Sabtu, 14 Mei 2022

DAMPAK PEMBAKARAN SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

DAMPAK PEMBAKARAN SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

Essay 1 Pra-syarat Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan

Semester Ganjil (2022/2023)

Shafadita Putri Trisdianty/20310410042

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA.


Sampah selalu menjadi permasalahan yang tak kunjung usai. Beberapa kota besar menghasilkan timbunan sampah 480-1300ton dalam satu hari.  Berbagai upaya termasuk prinsip 3R (reuse, reduce, dan recycle) telah digunakan untuk mengurangi timbunan sambah disetiap harinya, namun kurangnya pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan membuat  prinsip 3R kurang efektif diterapkan di Desa.

UU No.18 Pasal 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan bahwa Sampah ialah sisa dari kegiatan sehari-hari manusia dan sebuah proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah ialah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang terdiri dari pengurangan dan penanganan-penanganan sampah. Masyarakat yang tinggal di pedesaan pada umumnya memilih untuk melakukan pembakaran sampah guna mengurangi timbunan sampah karena layanan angkutan sampah tidak dapat menjangkau wilayah desa dan tidak terdapat TPA khusus di wilayah tersebut. Pembakaran sampah menjadi alternatif bagi masyarakat pedesaan untuk mengelola tumpukan sampah karena mampu mengurangi sampah cukup efektif dan efisien waktu.

Kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan akibat pembakaran sampah membuat mereka tetap melakukan pengelolaan sampah dengan metode pembakaran. Lalu, bagaimana dampak pembakaran sampah terhadap lingkungan dan kesehatan?

Pembakaran sampah menimbulkan banyak dampak negatif bagi lingkungan, misalnya pembakaran sampah plastik akan melepaskan berbagai zat kimia yang beracun membentuk polusi udara sehingga mengakibatkan terkontaminasinya atmosfer bumi, zat karbondioksida mampu mencemari udara dan meyebabkan efek rumah kaca sehingga meningkatkan global warming (pemanasan global), kebakaran, pencemaran air dan udara. Selain itu, dampak negatif bagi kesehatan yakni mampu menyebabkan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) akibat gas karbonmonoksida dan karbondioksida yang menjalar ke paru-paru. Dampak lainnya yakni iritasi, gangguan pernafasan, terganggunya sistem reproduksi, bahkan mampu menyebabkan kanker hingga kematian.

Meningkatnya jumlah penduduk dalam suatu wilayah juga meningkatkan timbunan sampah sehingga perlu diadakan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai cara pengelolaan sampah yang baik tanpa harus dibakar. Apabila pembakaran sampah tetap dilakukan sebagai jalan utama pengelolaan sampah karena minimnya pengetahuan masyarakat, dipastikan akan berakibat buruk.

DAFTAR PUSTAKA

Faridawati, D. & Sudarti. (2021). Pengetahuan Masyarakat Tentang Dampak Pembakaran Terhadap Lingkungan Kabupaten Jember. Jurnal Sanitasi Lingkungan. 1(2), November https://doi.org/10.36086/salink.v1i2.1088

Himmatul, K. (2021). Analisis Kesadaran Masyarakat Akan Kesehatan terhadap Upaya Pengelolaan Sampah di Desa Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. Indonesian Journal of Conservation, 10(1), 13–20. https://doi.org/10.15294/ijc.v10i1.30587

Qomariah, N. (2020). Sosialisasi Pengurangan Bahan Plastik Di Masyarakat. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 43–55.

 

0 komentar:

Posting Komentar