Minggu, 15 Mei 2022

Bagaimana bekerja di organisasi dengan lingkungan yang tidak bersih?


 Disusun Oleh : Gideon Petra Malia

NIM : 20310410066

Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA


Bekerja di suatu perusahaan atau organisasi adalah impian saya sejak lama. Bekerja dengan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman pasti impian semua karyawan agar supaya dapat meningkatkan suasana, mood, dan juga semangat menjalani pekerjaan di kantor. Memiliki lingkungan kerja yang bersih memiliki banyak sekali manfaatnya bagi jiwa dan raga setiap karyawan. Apabila lingkungan kerja yang tidak bersih seperti toilet yang kotor, halaman kantor banyak sampah, bahkan di dalam kantor banyak barang yang tidak rapi. Pastinya itu akan membuat karyawan resah, tidak semangat, tidak nyaman dengan kondisi organisasi yang seperti itu.

Perilaku membuang sampah sembarangan sudah menjadi hal biasa bagi manusia.Permasalahan sampah ini berasal dari Kegiatan individu membuang sesuatu yang tidak digunakan. Kegiatan ini merupakan perilaku sehari-hari yang dilakukan individu (Chandra, 2006). Mereka menganggap barang yang telah dipakai tidak memiliki kegunaan lagi dan membuang dengan seenaknya sendiri bahkan di toilet mereka tidak membersihkan bekas BAB dan buang air kecil mereka sendiri. Kurang kesadaran akan pentingnya kebersihan. Begitu banyak kondisi tidak menyenangkan akan muncul. Bau tidak sedap, lalat berterbangan, dan gangguan berbagai penyakit siap menghadang di depan mata.

Sisi positif dari lingkungan yang seperti itu tentu saja kita sangat termotivasi untuk membersihkan apa yang bisa kita bersih atau rapiksn di tempat kita bekerja. Dengan cara itu mungkin karyawan lain juga termotivasi untuk melakukan hal seperti yang saya lakukan. Akhirnya organisasi tersebut menjadi bersih dan terawat lagi. Tapi apakah kejadian tersebut akan terjadi? Tentu saja tidak kemungkinannya sangat kecil karena tidak mungkin karyawan menghabiskan waktu untuk melakukan itu. Kenapa tidak memperkerjakan petugas kebersihan saja?

Jika saya yang bekerja di organisasi dengan kondisi lingkungan seperti itu langkah pertama yang saya lakukan adalah langsung melapor dengan atasan atau langsung dengan bosnya. Di lain waktu saya melakukan hal kecil dengan menegur dengan cara halus mereka para rekan kerja agar merawat apa saja yang ada di dalam kantor termasuk diluar kantor. Dengan membuang sampah pada tempatnya, langsung melapor jika ada kerusakan di toilet, menengur juga karyawan yang lain. Jika cara-cara itu masih tidak berhasil saya pastinya akan resign dsri organisasi itu. Siapa yang tahan dengan kantor yang seperti itu, seperti terbengkalai dan juga pasti tidak nyaman sama sekali. Mungkin saya juga akan membuat akun anonim di media sosial untuk memberikan kesan yang buruk bekerja di organisasi itu.

Referensi

Chandra, B. (2006). Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta: EGC.

Sumber gambar
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fblog.goosmannlaw.com%2Fhubfs%2FBlog_Images%2Fhawain_shirt.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fblog.goosmannlaw.com%2Fceo-on-your-side%2Fpreparing-for-the-oscars-can-you-retaliate-against-your-worst-dressed-employees&tbnid=9txsyvZubzICSM&vet=1&docid=2VqsWFxLDGAkKM&w=750&h=500&hl=en-US&source=sh%2Fx%2Fim








0 komentar:

Posting Komentar