Minggu, 15 Mei 2022

Dampak Lingkungan Kotor dan Polusi Sampah

 

Essay I Persyaratan Ujian Tengah Semester

Psikologi Lingkungan

(Semester Genap 2021/2022) / Semester 4

Ikhsan Arifudin (20310410029) / Kelas B

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.


Sampah merupakan masalah yang sangat membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Karena saat ini sampah masih menjadi persoalan yang mendapati kegagalan dalam hal penanganannya. Padahal jika dilihat dari dampak yang pasti terjadi dalam masyarakat jika sampah tidak ditangani dengan baik akan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan, keindahan lingkungan, potensi terjadi banjir akan lebih besar karena tidak menutup kemungkinan sampah area tersebut akan menghalangi arus air sehingga terjadi bencana alam seprti banjir dan menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat yang tinggal di sekitar area polusi sampah.

Sudah saatnya kita peduli terhadap lingkungan dan kesehatan kita, selain itu kita harus tahu mengenai dampak buruk yang diakibatkan oleh sampah.

 

Berikut ini berbagai dampak buruk yang diakibatkan oleh lingkungan kotor serta polusi :

1.  Dampak Buruk Terhadap Lingkungan.

Dampak buruk lingkungan kotor serta polusi sampah terhadap lingkungan sendiri meliputi banyak hal dan salah satunya adalah pencemaran air. Pencemaran air dapat terjadi ketika sampah dibuang ke sungai dan bukannya ke tempat sampah dan ini sering terjadi di wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh tim pembersihan sampah seperti di daerah terpencil. Selain mencemari air sungai, pembuangan limbah atau sampah juga dapat menghambat proses air tanah dan tentu saja ini merupakan sebuah kabar buruk mengingat air tanah sangatlah penting bagi manusia.

2.  Dampak Buruk Terhadap Manusia.

Polusi sampah dan lingkungan yang kotor juga membawa dampak buruk pada manusia yang tinggal di lingkungan tertentu. Contohnya, polusi sampah diketahui dapat mengakibatkan peningkatan berbagai macam penyakit infeksi saluran pencernaan, pernafasan, bahkan penyakit pada kulit. Hal ini disebabkan karena dengan adanya sampah yang menumpuk tanpa di buang ketempat yang selayaknya, binatang pembawa penyakit seperti lalat akan menjadi semakin banyak.

3.  Dampak Buruk Terhadap Pencemaran Tanah.

Sampah berserakan dimana-mana akan berdampak pada hujam asam yang terjadi akibat aktivitas industri yang menyebabkan mineral berbahaya terlepas dari ikatannya dan kondisi Ph tanah menjadi rendah. Penggunaan pupuk kimia yang tidak terkendali menyebabkan tanah akan kehilangan zat haranya sehingga produktivitas lahan pertanian daerah tersebut nantinya akan menurun.

Berbagi solusi yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi masalah sampah di daerah tempat tinggal:
1. Bangkitkan Kesadaran dan Kepedulian Kita Tentang Lingkungan

Karakter masa bodo sudah mendarah daging pada diri masyarakat Indonesia. Pemerintah juga sudah kehabisan akal menemukan cara efektif untuk membuka hati masyarakat. Berbagai sosialisasi, program penyuluhan, himbauan sampai denda sekalipun sudah dilakukan. Sekarang waktunya berhenti menyalahkan pemerintah mengenai masalah ini. Karena prilaku tidak bersih ini memang berawal dari masyarakat.

2. Mulailah dari Rumah

Mulailah kebiasaan membuang sampah pada tempatnya di rumah. Sediakan tempat sampah di setiap ruangan rumah. Pisahkan antara sampah plastik dan non plastik, agar lebih mudah dikelompokan di tempat pembuangan akhir nanti. Jangan membuang  sampah ke sungai.

3. Cobalah Kurangi Pemakaian Plastik

Plastik juga punya andil besar dalam pencemaran lingkungan khususnya tanah. Plastik termasuk jenis sampah non oraganik yang sulit diuraikan.

4. Mengisi waktu luang dengan keterampilan

Untuk pribadi yang terdidik seperti pelajar atau mahasiswa setempat diharapkan untuk membantu proses penanggulangan sampah daur ulang. Sekarang kan sudah banyak dijumpai contoh daur ulang sampah yang menjadi nilai jual yang tinggi.

Sekian dan Terimakasih.


Daftar Pustaka :

Bungin, Burhan. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana.

Qomariah, N. (2020). Sosialisasi Pengurangan Bahan Plastik Dimasyarakat. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 43-55.


0 komentar:

Posting Komentar