Senin, 16 Mei 2022

Makan Bersama Kaitan Dengan Psikologi

Essay ini dibuat untuk memenuhi tugas UTS Psikologi Lingkungan Semester 4.

Nama :Wening Rahmawati
Nim    : 20310410003 (A)
Dosen pengampu : Dr.Arundati Shinta.M.A



Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Makan bersama adalah kegiatan yang biasa dan bisa dilakukan oleh siapapun. Biasanya makan bersama dilakukan untuk merayakan sesuatu, menjalin keakraban, atau hanya sekedar ingin ditemani makan. Maka, selain ‘makan’ itu sendiri adalah kebutuhan pokok jasmani manusia, terdapat kata‘bersama’yang menambahkan kebutuhan non jasmani manusia yaitu berelasi dengan sesama.
Aspek pertama dalam tradisi makan Bersama adalah berbagi makanan. Pada satu sisi,manusia Berbagi makanan dengan orang-orang yang memiliki Hubungan langsung dan dekat, hal mana menurut para ahli,Berhubungan dengan altruistic behaviour manusia.Pada sisi Lain, beberapa antropolog juga melihat bahwa berbagi Makanan dapat terjadi di antara orang-orang yang tidak Berhubungan secara langsung. Maka dari itu ada keterkaitan antara makan bersama dengan psikologi lingkungan karena psikologi lingkungan salah satunya membahas tindakan atau perilaku manusia terhadap lingkungannya.
Kaitan makan bersama dengan prespektif psikologi lingkungan adalah adanya permasalahan mengenai tentang sampah sisa makanan atau sampah plastik bekas wadah makanan yang digunakan. Dimana setelah selesai makan bersama terkadang lupa dengan sampah yang ada dan diabaikan karena kebahagiaan dihari lebaran yang tidak bisa digambarkan. oleh sebab itu sampah plastik, maupun sampah sisa makanan menjadi hal yang patut untuk diperhatikan dimana sampah adalah hal yang harus segera untuk diatasi agar tidak menumpuk semakin banyak. Seperti foto diatas adalah momen ketika lebaran bersama dengan keluarga besar saya dimana setelah makan bersama mereka kurang memperhatikan sampah disekitarnya entah sampah plastik wadah makanan,ataupun sampah sisa makanan Sampah merupakan suatu buangan yang dihasilkan dari setiap aktivitas manusia. Volume peningkatan sampah sebanding dengan meningkatnya tingkat konsumsi manusia.
Manusia sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat mempunyai kebutuhan yang bersifat individual.Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat 
(Suyoto, 2008). Laju produksi sampah terus meningkat, tidak saja sejajar dengan laju pertumbuhan penduduk tetapi juga sejalan dengan meningkatnya pola konsumsi masyarakat.Di sisi lain kapasitas penanganan sampah yang dilakukan masyarakat maupun pemerintah daerah belum optimal. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitarnya. Oleh sebab itu pentingnya kita memperhatikan lingkungan sekitar kita dan pentingnya menjaga kebersihan,saat akan makan cuci tangan terlebih dahulu,dan memperhatikan sampah sampah yang ada supaya tidak menjadi hal yang sangat memperihatinkan padahal sampah adalah masalah yang bisa menjadi besar jika tidak segera diatasi.

Kedua foto diatas adalah momen saat makan bersama dimana foto pertama adalah momen makan bersama bareng teman teman saat acara bukber,dan foto kedua adalah tradisi makan bersama saat lebaran dengan keluarga besar dua foto tersebut sama sama memiliki kebersamaan yang begitu erat namun sayangnya lagi lagi permasalahannya yaitu kurang memperhatikan sampah disekitarnya.


Referensi.

Riswan,Henna Rya Sunoko, Agus Hadiyarto 2011,PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN DAHA SELATAN Jurnal Ilmu Lingkungan Vol.9, No. 1

Bnd. Brian Hayden, “Competitive Feasting Before Cultivation?” Current
Anthropology vol. 55 No. 2 April 2014: 230.
MAKAN BERSAMA DALAM PERSPEKTIF
TEORETIK

https://www.beritasatu.com/archive/296411/psikolog-ungkap-alasan-pentingnya-bersantap-bersama-keluarga-di-rumah

0 komentar:

Posting Komentar