Minggu, 15 Mei 2022

PENANGANAN SAMPAH PASAR TRADISONAL

 

 Essay Persyaratan Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Jhuan Riswanda Anasay (20310410035)

Psikologi B

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen pengampu: Dr. Arundati Shinta., M.A.

 

 

PENANGANAN SAMPAH PASAR

SAMPAH organik merupakan sampah bisa terurai oleh alam, dan dapat di manfaatkan kembali. Pasar tradisional sendiri adalah penghasil sampah terbesar setiap harinya dengan adanya aktifitas di pasar yang menjadi wadah untuk meningkatkan perekonomian dengan kegiatan jual beli antara pedagang dengan pembeli  secara tidak langsung menyebabkan timbulan sampah beraneka ragam dari pasar tradisional.

Sampah dari hasil seleksi pedagang yang tidak layak untuk dijual di antaranya ada mau busuk, bolong, rusak dan layu maka dari  hasil seleksian, biasanya langsung dibuang ke tempat pembuang sampah ada dipasar atau TPS, lahan disedikan oleh pemerintah.

Tumpukan sampah di kawasan pasar tradisional lebih dominasi oleh sampah   organik yang mencapai di atas 80 persen hampir setiap pasar. Tapi sangat di sayangnya sampah organik dan non-organik dicampur menjadi satu, belum ada tempat  atau wadah pemisahan karakteristik sampah di setiap pasar tradisional.

Kegiatan perekonomian menimbulkan permasalahan menjadi patut menjadi perhatian dengan berbagai permasalah tumpukan sampah  dipasar di antaranya terlalu lama pengangkutan, keterbatasan armada dan tenaga pengakut sehingga berdampak pada pencemaran udara menimbulkan bau menyengat, pencemaran lingkungan dari tetesan air lindi  dapat merusak  tanah dan pencemaran air.

Termasuk  juga penyebaran bibit penyakit dibawa melalui udara maupun dari binatang, sampah ditumpuk terlalu lama dapat menghasilkan gas berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan dan merusak keindahan lingkungan pasar sendiri.

Mulai melakukan penyuluhan untuk merubah pola pikir pedagang sampah yang menggangap sampah tidak bernilai dan berguna lagi dapat dikelola menjadi barang mempunyai nilai jual dan manfaat untuk lingkungan sekitar tanpa disadari.

Setiap pasar tradisional perlu melakukan perubahan sistem pengelolaan sampah dari paradigma lama (kumpul-angkut-buang) menjadi paradigma baru dapat mereduksi timbulan sampah tentunya. Maka diharapkan kerjasama dan dukungan dari semua pihak baik dari Pemerintah, swasta, masyarakat, LSM dan pedagang untuk ikut berperan aktif membantu pengurangan timbulan sampah.

Dengan menerapkan sistem pembentukan kelompok atau komunitas pedagang untuk mengelolah dan memanfaatkan sampah secara sistem komunal. Supaya sistem komunal dapat terorganisir dengan baik dan tetap berjalan.

 

Sebenarnya potensi sampah di pasar tradisional sangat besar dan dapat bermanfaat bagi pemerintah, masyarakat, dan pedagang sendiri. Sayangnya kurang pemaham tentang peengelolaan sampah secara baik dan benar di pedagang. Bahwa limbah organik selama ini dibuang dengan sia-sia padahal dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapatan pedagang, membantu pemerintah dan juga para petani peternakan.

Dari pedagang sendiri dapat melakukan pengelolaan pembuatan  kompos padat dan cair, yaitu limbah organik dapat dibuat kompos, cairan dihasilkan dari sampah dapat dimanfaatkan kembali untuk membuat pupuk organik cair (POC) kandungan kaya unsur hara sangat bagus untuk mengembalikan kesuburan tanah akibat dampak pemakaian pupuk kimia. Pemerintah dapat mengurangi subsidi pupuk kimia beralih ke pupuk alami berasal dari sampah pasar.

Para peternak ikan dapat memanfaatkan sampah untuk pembuatan mogot atau belatung, tumpukan sampah organik mengandung protein yang tinggi dan dapat dengan cepat proses penggemukan mogot sendiri. Membantu meringan biaya produksi memberikan makan dan vitamin kepada peternak ikan.

Limbah organik ada di pasar tradisional dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pestisida nabati secara alami, selain wangi tidak menyengat seperti bahan pestisida, produk juga ramah lingkungan dan tidak berdampak buruk pada kesehatan.

Selama ini terjadi di pertanian penyemprotan pestisida secara berlebihan selain hama menjadi kebal terhadap pestisida kimia juga berdampak kepada aspek kesehatan dan keseimbangan lingkungan. Ditambah  lagi mahal harga pestisida kimia  yang harga terus meningkat juga masalah dan dampak ditimbulkan juga banyak,  berbeda terbalik denga pestisida nabati dibuat secara alami.

 

Limbah sampah organik dapat teratasi apabila dukungan pemerintah sebagai penyedia sarana dan prasarana, juga dukungan swasta, pedagang dan masyarakat. Pasar tradisional tadinya bau, tidak nyaman, kotor dapat menciptakan lingkungan asri indah dan nyaman.

Pengelolaan sampah diterapkan pasar tradisional berpotensi mengurangi biaya operasional transportasi pengangkut sampah, membantu petani ketersediaan pupuk, peternakan tidak mengalami kesulitan makan ternaknya dan mampu mengurangi beban TPA sendiri tidak perlu terjadi peluasan lahan.

Supaya program terus berjalan sangat diperlukan keikutsertaan dari pemerintah sendiri dan mendukung kegiatan pengelolaan sampah, juga membantu dan mendangulangi masalah agar terciptanya pembangunan berkelanjutan, momok permasalahan sampah di pasar tradisional dapat teratasi dengan baik.

0 komentar:

Posting Komentar