Sabtu, 13 Juli 2024

Esai Ujian Akhir semester Psikologi Inovasi : Puji Astutik (21310410164)

 

PERSEPSI, BERPIKIR KREATIF, PERILAKU INOVATIF DAN FILM MACGYVER

Puji Astutik

(21310410164)

Kelas SP

Psikologi Inovasi

Esai – Ujian Akhir Semester

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA

Dalam kegiatan perkuliahan banyak tugas yang diberikan dosen guna membantu meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan. Pemberian tugas bertujuan agar mahasiswa mampu mencapai capaian pembelajaran serta mengaplikasikan keilmuan yang dipelajari. Pada praktiknya tidak semua mahasiswa berusaha maksimal dalam proses pengerjaan. Sebagian enggan untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan permasalahan tugas tersebut. Tugas dikerjakan ala kadarnya, sebagian lain bahkan tidak mengerjakan. Perbedaan perilaku tersebut berkaitan erat dengan persepsi.

 Persepsi adalah kesan yang diperoleh individu melalui panca indera kemudian di Analisa (diorganisir), diintepretasi, dan dievaluasi, sehingga individu memperoleh makna (Robbins, 2003). Persepsi memberi arti pada stimuli inderawi sehingga setiap orang akan berbeda dalam memaknai peristiwa. Sementara berpikir adalah aktivitas pribadi yang bertujuan memecahkan suatu masalah hingga menemukan hubungan-hubungan dan menentukan sangkut pautnya (Dakir, 1993).

Perbedaan persepsi mahasiswa dalam cara berpikir kreatif dan berperilaku inovatif dalam pengaplikasian pengerjaan tugas perkuliahan membuat karya sampah dapat dijelaskan melalui skema persepsi yang dikemukakan Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Sarwono, 1995) berikut ini :

Skema di atas menunjukkan bahwa individu menghadapi suatu objek fisik yang berada di lingkungannya. Objek tersebut adalah tugas perkuliahan membuat karya dari sampah dan mempromosikannya.  Jika situasi tersebut dipersepsikan sesuai dengan pengalaman yang dialami individu artinya masih berada dalam batas optimal maka keadaan individu akan stabil atau homeostatis. Dalam keadaan homeostatis, individu akan merasa nyaman. Sebaliknya apabila situasi sangat berbeda dengan yang pernah dialami maka individu mempersepsikan sebagai situasi yang di luar batas optimalnya. Dalam keadaan ini individu mengalami stres, merasa tertekan lalu berusaha untuk mengatasi stres tersebut (coping behavior).  Individu melakukan coping dengan berpikir kreatif dan jika sukses maka ia telah mampu melakukan adaptasi (mengubah diri agar sesuai dengan lingkungan) atau melakukan adjustment (mengubah lingkungan agar sesuai dengan dirinya). Contoh adaptasi berpikir kreatif dan berperilaku inovatif dalam pengerjaan tugas karya sampah tersebut adalah mencari sebanyak mungkin ide atau referensi material sampah yang bisa menjadi karya, banyak bertanya, observasi, atau melakukan eksperimen berulang sehingga mampu menciptakan produk yang menarik dan tidak terduga sebagai hasil pengerjaan tugas karya dari sampah tersebut. Keberhasilan individu menyelesaikan tugas secara berulang, maka toleransi individu terhadap kegagalan menjadi rendah dan individu akan termotivasi untuk terus berperilaku inovatif yang dampak lanjutannya individu kian terlatih dan sukses menemukan berbagai penemuan baru, yang kedepannya bisa menjadi cikal bakal seorang entrepreneur. Sebaliknya apabila individu gagal dalam mengatasi stres pada tugas karya dari sampah tersebut maka individu akan mengalami stres lanjutan, ia merasa tidak terbiasa berpikir kreatif, tertekan, merasa tidak mampu yang dampak lanjutannya adalah perilaku individu yang akhirnya mengumpulkan tugas ala kadarnya, seadanya saja, mengumpulkan tugas dari karya foto produk orang lain yang bersumber internet atau bahkan tidak mengumpulkan tugas sama sekali yang artinya ia gagal.

Salah satu film yang mencontohkan pengaplikasian dari berpikir kreatif dan perilaku inovatif adalah film MacGyver yang diperankan oleh Richard Dean Anderson. Dalam film tersebut diceritakan bahwa tokoh utamanya selalu menyelesaikan permasalahan dan kesulitan yang dihadapi menggunakan cara-cara berpikir kreatif di luar pemikiran orang pada umumnya, sehingga tercipta penemuan yang tidak terduga. Contoh beberapa perilaku yang mendukung inovasi tokoh utama dalam film tersebut diantaranya   :

1. Berani bereksperimen dan mencoba hal baru, dalam salah satu adegan Macgyver menggunakan korek api untuk membuka pintu, mencukil pintu seng dengan alat pipih yang ditemukannya, menggunakan roket kecil untuk menggerakkan mobil, dan memakai semacam benda yang mirip kunci saat kunci helicopter tidak ada.

2.   Rajin observasi dan berani mengambil resiko, Macgyver mengamati ujung benda lancip yang jatuh berulang sehingga mendapatkan posisi yang tepat untuk melepaskan tali di ikatan tangannya saat disekap.

3.  Memperluas area pemikiran, Macgyver mencari ide untuk keluar dari tempat yang tertutup dan berapi dengan melemparkan semacam benda kerucut yang diikat tali ke atas sehingga ia dan rekan-rekannya bisa keluar lewat tali tersebut. 

Dari skema persepsi Paul A. Bell dan film MacGyver kita belajar memahami bahwa pikiran kreatif dan perilaku inovatif bukanlah sesuatu yang instan terbentuk. Individu yang kreatif dan inovatif mempunyai karakteristik dan perilaku untuk terbuka pada hal baru, mau memperluas area pemikiran, sering bertanya, rajin observasi, berani mencoba, berani bereksperimen, dan berani mengambil resiko.

 

DAFTAR PUSTAKA

Dakir. (1993). Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Patimah, A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.

https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1807

Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku Organisasi.  Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar