Jumat, 13 Mei 2022

Sampah Mempengaruhi Pikiran Dan Kesehatan

 

Syarat Mengikuti Ujian Mid Semester Ganjil Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M. A


 

 

 

Oleh:

Ridhwan Fajar (20310410028)

Psikologi (B)

 

 

Sampah Mempengaruhi Pikiran Dan Kesehatan

Tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi di kota besar rupanya berbanding lurus dengan volume sampah yang dihasilkan dari tahun ke tahun. Aktivitas dan pola konsumsi masyarakat perkotaan memengaruhi jumlah sampah yang dihasilkan. Sampah jelas bukan suatu hal yang kita perlukan, karenanya ingin dibuang atau disingkirkan. Sebagian besar individu akan membuang sampah di tempat pembuangan sampah, pembuangan akhir, atau membakarnya.

Segera setelah sampah tersebut tak terlihat lagi kita cenderung berpikir bahwa sampah tak lagi memiliki dampak yang membahayakan bagi kita. Sesungguhnya tidak demikian. Sampah yang tidak dibuang dengan baik bisa memberi beragam dampak buruk bagi tanah, udara, air, dan juga manusia. Sampah bisa menjadi berbahaya jika tak dibakar dengan baik atau dibuang ke tempat yang keliru di alam terbuka.

Sampah tidak hanya merusak kelestarian lingkungan, tapi juga mengganggu kesehatan masyarakat. Pencemarannya melalui udara, air, tanah, maupun organisme lain dapat menimbulkan penyakit. Sampah yang tidak terkelola, selain menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu estetika, juga menjadi media perkembangbiakan vektor dan hewan pengerat. Beberapa hasil penelitian di tempat pembuangan akhir sampah di Indonesia, menunjukkan adanya penurunan kualitas lingkungan, baik udara, air, dan tanah. Diperlukan penanganam segera terhadap kondisi lingkungan yang tercemar. Dari penelitian yang dilakukan Ecoton, dengan membedah lambung 168 ikan yang ditangkap di Sungai Surabaya, ditemukan mikroplastik pada semua lambung ikan tersebut. Mikroplastik, yang tidak terlihat secara kasat mata, sangat berbahaya karena tidak hancur ketika dicerna.

Untuk bisa hidup bersih dan sehat, kita harus membuang dan membersihkan apa yang dinamakan 'sampah kehidupan' (life garbage). Sampah kehidupan itu banyak sekali, baik dalam diri maupun lingkungan kita. Namun, ada empat yang terpenting.

1.      Sampah berupa kolesterol atau lemak-lemak tak berguna dalam tubuh kita. Sampah ini timbul karena pola makan yang kurang baik, dan bisa berkembang menjadi toksin (racun) yang dapat mengganggu kesehatan kita. Sampah ini bisa dibersihkan, antara lain, melalui puasa sunah, puasa Senin-Kamis, atau puasa hari-hari terang (Ayyam al-Baydh).

 

2.      Sampah pikiran, yaitu pikiran negatif (negative thinking) yang dapat mengganggu kesehatan dan kemajuan kita. Pikiran kumuh, pesimistis, dan pandangan atau kepercayaan yang cenderung melemahkan diri sendiri (limiting believe) tergolong sampah pikiran. Sampah yang satu ini sangat berbahaya, karena tak ada sesuatu yang paling membelenggu manusia selain pikirannya sendiri. Sampah ini harus dibersihkan, antara lain, dengan cara membangun pikiran baru (mindset) yang positif dan optimistis (husn al-zhann), serta fokus pada kemajuan, bukan pada kemunduran.

3.      Sampah relasi sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu berkomunikasi dengan orang lain. Namun, dalam berkomunikasi, manusia memerlukan keterampilan  tersendiri agar terhindar dari akibat buruk. Ingat, dalam komunikasi itu timbul saling memengaruhi. Emosi negatif bisa memancarkan emosi dan energi negatif pula melalui apa yang disebut 'vibrasi emosi'. Itu sebabnya, Islam menyuruh agar kita bergaul dan berteman dengan orang-orang baik (shuhbat al-shalihin). Bahkan, sufi terkemuka, Ibnu Athaillah al-Sakandari, dalam bukunya yang sangat kesohor, al-Hikam, melarang kita berteman dengan orang-orang yang tidak inspiratif. Katanya, "La tashhah man la yunhidhuka qauluh-u wa fi`luh-u."

4.      Sampah berupa dosa-dosa kita. Dosa dan maksiat adalah sampah yang mengotori jiwa dan hati kita. Para sufi sudah sejak lama memandang dosa ibarat polusi atau awan tebal yang menutupi hati-nurani kita. Sampah ini harus dibersihkan dengan tobat, yaitu meninggalkan dosa-dosa, baik besar maupun kecil, dan kembali ke jalan Tuhan. "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang

 

 

 

 

Daftar pustaka:

https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/148056

https://m.liputan6.com/news/read/2369291/kelola-sampah-dengan-baik-agar-tak-ganggu-kesehatan

https://www.google.com/amp/s/www.mongabay.co.id/2019/07/03/tidak-hanya-ganggu-kesehatan-sampah-juga-merusak-lingkungan/amp/

0 komentar:

Posting Komentar