Gangguan Bipolar Mendorong Seseorang Melakukan Bunuh Diri
Oktaviana Wahyuningtyas
22310410106
Mata kuliah: Psikologi Abnormalitas
Dosen Pengampu: FX. Wahyu Widiantoro S. Psi., MA
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Bunuh diri merupakan perilaku yang kompleks tanpa sebab tunggal namun dapat disebabkan interaksi dari faktor biologis, psikologis, kognitif, dan lingkungan yang rumit. Bunuh diri telah menjadi masalah kesehatan dalam masyarakat dan dapat mencuri perhatian global. Jumlah bunuh diri di dunia mendekati 800.000 kasus pertahun. Individu yang mengalami gangguan bipolar memiliki resiko tinggi terkait dengan moralitas dan morbiditas untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Gangguan bipolar adalah gangguan yang ditandai dan memiliki ciri khas yaitu naik turunnya mood secara ekstrim yang disertai dengan kenaikan maupun penurunan aktifitas dan energi. National Instituse of Mental Health (NIH) menyatakan bahwa gangguan bipolar merupakan penyakit mental kronis atau episodik yang berarti bahwa penyakit tersebut terjadi sesekali pada interval yang tidak teratur.
Seseorang dengan gangguan bipolar dapat mengalami setidaknya 2 episode yaitu episode mania dan depresi. Seseorang dengan gangguan bipolar dapat mengalami perubahan suasana hati yang tidak biasa. Terkadang meraka bisa merasa sangat bahagia dan “Ke atas”, dan jauh lebih energik dan aktif dari biasanya (diseut epidose manik). Terkadang mereka juga bisa merasa sangat sedih dan “sedih” memiliki energi yang rendah dan jauh tidak aktif (disebut depresi/episode depresi). Gangguan bipolar tidak sama dengan up normal dan downs semua orang lalui.
Pada episode depresi, seseorang akan merasa sedih tak berdaya, serta merasa putus asa, dan cenderung berusaha untuk bunuh diri. Sedang dalam episode mania seseorang akan kecenderungan mudah tersinggung, marah-marah, dan membahayakan orang lain.
Contoh dalam kasus Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggal bunuh diri di salah satu hotel di Yogyakarta, pada sabtu (8/10/2022). Keputusan untuk bunuh diri diduga karena maslah psikologi yang dialami oleh korban. Hal ini dibuktikan dengan adanya surat keterangan dokter yang ditemukan oleh apparat kepolisian di dalam tas korban di tempat kejadian perkara (TKP).
Dalam akun @friendofxanax mengatakan bahwa temannya mengalami penyakit kejiwaan yaitu bipolar disamping keterangan dari rumah sakit. Hal ini diketahui saat ia sempat bertanya tentang penyakit bipolar. “…. Temanku itu beberapa hari yang lalu chat kalau dia mau nanya nanya soal bipolar,” katanya.
Buhun diri dapa remaja yang mengidap gangguan bipolar adalah masalah yang serius memerlukan perhatian dan intervensi segera. Beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap resiko bunuh diri pada remaja dengan gangguan bipolar adalah:
Episode depresi parah: yang dapat memicu perasaan putus asa, pemikiran bunuh diri, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati, perasaan tak berarti, dan merasa tidak ada jalan keluar.
Impulsivitas: cenderung mangambil keputusan secara impulsive.
Perasaan teriolasi: kesulitan menjalin hubungan sosial, merasa kesepian.
Kehilangan harapan: mereka merasa kehilangan harapan dan tidak melihat adanya perbaikannya.
Referensi:
DetikBali, Siswa SMP Gantung Diri di Kandang Sapi gegara Putus Cinta, www.detik.com.
NuOnline, kasus-mahasiswa-ugm-bunuh-diri-bukti-darurat-kesehatan-mental-remaja: www.nu.or.id.
Gatra.com. Tegar Sinar Ramadhan Tewas Bunuh Diri, Kenali Apa itu Gangguan Bipolar: www.gatra.com.
Herman, H., Haris, OK, Handrawan, H., Hidayat, S., Safiuddin, S., & Sutarwan, C. (2002) Penanggungjawaban Pidana Gangguan Bipolar Ditinjau dari Perspektif Psikologi Kriminal. Penelitian Hukum Halu Olen, 4(2), 276-287.
Ashari, A., Wahyuni, NS, & Agustriono, L. (2023). Bunuh Diri, REMAJA, PSIKOLOGI, BUNUH DIRI REMAJA PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN HUKUM ISLAM. Muadalah : Jurnal Hukum, 3(1), 28-50.
Astawa, Ignp, &Trisnowati, R. (2023). PERILAKU BUNUH DIRI PADA GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR: SEBUAH TINJAUAN PUSTAKA. Jurnal Hasil Penelitian Dan Pengembangan (JHPP), 1(3), 184-191.
Wedenthi, Putu Hening (2022). Studi Kasus Dinamika Psikologis penderita Bipolar Disorder. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 2578-2582.
National Instituse of Mental Healt (2016). Bipolar Disorder. Retieved from https://www.nimh.nih.gov/health/topics/bipolardisorder/index.shtml#part145406.
0 komentar:
Posting Komentar