dan tentunya dengan harapan akan membuat kondisi badan menjadi lebih fit. Saya
jogging dengan beberapa kali jeda untuk berjalan. Setelahnya di kost saya push
up sebanyak 11 kali.
Jogging 4 : Sabtu, 27 April 2024 pukul 05.10-06.20 jarak
3,3 km. Rute jl Kalimantan-Indomart Jl Palagan. Pada jogging ini, benar-benar
harus melawan rasa capek karena aktivitas pekerjaan dan kuliah pada pekan itu yang
padat, namun mengingat bahwa kegiatan ini tidak boleh terputus. Jogging diselingi
jeda berjalan kaki beberapa kali dan rasanya tentu saja cukup lelah. Setelah jogging saya push up sebanyak 14
kali.
Jogging 5 : Jum’at, 3 Mei 2024 pukul 05.00-06.12 jarak
3,4 km. Rute jl Kalimantan-Toko Prestasi Jl Palagan. Pada jogging kali ini, lebih
merasa ringan karena sudah melakukannya beberapa kali. Rasanya tidak seberat
saat awal-awal serta belum bisa full jogging masih diselingi berjalan.
Setelah jogging push up sebanyak 17 kali.
Jogging 6 : Kamis, 9 Mei 2024 pukul 04.50-06.00 jarak
3,4 km. Rute jl Kalimantan-Toko Prestasi Jl Palagan. Jogging kali ini saya
lakukan lebih pagi jadi kondisi jalanan masih sepi dan udara sangat segar. Jogging
masih diselingi jeda berjalan. Di hari yang sama push up 20 kali.
Jogging 7 : Kamis, 16 Mei 2024 pukul 05.20-06.29
dengan jarak 3,3 km. Rute jl Kalimantan-Indomart Jl Palagan . Masih belum full
jogging masih diselingi berjalan beberapa kali saat lelah. Setelahnya push up
sebanyak 23 kali.
Jogging 8 : Kamis, 23 Mei 2024 pukul 05.10-06.22
dengan jarak 3,5 km. Rute jl Kalimantan-Jembatan dekat Superindo Palagan. Pada
jogging kali ini rasanya semakin ringan bagi saya meski masih ada jeda berjalan. Bisa menikmati udara dan kondisi pagi yang tenang dan sejuk rasanya menyegarkan. Setelahnya di hari yang sama push up sebayak 26 kali.
Perubahan diri yang saya lakukan selama 8 minggu secara konsisten ini sangat berkaitan dengan psikologi inovasi. Dalam psikologi inovasi cara untuk inovatif adalah berani beresiko (berubah). Pada kegiatan jogging secara konsisten ini saya berani melawan rasa malas setiap pagi untuk perubahan diri lebih positif dibanding masa lampau. Dampak perubahan paling jelas adalah kesadaran saya untuk benar-benar ingin melanjutkan kegiatan ini minimal 1 x setiap minggunya. Saya juga merasa lebih bugar dengan kondisi mood, pikiran serta kualitas tidur yang lebih baik di hari saya jogging. Jogging bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh serta meredakan stress (Sari et al., 2020).
Daftar Pustaka
Ahmed,
Pervaiz K, & Shepherd, Charles D. (2010). Innovation Management. New
Jersey: Pearson Education, Inc.
Djaali.
(2015). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Hilman CH,
Erickson KI, Kramer AF. (2008). Be smart, exercise your heart: Exercise effects
on brain and cognition. Nature Reviews Neurroscience, 9(1) : 58-65
Mahdadela.
(2017). Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Kesejahteraan Sosial. Jurnal
Sosiamedia, 1(1), 77-79.
Sari, A. S.,
Wibowo, A. T., & Gupita, E. C. (2020). Workout From Home Sebagai Aktivitas
Mahasiswa Menjaga Kebugaran Jasmani. Jurnal Pendidikan Jasmani (Jpj),
1(2).
0 komentar:
Posting Komentar