Sabtu, 04 Mei 2024

Tugas Artikel 1_psikologi Abnormalitas_Asmi Wati

Nama: Asmi Wati

NIM: 22310410123

Mata Kuliah : Abnormalitas Psikologi 

Dosen Pengampu: FX. Wahyu Widiantoro S.Psi.,MA


“Anak Keluarga di Kalideres Masih Berikan Susu pada Mayat Ibunya, Ahli Duga Abnormalitas Psikologi Tertentu”


Perilaku abnormal anak adalah perilaku yang dapat secara langsung diamati dan berdampak merugikan bagi individu atau masyarakat. Kasus terkait anak keluarga di Kalideres yang masih memberikan susu pada mayat ibunya adalah kasus yang sangat tragis dan memunculkan kekhawatiran tentang kondisi psikologis anak tersebut.

Pada tanggal 13 Mei 2022, empat mayat anggota keluarga ditemukan dalam kondisi mengering di dalam rumah di Kalideres. Salah satu anggota keluarga yang ditemukan adalah ibu dari Dian. Kasus ini menarik perhatian karena Dian, anak keluarga tersebut, masih melakukan tindakan merawat pada mayat ibunya, seperti memberikan susu dan menyisir rambut.

Perilaku Dian dalam merawat mayat ibunya yang sudah menjadi kontroversi dan menimbulkan pertanyaan mengenai kondisi psikologisnya. Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri, memberikan tanggapannya terkait kasus ini. Menurutnya, tindakan Dian bisa jadi merupakan hasil dari kondisi psikologis yang tidak stabil atau adanya kelainan psikologi tertentu. Namun, untuk memahami secara mendalam mengenai kasus ini, diperlukan analisis lebih lanjut dari para ahli. 

Dalam konteks kasus ini, kita perlu mempertimbangkan konsep psikologi abnormal. Psikologi abnormal mempelajari perilaku yang tidak biasa atau tidak normal, yang dapat melibatkan gangguan mental atau kondisi psikologis tertentu. Dalam kasus ini, perilaku anak tersebut yang masih memberikan susu pada mayat ibunya dapat dianggap sebagai perilaku abnormal. Kasus ini mencerminkan adanya gangguan psikologis yang serius pada individu yang terlibat. Beberapa konsep yang dapat terkait dengan kasus ini adalah gangguan mental, gangguan psikologis, dan perilaku yang tidak wajar. Karakteristik dari kasus ini adalah adanya tindakan merawat pada mayat ibu yang sudah menjadi mayat, seperti memberikan susu dan menyisir rambut. Beberapa kemungkinan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku ini antara lain:

Trauma dan Kesedihan: Anak tersebut mungkin mengalami trauma yang mendalam akibat kehilangan ibunya. Perilaku memberikan susu pada mayat ibunya mungkin merupakan cara anak tersebut untuk mengatasi rasa kesedihan dan kehilangan yang dirasakannya.

Gangguan Pemrosesan Emosi: Anak tersebut mungkin mengalami gangguan dalam pemrosesan emosi, yang menyebabkan perilaku yang tidak biasa seperti ini. Gangguan pemrosesan emosi dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola emosi dengan tepat.

Keterikatan Emosional yang Kuat: Anak tersebut mungkin memiliki keterikatan emosional yang sangat kuat dengan ibunya, sehingga masih merasa perlu memberikan susu pada mayat ibunya sebagai bentuk penghormatan dan ikatan emosional yang berlanjut.

Dari Kasus anak keluarga di Kalideres yang masih memberikan susu pada mayat ibunya merupakan kasus yang mengguncangkan, menunjukkan adanya potensi, menunjukkan adanya kelainan psikologi tertentu atau kondisi psikologis yang tidak stabil.  Dalam menghadapi kasus seperti ini, penting untuk melibatkan ahli psikologi dan tenaga medis yang dapat memberikan perawatan dan dukungan yang sesuai untuk anak tersebut. Selain itu, perlu juga edukasi dan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan mental dan bagaimana mengenali serta menangani tanda-tanda gangguan psikologis pada anak. 



Referensi

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/23/15301511/anak-keluarga-di-kalideres-masih-berikan-susu-pada-mayat-ibunya-ahli-duga?page=all 

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/22/16380981/anak-keluarga-yang-tewas-di-kalideres-berikan-susu-pada-mayat-ibunya?need_sec_link=1&sec_link_scene=im

https://news.detik.com/berita/d-6421179/analisis-pakar-soal-anak-sisir-beri-susu-ke-mayat-ibu-keluarga-kalideres?need_sec_link=1&sec_link_scene=im


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar