Jumat, 13 Mei 2022

ASAP PEMBAKARAN SAMPAH YANG MENGANCAM KESEHATAN !

 

Essay I Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan

(Semester Ganjil 2022/2023)

ATIKA NURYANTI

NIM. 20310410064

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A


ASAP PEMBAKARAN SAMPAH YANG MENGANCAM KESEHATAN

Sampah adalah suatu sisa dari usaha atau kegiatan (individu) yang berwujud padat (baik berupa zat organik maupun anorganik dan bersifat dapat terurai maupun tidak terurai) serta dianggap sudah tidak berguna lagi (sehingga dibuang ke lingkungan) (Nasih, 2010).

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh individu di seluruh dunia. Semakin tinggi jumlah penduduk dan aktivitasnya, membuat volume sampah terus meningkat. Akibatnya, untuk mengatasi sampah diperlukan biaya yang tidak sedikit dan lahan yang semakin luas. Disamping itu, tentu saja sampah membahayakan kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Di Indonesia sampah merupakan permasalahan yang sangat besar, dalam satu hari timbunan sampah yang dihasilkan oleh beberapa kota besar bisa mencapai 480-1300 ton. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah guna mengurangi timbunan sampah yang setiap harinya semakin banyak, salah satunya menggunakan prinsi 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle. Namun konsep tersebut tidak efektif apabila diterapkan di Indonesia apalagi di Desa mengingat konsep tersebut membutuhkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, salah satu cara yang dilakukan masyarakat desa untuk mengurangi sampah yakni dengan membakarnya (Abdurrachman et al, 2020).

Pembakaran sampah dijadikan sebagai alternatif utama dalam pengelolaan sampah. Di samping itu terdapat kelebihan metode pembakaran sampah yaitu metode tersebut memiliki kemampuan mengurangi sampah dengan jumlah yang banyak dan dengan waktu relative singkat. Metode tersebut banyak dipakai di negara berkembang dan negara maju dengan menggunakan tujuan serta teknologi yang beda.

Penelitian yang dilakukan oleh Yuswatiningsing (2022) menunjukkan bahwa pembakaran sampah mempunyai hubungan yang signifikan dengan penyakit asma. Salah    satu    faktor    yang    diduga berhubungan   erat   dengan   kejadian   asma adalah    faktor    lingkungan,    yaitu    sebagai faktor     pencetus     terjadinya     asma     atau meningkatkan  serangan  asma.  Secara  umum faktor     lingkungan dapat dikategorikan menjadi  2  yaitu  faktor  lingkungan  di  dalam rumah    dan    faktor    lingkungan    di    luar rumah. Pembakaran sampah termasuk factor lingkungan di luar rumah. Asap dari pembakaran sampah menjadi factor pemicu terjadinya asma.

Pembakaran sampah secara terbuka masih banyak ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kawasan rumah tangga atau pemukiman terutama pemukiman padat, komplek atau gang dengan segmentasi masyarakat menengah kebawah. Kebiasaan membakar sampah berkaitan dengan pola hidup dan perilaku tiap individu. Asap pembakaran sampah dapat berbahaya bagi sistem pernapasan manusia. Usia yang rentan terjangkit adalah balita, anak-anak dan orang tua yakni pada penyakit asma yang menjadi salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di Indonesia.

Pengelolaan sampah dengan metode pembakaran akan menyebabkan berbagai permasalahan yaitu asap yang dihasilkan pembakaran menyebabkan pencemaran udara. Menurut lembaga EFA asap membakar sampah dapat melepas zat beracun ke udara seperti zat Nitrogen oksida, Karbon monoksida dan Partikel polusi. Selain menghasilkan zatzat beracun,  pembakaran sampah juga akan berakibat pada kesehatan seperti iritasi, gangguan pernapasan, mengganggu sistem repruduksi bahkan bisa menyebabkan kanker dan kematian (Arinih dan Cici, 2019).

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membakar sampah tampa menghaslkan asap, salah satunya adalah dengan teknik membasahi asap dengan percikan air atau disbut dengan metode Spray. Metode sapray ini adalah meode yang paling sederhana dan tidak membutuhkan peralatan khusus. Peralatan yang dibutuhkan untuk pembakar sampah dengan metode sprai adalah tempat penampungan sampah, penampungan air, blower, nozele saprai dan pompa air (Permana dan Muhammad, 2019).

 

 

PUSTAKA :

Abdurrachman, A., Chandra, I. & Salam, R. A. 2020. Rancangan Bangun Alat Ukur Konsentrasi Gas Co2 And No2 Untuk Pengamatan Emisi Dari Pembakaran Sampah Rumah Tangga. E-Proceding Of  Engineering. Vol. 7 (1) : 2355-9365.

Arinih, Cici. 2019. Efisiensi Pembakaran Sampah Organik Dan Analisis Kualitas Limbah Yang Dihasilkan Alat Pembakar Sampah Tanpa Asap. Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 1 (1).

Yuswatiningsih, E. 2022. Analisis hubungan perilaku merokok dan oembakaran sampah dengan penyakit asma. Jurnal medica majapahit. Vol. 7 (1) : 37-49.

Permana, A., Muhammad, I. 2019. Mesin Pengolah Sampah Portabel Multiguna Dengan Teknik Termocontrol Dan Termocople. Jurnal Wicinda. Vol. 23 (2).

 

0 komentar:

Posting Komentar