Senin, 16 Mei 2022

MAKNA TRADISlI TUMPENGAN

                                                    MAKNA TRADISI TUMPENGAN

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan

(Semester 4 Genap 2022/2023)

Rahayu (20310410061)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

 


Masyarakat jawa sangat kental dengan adat dan istiadat yang mempunyai nilai dan kekhasan yang sangat tinggi. Tradisi dalam budaya Jawa hingga saat ini masih tetap dijalankan secara turun menurun, semua lapisan masyarakat ikut menjaga dan melestarikan budaya Jawa. Kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa erat kaitannya dengan upacara dan kegiatan bersifat ritual baik yang berkaitan dengan kehidupan manusia maupun acara khusus lainnya. Salah satunya adalah makanan tradisional, makanan tradisional yang umumnya digunakan masyarakat Jawa adalah Nasi Tumpeng yang merupakan budaya yang berasal dari budaya kerajaan Kota Yogyakarta dan Surakarta untuk keperluan upacara dan ritual.

Keragaman makna Tumpeng sangat bergantung pada beberapa aspek yang memengaruhinya. Makna Tumpeng dalam satu aspek tentu berbeda dengan makna Tumpeng dalam aspek lainnya. Beberapa aspek tersebut meliputi: hajat yang ingin dicapai, bahan-bahan yang dipakai, dan cara penyajian Tumpeng. Dari ketiga aspek ini dapat dijelaskan pula betapa beragamnya jenis-jenis Tumpeng di Indonesia.

1.      Berdasarkan Hajat

Aspek ini menjelaskan posisi Tumpeng, tidak saja sebagai makanan yang bisa dimakan, melainkan juga sebagai sesajen (sesaji/persembahan) yang disajikan untuk tujuan tertentu. Sesajen bisa dalam bentuk makna hajat selamatan (memohon keselamatan), Hajat ini dipanjatkan untuk memohon keselamatan bagi orang yang masih hidup maupun yang telah mati, seperti boyong (pindahan), sunatan, tingkepan

2.      Berdasarkan Bahan

Dalam proses memasak Tumpeng, aspek yang tak kalah penting adalah pemilihan dan penggunaan bahan-bahan yang tepat untuk dimasak. Misal dalam berdasarkan warna, rasa, lauk pauknya.

3.      Berdasarkan Penyajiannya

Pemaknaan pada Tumpeng juga dapat dilakukan melalui sudut pandang penyajiannya. penyajian nasi Tumpeng. Meskipun secara umum telah diketahui bahwa Tumpeng itu nasi yang dipadatkan membentuk kerucut, dalam konteks tertentu, bentuk kerucut termasuk juga jumlah sebuah Tumpeng, disajikan dengan bentuk dan tampilan yang berbeda. Seperti pada Tumpeng Duplak,53 Tumpeng Ponco Warno,

 

Daftar Pustaka

M. Zein Ed-Dally, MAKANAN TUMPENG DALAM TRADISI BANCAKAN (Studi Gastronomi Pada Masyarakat Jawa Islam), Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019.

Sutiyono, TUMPENGAN DAN GUNUNGAN: MAKNA SIMBOLIKNYA DALAM KEBUDAYAAN MASYARAKAT JAWA, Jurnal Cakrawala Pendidikan, Juni 1998.

0 komentar:

Posting Komentar