Jumat, 13 Mei 2022

Perlunya Kesadaran Lingkungan untuk Peduli terhadap Lingkungan

 Perlunya Kesadaran Lingkungan untuk Peduli terhadap Lingkungan 

Essay II Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan

(Semester Genap 2021/2022)/Semester 4

Dwi Ratri Octavianita (20310410002)

Fakultas Psikologi Universitas 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

(Foto: pexel.com)

       Kondisi lingkungan yang bersih dan sehat merupakan hal yang didambakan semua orang. Dengan kondisi lingkungan tersebut individu akan dapat beraktivitas dengan nyaman dan semangat. Berbeda ketika individu berada di lingkungan yang kotor, pasti akan cenderung merasa tidak nyaman dan tidak bersemangat. Untuk mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat, tentunya harus ada kesadaran lingkungan dalam diri individu untuk peduli terhadap lingkungannya. 

Menurut Gabriella dan Agus (2020) pengertian dari kesadaran lingkungan adalah suatu perilaku atau sikap yang ditujukan untuk memahami akan pentingnya lingkungan yang bersih, sehat, dan lain sebagainya. Amos (dalam Gabriella dan Agus, 2020) menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesadaran lingkungan yaitu: faktor ketidaktahuan, faktor kemiskinan, faktor kemanusiaan, dan faktor gaya hidup. 

Individu dengan tingkat kesadaran lingkungan yang tinggi seharusnya akan menerapkan perilaku pro-lingkungan dimanapun ia berada. Perilaku pro-lingkungan merupakan perilaku yang memiliki tujuan untuk menimimalisir terjadinya kerusakan lingkungan atau usaha untuk memperbaiki kondisi lingkungan (Putra, 2019). Perilaku pro-lingkungan ini tentunya akan sangat baik apabila ditanamkan sejak dini.  

Persoalan mendasar yang berhubungan dengan kesadaran lingkungan adalah tentang penanaman perilaku pro-lingkungan dalam diri. Pola asuh orang tua berpengaruh pada pembentukan sikap dan periaku pro-lingkungan pada anak (Ramadhani, Risma, Riska, & Hairani, 2018). Namun, pembahasan kali ini akan lebih fokus pada sikap individu dewasa khususnya yang sudah bekerja ketika dihadapkan dengan kondisi lingkungan yang kotor. 

Lalu pertanyaan yang harus terjawab dalam pembahasan kali ini adalah apakah ada sisi positif dari lingkungan yang kotor? apa yang dapat dilakukan ketika menghadapi situasi lingkungan yang kotor? Hal ini penting karena dapat memberikan gambaran mengenai sikap pro-lingkungan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. 

Situasi lingkungan yang kotor contohnya seperti: sampah daun, plastik, puntung rokok berserakan, taman tidar terawat, kloset bau, kamar mandi yang airnya meluber, air AC meluber, dan sebagainya. Dari situasi tersebut sisi positifnya adalah dapat menjadi sebuah stimulus untuk meningkatkankan kesadaran lingkungan dan menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan. Yang dapat dilakukan ketika dihadapkan dengan situasi tersebut adalah dengan membersihkan dan membereskannya. Jika dilakukan sendiri tentunya tidak akan bisa menyelesaikan semua pekerjaan, maka perlu mengajak orang lain untuk ikut peduli dengan lingkungan tersebut. Awalnya kita harus menunjukkan tindakan kecil seperti memungut sampah yang berserakan ketika berangkat dan pulang kerja. Lalu, sedikit demi sedikit kita mengajak orang lain untuk ikut melakukannya. Setelah itu, mengusulkan kepada pimpinan untuk menjadwalkan kegiatan kerja bakti rutinan di tempat kerja. Hal ini dilakukan karena untuk mewujudkan lingkungan kerja yang bersih dan sehat. Dengan itu, maka individu akan dapat bekerja dengan lebih nyaman dan semangat.       

 

REFERENSI

Gabriella, D.A., & Agus, S. (2020). Kesadaran dan perilaku ramah lingkungan mahasiswa di kampus. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. 9(2), Oktober, 260-275.

Putra, R.P. (2019). Perilaku pro lingkungan pengurus organisasi mahasiswa pecinta alam. Cognisia. 7(3), 378-389.

Ramadhani, M.R., Risma, F., Riska, S., & Hairani, L. (2018). Peran pola asuh orang tua dalam membentuk karakter peduli lingkungan. Jurnal Psikologi. 7(2), Desember, 61-70.  

            


0 komentar:

Posting Komentar