Minggu, 15 Mei 2022

LINGKUNGAN HIDUP

Essay Persyaratan Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Zein Reza Lasmono

20310410030/ B

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta., M.A 

          

          Lingkungan hidup kita semakin hari semakin menunjukkan tanda-tanda kerusakan parah. Banyak slogan dan poster disebar mengenai pemanasan global, juga banyak gerakan-gerakan untuk mengurangi sampah di berbagai tempat dan menjaga kebersihan air. Namun, usaha-usaha kita dalam mengurangi kerusakan nampak sedikit menuai hasil. Hutan masih dibabat demi mebel-mebel yang kita gunakan dan bahan bakar fosil kita gunakan untuk transportasi kita. Demi mencapai situasi lingkungan yang baik, kita perlu bertindak dengan lebih cerdas, efektif, dan efisien.

            Untuk mencari solusi dari masalah ini, kita harus tahu apa akar dari kerusakan lingkungan kita ini. Salah satu faktor rusaknya lingkungan hidup adalah kesadaran dan pendidikan yang kurang tentang lingkungan hidup. Pendidikan sejak dini tentang membuang sampah pada tempatnya dan memanfaatkan barang bekas sebenarnya bisa membantu menggurangi dampak lingkungan hidup.

            Sebenarnya ada juga orang-orang yang mau melestarikan alam, tapi tidak memiliki cukup pengetahuan untuk hal tersebut atau diperdaya oleh orang lain karena minimnya kemampuan akademisnya. Biasanya hal seperti ini terjadi di desa-desa dan daerah-daerah yang terpencil, dimana mereka ditipu oleh orang-orang yang berniat mengeruk kekayaan alam tanpa henti.

            Dampaknya adalah kerusakan lingkungan hidup tidak hanya merugikan manusia, namun juga merugikan makhluk hidup lain di bumi. Hewanhewan akan banyak yang punah, karena kemampuan penyesuaikan diri mereka sangat kurang dibandingkan dengan manusia. Virus-virus dan bakteri-bakteri akan bermutasi menjadi spesies-spesies baru yang bisa menyebabkan penyakit-penyakit yang mematikan.

            Manusia sendiri pasti akan kehilangan hidup yang nyaman apabila lingkungan rusak. Banjir terjadi di mana-mana, kekeringan juga terjadi di berbagai tempat. Selain itu akan sering terjadi gagal panen. Hal-hal ini bisa terjadi karena kerusakan lingkungan yang terutama melibatkan hutan dapat menyebabkan pemanasan global atau global warming.

            Apalagi, masalah ini sering terjadi di kota-kota besar misalnya saja Jakarta. Sampah-sampah yang dihasilkan, tidak hanya berdampak negatif, dampak positifnya juga ada, yaitu dengan memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos dan yang anorganik menjadi barang yang lebih bermutu, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Sedangkan dampak negatifnya adalah :

1.      Menimbulkan bau busuk dan sampah yang menumpuk dapat merusak pemandangan.

2.      Akan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk dan lalat, sehingga dapat menyebabkan banyak penyakit.

3.      Sampah yang terdapat di sungai akan menyumbat jalan air, sehingga jika hujan deras dapat mengakibatkan banjir.

            Sebenarnya, semua solusi ada dalam diri kita masing-masing. Namun, untuk memulainya butuh keberanian. Kita bisa dimaki orang lain karena dianggap sok bersih, juga dianggap aneh karena tidak mengikuti trend buang sampah di semua tempat. Yang paling penting adalah jangan pernah setengah-setengah setelah memulai tindakan penyelamatan lingkungan.

            Mulailah dari membuang sampah pada tempatnya, mulai memanfaatkan barang bekas namun tidak perlu secara besar-besaran, contohnya membuat tempat pensil dari botol bekas, menjadi asbak tempat rokok. Bisa juga menguranggi penggunaan plastik saat kita bepergiaan atau membeli sesuatu.

0 komentar:

Posting Komentar