Minggu, 15 Mei 2022

 

Essay 2: MODIFIKASI PERILAKU PADA ANAK USIA DINI

Oleh                  :  Agung Saprianto (20310410040)

Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA.

 

Anak Usia Dini memiliki tugas-tugas perkembangan. Tugas perkembangan adalah sesuatu yang bisa diduga timbul dan konsisten pada atau sekitar periode tertentu dalam kehidupan individu (Havighurst, dalam Danim, 2010). Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun (Undang-undang Sisdiknas tahun 2003) dan 0-8 tahun menurut para pakar pendidikan anak. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya

Konsep tugas perkembangan didasari asumsi bahwa perkembangan manusia dalam masyarakat modern ditandai oleh serangkaian tugas di mana individu harus belajar sepanjang hidupnya. Beberapa tugas perkembangan ini memiliki kesamaan di masa kanak-kanak dan remaja, sedangkan yang lain timbul pada saat manusia memasuki usia dewasa dan usia tua.

Keberhasilan pencapaian tugas perkembangan tertentu diharapkan dapat melahirkan kebahagiaan dan kesuksesan bagi individu untuk menyelesaikan tugas-tugas berikutnya. Sebaliknya, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan itu dapat mengakibatkan ketidakbahagiaan bagi individu, penolakan oleh masyarakat, dan kesulitan dengan tugas-tugas berikutnya. Salah satu bentuk kegagalan pencapaian tugas-tugas perkembangan adalah munculnya perilaku mal adaptif. Martin dan Pear (2015) mengemukakan bahwa perilaku adalah apapun yang dikatakan atau dilakukan seseorang. Secara teknis, perilaku adalah apapun aktivitas otot, kelenjar, atau aktivitas di sebuah organisme.

Karakteristik perilaku yang dapat diukur dinamakan dimensi perilaku. Ada tiga dimensi perilaku yakni: durasi perilaku, frekuensi perilaku, dan intensitas atau kekuatan perilaku (Soekadji, 1983). Durasi sebuah perilaku merujuk panjangnya waktu yag dibutuhkan perilaku melakukan aksinya. Frekuensi sebuah perilaku merujuk pada jumlah tindakan yang muncul di periode waktu tertentu. Intensitas atau kekuatan perilaku merujuk pada upaya fisik atau energi yang dilibatkan untuk melakukan perilaku. Perilaku adaptif adalah perilaku yang diterima oleh lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dan bermanfaat untuk perkembangan anak. Perilaku mal adaptif adalah perilaku yang cenderung tidak diterima oleh lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan cenderung merugikan perkembangan anak. (Purwanta, 2012).

Salah satu alternatif penanganan perilaku mal adaptif pada anak usia dini adalah melakukan modifikasi perilaku. Modifikasi perilaku merupakan salah satu teknik pengubahan perilaku yang paling populer di kalangan para pendidik maupun psikolog. Modifikasi perilaku secara umum dapat diartikan sebagai hampir segala tindakan yang bertujuan mengubah perilaku (Purwanta, 2012). Bootzin (1975) mendefinisikan modifikasi perilaku adalah usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologis hasil eksperimen lain pada perilaku manusia. Powers & Osborn (1976) memberi batasan modifikasi perilaku sebagai penggunaan secara sistematik teknik kondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahan frekuensi perilaku sosial tertentu atau tindakan mengontrol lingkungan perilaku tersebut. Wolpe (1973) memberi batasan tentang modifikasi perilaku adalah penerapan prnsipprinsip belajar yang telah teruji secara eksperimental untuk mengubah perilaku yang tidak adaptif, kebiasaan-kebiasaan yang tidak adaptif dilemahkan dan dihilangkan, perilaku adaptif ditimbulkan dan dikukuhkan

Dapat disimpulkan, definisi dari beberapa ahli menekankan pada penerapan teori dan hukum belajar pada modifikasi perilaku. Mereka berpendapat bahwa mengubah perilaku baru disebut modifikasi perilaku bila teknik kondisioning diterapkan secara ketat: tanggapan (response), konsekuensi (akibat), dan stimulus (perangsang) didefinisikan secara objektif dan dicatat secara cermat.

Modifikasi perilaku sebagai salah satu teknik mengubah perilaku memiliki keunggulan dan kelemahan (Purwanta, 2012). Beberapa keunggulan modifikasi perilaku antara lain :

  1. Langkah-langkah dalam modifikasi perilaku dapat direncanakan terlebih dahulu. Rencana dapat dimintakan persetujuan individu yang akan diubah perilakunya, sehingga akan lebih kooperatif,
  2. Perincian pelaksanaan dapat diubah selama perlakuan/ terapi berlangsung. Perubahan yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan klien,
  3. Bila dari hasil monitoring ternyata suatu teknik gagal atau kurang berhasil untuk menimbulkan perubahan, segera dapat dideteksi dan diusahakan untuk digunakan teknik penggantinya.
  4. Teknik-teknik yang dipakai dalam modifikasi perilaku dapat diterangkan dan diatur secara rasional. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diramalkan dan dievaluasi secara objektif.
  5. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan perubahan lebih singkat daripada menggantungkan perubahan yang terjadi secara insight yang diperoleh subjek

DAFTAR PUSTAKA:

Widiasari, Yuki. "MODIFIKASI PERILAKU PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus Implementasi Teknik Modeling dan Toke ekonomi dalam proses perubahan tingkah laku pada anak usia dini)." Psycho Idea 14.1 (2016).

Pujiati, Nia Indah, and Tina Hayati Dahlan. "Modifikasi Perilaku Melalui Teknik Token Economy Untuk Meningkatkan Perilaku Tanggung Jawab Anak Usia Dini." Journal of Innovative Counseling: Theory, Practice, and Research 1.02 (2017): 10-22.

Risma, Devi. "Pemetaan Penerapan Modifikasi Perilaku Kognitif pada Anak Usia Dini Oleh Pendidik PAUD di Kota Pekanbaru." Jurnal Educhild: Pendidikan dan Sosial 4.1 (2015): 64-71.

 

0 komentar:

Posting Komentar