Selasa, 17 Mei 2022

                   Essay Ujian Tengah Semester (UTS)

Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Semester Genap T.A. 2021/2022

 

Qhoissul Saufusl Salfwa(20310410057)

Kelas B (paralel)

Fakultas Psikologi

 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta, M.A






  Manusia tidak dapat hidup sendiri. Dalam kehidupannya dia membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Bayangkanlah jika kita hidup sendiri atau dijauhi oleh teman-teman kita, tentu akan tersiksa, bukan? Itu berarti manusia membutuhkan kehadiran manusia lainnya.

Mengapa demikian? Manusia secara alamiah merupakan makhluk sosial. Artinya, manusia memiliki kebutuhan, kemampuan dan kebiasaan

untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam dirinya selalu ada dorongan kebutuhan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Dari interaksi tersebut kemudian manusia membentuk kelompok-kelompok berdasarkan pada kesamaan lokasi, kepentingan, jenis kelamin dan lain-lain. Perhatikanlah teman-teman kita ketika bermain, mereka biasanya mengelompok sesuai dengan kepentingannya masing-masing Berdasarkan hal tersebut, berkelompok dalam kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Melalui kehidupan berkelompok manusia dapat memenuhi kebutuhan berupa komunikasi, keamanan, ketertiban, keadilan, kerjasama, dan untuk mendapatkan kesejahteraan.

 Melalui komunikasi manusia dapat menyampaikan ide atau gagasannya kepada orang lain. Mereka juga dapat menumpahkan perasaannya melalui komunikasi. Untuk berkomunikasi manusia mengembangkan bahasa. Selain komunikasi, manusia juga membutuhkan keamanan dengan berkelompok. Andai mereka hidup sendiri-sendiri, tentu akan rentan dari gangguan keamanan atau tindak kejahatan. Karena itu, di lingkungan permukiman, manusia membentuk sistem keamanan dengan melakukan giliran siskamling (sistem keamanan lingkungan) atau dikenal ronda

Ketertiban juga akan terjaga karena manusia berkelompok dan tiap anggota kelompok harus taat terhadap aturan yang dibuat kelompok. Dalam kelompok juga dimungkinkan terjadinya kerjasama antar anggotanya, sehingga juga memungkinkan manusia bisa hidup sejahtera.

Selain karena kebutuhan, sifat berkelompok pada manusia didasari     oleh adanya kemampuan untuk berkomunikasi, mengungkapkan rasa dan kemampuan untuk saling bekerjasama. Berbagai kemampuan tersebut ditunjang oleh media berupa bahasa

    Dengan bahasa manusia juga dapat saling bertukar informasi dan budaya dengan kelompok manusia lainnya dimana dalam  interaksi sosial terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial, yaitu:

Imitasi, yaitu meniru perilaku dan tindakan orang lain. Proses imitasi dapat berarti positif, yaitu untuk mempertahankan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Dapat pula berarti negatif, yaitu meniru perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan menyimpang dari nilai dan norma.

Sugesti, yaitu suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu, misalnya: seorang siswa tidak sekolah, karena diajak temannya bermain. Peniruan dalam sugesti dilakukan dengan memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, kemudian diterima orang lain atau sebaliknya.

Identifikasi, yaitu mempersamakan dirinya dengan orang lain. Bagi seorang anak laki-laki akan mengidentifikasikan dirinya dengan ayah, begitu juga anak perempuan dengan ibunya. Anak remaja mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh tertentu sebagai idolanya. Dengan demikian, identifikasi lebih mendalam dibanding dengan sugesti atau imitasi.

Simpati, yaitu perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan semata-mata. Misalnya: seorang anak membantu orangtua menyebrang 

Dengan demikian hal ini dapat dilihat dal momentum lebaran ini dimana sebagain besar orang merayakan bersama sana keluarganya baik dengan bercengkrama, makan bersama, maupin sekedar mengahabiskan waktu bersama, dengan ini dikatakan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang bergantung dengan lingkungannya dan orang lain benar adanya. 


Daftar Pustaka 

Elly M. Setiadi (dkk). 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Penanda Media Group.

Fukuyama, Francis. 2005. Guncangan Besar : Kodrat Manusia dan Tata Sosial

Gerungan, W.A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: PT Rafika Aditama.

Husaini, Usman. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.

Ibrahim, Indrawijaya A. 2010. Teori Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Rafika Aditama.

Koentjaraningrat 2006. Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Kulsum Umi dan Jauhar Moh. 2014. Pengantar Psikologi Sosial. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.


0 komentar:

Posting Komentar