Minggu, 15 Mei 2022

DAMPAK BURUK LINGKUNGAN KOTOR

 

Dampak Buruk Lingkungan Kotor dan Polusi Sampah Terhadap Lingkungan

Essay 1 Psikologi Lingkungan

( Semester Genap 2021/2022 )

 

Viana Bintang Amanda Putri

20310410051

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr.., Dra. Arundati Shinta, M.A

 


 

 

            Sampah merupakan salah satu permasalahan paling kompleks di Ibukota. Setidaknya 7.000 ton sampah dihasilkan setiap harinya dari perumahan, restoran, kantor, dan berbagai tempat lainnya. Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak dan warga sekitar. Karena untuk saat ini sampah masih menjadi persoalan yang mendapati kegagalan dalam hal penanganannya. Padahal jika dilihat dari dampak yang pasti terjadi dalam masyarakat jika penanggulangan sampah tidak ditangani dengan baik akan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan, keindahan lingkungan,potensi terjadi banjir akan lebih besar karena tidak menutup kemungkinan sampah area tersebut akan menghalangi arus air sehingga terjadi bencana alam seprti banjir dan menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat yang tinggal di sekitar area polusi sampah. Jika hal ini terus berlangsung dalam jangka panjang maka dapat mempengaruhi arus investor daerah, daya jual dan daya tarik daerah tersebut akan menurun drastis.Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi sampah, mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan. Hal ini mengakibatkan berbagai macam penyakit bisa ditimbulkan di area polusi sampah tersebut seperti terindeksi saluran pencernaan , tifus, disentri, dll. Faktor pembawa penyakit tersebut adalah lalat dan berkembangnya nyamuk-nyamuk yang menginfeksi manusia dikarenakan sampah yang menggunung.

            Pembuangan sampah yang dilakukan menyebabkan pencemaran terhadap air, karena pembuangan sampah akan mengakibatkan terhambatnya proses air tanah. Apalagi jika ada sampah-sampah plastik yang tidak bisa diuraikan oleh tanah, akan mengakibatkan menumpuknya sampah dan limbah. Dampaknya saat musim hujan tiba, tanah tidak bisa menyerap air dengan baik dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah yang tidak sanggup menahan tekanan air dan lalu menguap mencari daratan dan akhirnya akan menyebabkan banjir. Begitupun dampak dari sampah yang langsung dibakar, bagaimanapun juga sampah yang akan dibakar dipekarangan rumah memang lebih praktis, tetapi terbayangkah anda dalam jangka waktu panjang cara seperti ini akan merugikan indiviu berbagai pihak bahkan individu yang tidak bersalah pun akan terkena imbasnya karena lingkungan yang telah tercemar oleh polusi yang dihasilkan oleh pembakaran sampah tersebut. Orang yang seharusnya hidup sehat menjadi sakit dikunjungi berbagai penyakit diantaranya gangguan pada pernafasan. Jika Anda peduli terhadap lingkungan dan kesehatan Anda , disamping Anda harus tahu mengenai dampak-dampak buruk tersebut, anda tentu tidak ingin dampak tersebut menjadi ancaman untuk Anda dan keluarga Anda.

            Lingkungan kotor serta polusi sampah bisa membawa dampak buruk baik itu terhadap manusia maupun terhadap lingkungan. Jika semua hal tersebut terjadi di lingkungan kita, sebagai anggota masyarakat yang baik, tentu kita tidak boleh menyalahkan pemerintah setempat mengingat kebiasaan warga masyarakat di lingkungan lah yang kemungkinan menjadi penyebabnya sehingga masyarakat lah pihak pertama yang harus berusaha mengatasi permasalahan tersebut.

            Terdapat beberapa solusi yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi masalah sampah di daerah tempat tinggal kita, yaitu :

1. Bangkitkan Kesadaran dan Kepedulian Kita Tentang Lingkungan

Karakter “masa bodo” dan “sok praktis” sudah mendarah daging pada diri masyarakat Indonesia. Pemerintah juga sudah pasti kehabisan akal bagaimana cara efektif untuk membuka hati masyarakat. Berbagai sosialisasi, program penyuluhan, himbauan sampai denda sekalipun ternyata berbuah nol. Sekarang waktunya kita sendiri untuk sedikit merenungkan hal ini. Berhentilah menyalahkan pemerintah atau Pemda setempat mengenai masalah ini. Karena prilaku tidak bersih ini memang berawal dari masyarakat.

2. Mulailah dari Rumah

Mulailah kebiasaan membuang sampah pada tempatnya di rumah. Sediakan tempat sampah di setiap ruangan rumah. Ada baiknya dipisahkan antara sampah plastik dan non plastik, agar lebih mudah dikelompokan di tempat pembuangan akhir nanti. Jangan melempar kantong plastik berisi sampah ke sungai.

3. Cobalah Kurangi Pemakaian Plastik

Hampir semua minuman dan makanan yang dijual menggunakan kemasan plastik seperti kresek. Yang digunakan untuk membungkus atau mewadahi barang belanjaan. Plastik juga punya andil besar dalam pencemaran lingkungan khususnya tanah. Plastik termasuk jenis sampah non oraganik yang sulit diuraikan.

4. Mengisi waktu luang dengan keterampilan

Untuk pribadi yang terdidik seperti pelajar atau mahasiswa setempat diharapkan untuk membantu proses penanggulangan sampah daur ulang. Sekarang kan sudah banyak dijumpai contoh daur ulang sampah yang menjadi nilai jual yang tinggi.

            Pemprov DKI Jakarta terus berupaya membantu kota Jakarta untuk mengatasi persoalan tersebut dengan pengelolaan sampah melalui pemanfaatan teknologi. Berikut beberapa teknologi agar sampah dapat ditangani dengan lebih cerdas, efektif, dan efisien.

1.       Bank Sampah

Fasilitas bank sampah memudahkan masyarakat dan pemerintah mengelola sampah agar mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir, dan memanfaatkan kembali sampah yang bisa didaur ulang.

2.       Truck Compactor dan Pelacak Sampah (Tracking Garbage)

Truck Compactor mengangkut sampah dengan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan truk konvensional. Desainnya memungkinkan truk ini mengangkut sampah yang bebas bau serta tidak tercecer.

3.       L-Box

L-Box adalah alat pemusnah sampah yang hemat energi dan ramah lingkungan. Alat ini dapat membakar 1,5 ton sampah dengan sistem bara dan ionisasi dalam ruang penguraian, dan gas buangnya disirkulasikan dengan air terlebih dahulu sehingga tidak mencemari udara.

4.       Intermediate Treatment Facility (ITF)

ITF adalah tempat pengolahan sampah sementara sebelum sampah dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Fasilitas ini dilengkapi dengan teknologi incinerator yang dapat membakar hingga 1000 ton sampah hanya dalam waktu 1-2 jam. Incinerator menyisakan sedikit emisi (5% dari total sampah) dan dapat berfungsi sebagai pembangkit listrik (30 kWh/ton sampah) sehingga teknologi ini sangat ramah lingkungan. ITF rencananya akan diinstalasi di lima titik di Ibukota.    

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar