Tidak Berani Mengambil Keputusan Sendiri” Gangguan Kepribadian Dependen
Oktaviana Wahyuningtyas
22310410106
Mata kuliah: Psikologi Abnormalitas
Dosen Pengampu: FX. Wahyu Widiantoro S. Psi., MA
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Gangguan kepribadian dependen atau dependent personality disorder (DPD) adalah salah satu gangguan kepribadian cemas berlebih. DPD termasuk kedalam kelompok “Cluster C” personality disorder. Dependent personality disorder dapat terjadi dalam jangka waktu yang lama, bahkan bisa dimulai sejak masa anak-anak hingga beranjak dewasa.
DPD sering merasa tidak berdaya, patuh, dan tidak mampu mengurus dirinya sendiri. Dan sering merasa kesulitan saat mengambil keputusan walaupun itu merupakan keputusan yang sederhana. Seperti apa yang akan mereka makan atau apa yang akan mereka kenakan, tanpa ada pilihan dari orang lain.
DPD sering berkaitan dengan gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder atau BPD). Namun DPD dan BPD merupakan gangguan kepribadian yang berbeda.
BPD melibatkan fluktuasi suasana hati yang akstrem, ketidaksetabilan dalam hubungan, dan impulsive. Penderita BPD memiliki rasa takut yang besar akan di tinggalkan dan kesulitan mengatur emosinya, terutapa pada kemarahannya. Sedangkan DPD biasanya tidak melibatkan perubahan suasana hati dan tindakan impuslif. Penderita DPD bersikap patuh dan pasif supaya tidak menimbulkan konflik dalam hubungannya.
Kurang dari 1% orang dewasa di AS memenuhi keriteria DPD. Hal ini cenderung mempengaruhi perempuan dan orang-orang yang dianggap perempuan sejak lahir, dibandingkan laki-laki dan orang-orang yang dianggap laki-laki sejak lahir.
Penyebab dari Gangguan Kepribadian Dependen
Mengalami pelecehan: orang pernah mengalami pelecehan dalm hubungan bisa mengalami gangguan kepribadian dependen yang lebih tinggi.
Trauma masa kanak-kanak: anak-anak yang pernah mengalami pelecehan baik verbal maupun non verbal dapat membuat mereka mengalami DPD.
Genetika: seseorang yang memiliki anggota keluarga yang menderita DPD atau gangguan kecemasan lain dapat memungkinkan untuk terkena diagnosis DPD.
Pengaruh agama, budaya, atau keluarga: beberapa orang mungkin mengalami DPD karena agam, budaya, atau keluarga yang menekan ketergantungan pada otoritas.
Dampak dari Gangguan Kepribadian Dependen
Seseorang akan sulit mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari
Seseorang kesulitan memulai tugas sendiri
Seseorang merasa tidak nyaman saat sendiri
Seseorang menjadi kurang berinisiatif
Seseorang akan menjadi pasif dalam hubungan
Untuk mengatasi gangguan kepribadian dependen seseorang dapat melakukan Psychodynamic therapy, dan Cognitive behavior therapy (CBT).
Referensi:
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9783-dependent-personality-disorder
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/gangguan-kepribadian-dependen
0 komentar:
Posting Komentar