Minggu, 14 Juli 2024

Essay Psikologi Inovasi : Ujian Akhir Semester - Ahmad Adi _ 21310410162 - SJ

 

PSIKOLOGI INOVASI

UJIAN AKHIR SEMESTER - JULI 2024

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

 

 

Ahmad Adi Prayitno

21310410162

 

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

1.    1.  Jelaskan perbedaan cara berpikir kreatif dan perilaku inovatif pada dua jenis mahasiswa tersebut dengan menggunakan skema persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan(dalam Patimah et al., 2024;Sarwono, 1995).Ingatlah,persepsi menjadi dasar terbentuknya suatu perilaku!

Salim (2002) menyatakan bahwa berpikir kreatif adalah kemampuan mencipta, sedamgkan menurut Campbell adalah suatu ide atau pemikiran manusia yang bersifat inovatif, berdaya guna, dan dapat dimengerti. Seseorang harus banyak bertanya, banyak belajar dan berdedikasi tinggi untuk memeperoleh kemampuan berpikir kreatif yang tinggi. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahawa kemampuan berpikir kreatif merupakan suatu kemampuan menciptakan sesuatu hal yang baru, atau kemampuan membuat sesuatu yang baru, atau kemampuan menciptakan seuatu yang baru dan mengkombinasikan sejumlah objek secara berbeda yang berasal dari pemikiran manusia yang  bersifat dapat dimengeti. Sedangkan Secara etimologis inovatif adalah usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya. Sedangkan menurut De Jong, dkk (2008) perilaku inovatif atau Innovative Work Behaviour (IWB) adalah perilaku individu yang bertujuan untuk mencapai tahap pengenalan atau berusaha mengenalkan ide-ide, proses, produk atau prosedur yang baru dan berguna di dalam pekerjaan, kelompok atau organisasi.

Persepsi merupakan sebuah tanggapan atau peneriman lansung dari suatu proses seseorang untuk mengetahui berbagai macam hal melalui pancainderanya. Persepsi pada sebuah ruang merupakan sebuah nilai rancangan yang berbeda dalam imajinasi seseorang yang kemudian diberikan kepada pengguna. Paul A Bell (1978) menjelaskan bahwa persepsi adalah proses menerima informasi dari lingkungan, suatu proses untuk mendapatkan informasi dari dan tentang lingkungan seseorang yang berfokus pada penerimaan pengalaman empiris, biasanya didahului dengan adanya stimulus, proses diterimanya rangsangan sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti  oleh individu yang bersangkutan ini diserbu perseps, proses ini digamabarkan melalui skema berikut;


Berdasarkan skema persepsi diatas dapat dijelaskan perbedan anatara cara berpikir kreatif dan perilaku  inovatif pada jenis  dua mahasiswa yang tidak dapat berpikir kreatif dan inovatif. Mahasiwa yang mengerjakan tugas psikologi inovasi tentang membuat karya secara asal mengumpulkan atau formalitas saja itu berasal dari lingkungan yang kurang mendukungnya, sehingga mahasiswa tersebut tidak dapat berpikir secara kreatif karena sudah terbiasa mengerjakan sesuatu dengan seadanya tanpa perjuangan yang maksimal, dan hal ini dapat membuat mahasiswa tersebut terkena strees karena tidak mempuyai perilaku inovatif, dan jika tidak dapat mendapatkan inovasi maka adaptasi atau stress tersebut dapat berlanjut. Namun jika seorang mahasiswa mempuyai perilaku kreatif dan inovatif maka mahasiwa tersebut akan lancar dalam mengerjakan semua tugas yang diberiakan oleh dosenya.

2.     2. Jelaskan perilaku apa saja yang mendukung inovasi-inovasi sehingga tokoh utama tersebut mampu menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang menghadangnya!

Perilaku Kreatif dan Inovatif dalam Film MacGyver

Film "MacGyver", yang terkenal pada tahun 1980-an, menampilkan tokoh utama yang diperankan oleh Richard Dean Anderson sebagai sosok yang selalu mengedepankan pikiran kreatif juga perilaku inovatif. Meskipun mendapat berbagai kritik, film ini dikenang karena kemampuan MacGyver untuk menyelesaikan berbagai kesulitan dengan berbagai cari yang tidak konvensional.

Beberapa perilaku yang mendukung inovasi MacGyver dalam menyelesaikan masalah antara lain:

a. Kemampuan Berpikir Kritis : MacGyver selalu menggunakan logika dan analisis kritis dalam menghadapi situasi. Dia mampu mengidentifikasi masalah dengan cepat dan mencari solusi yang efisien dengan menggunakan sumber daya yang ada.

b. Pemanfaatan Sumber Daya yang Terbatas : Salah satu ciri khas MacGyver ialah kemampuannya untuk menggunakan benda-benda sederhana dan seringkali tidak dianggap berguna oleh orang lain, untuk menciptakan alat-alat yang membantunya keluar dari situasi sulit. 

c. Kreativitas dan Inovasi Tinggi : MacGyver seringkali menciptakan solusi yang tidak terduga dan inovatif, contohnya membuat alat peledak dari bahan-bahan rumah tangga atau merakit perangkat komunikasi darurat dari barang-barang yang tersedia.

d. Keberanian Mengambil Resiko : Banyak dari solusi MacGyver melibatkan pengambilan resiko yang tinggi. Dia tidak takut untuk mencoba sesuatu yang baru atau tidak biasa, padahal hal itu merupakan elemen penting dari inovasi.

e. Kolaborasi dan Komunikasi Efektif : Meskipun sering bekerja sendiri, MacGyver juga mampu bekerja sama dengan orang lain dan memanfaatkan pengetahuan serta keterampilan orang-orang di sekitarnya untuk menyelesaikan berbagai masalah.

Perilaku-perilaku tersebut menunjukkan bahwa inovasi tidak hanya tentang memiliki ide-ide cemerlang, akan tetapi juga tentang bagaimana menerapkan ide-ide tersebut dalam situasi nyata dengan cara yang efektif dan efisien. Tokoh MacGyver mengajarkan kita bahwa kreativitas dan inovasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan, dan bahwa dengan pemikiran yang tepat, setiap masalah dapat kita pecahkan.

Daftar Pustaka

https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1807

Patimah, A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar