Rabu, 03 Juli 2024

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Edukasi Kesehatan Mental - di ‘’ Panti Asuhan Bina Siwi Pajangan Bantul‘’

Dosen Pengampu :

Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA.


Disusun oleh :


1. Septi Wahyuningsih (22310410162)

2. Laora Arthamevia Viranezy (22310410148)

3. Fatien Muthmainnah Azzahra (22310410185)

4. Kelvin Aryudi Bentara (22310410168)

5. Nawang Apriliano Tegar Saputra (22310410136)


Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

2024

“Bermain Bersama Orang Yang Luar Biasa”


IMG-20240701-WA0020


Kesehatan Mental merupakan suatu keadaan kesejahteraan di mana individu menyadari potensinya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, bekerja secara produktif dan bermanfaat, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. Sigmund Freud, sebagai bapak psikoanalisis melihat kesehatan mental sebagai keseimbangan antara tiga komponen utama pikiran yakni id, ego, dan superego. Ketidakseimbangan di antara ketiganya dapat menyebabkan gangguan mental. Dalam era ini, masih banyak masyarakat yang tidak memperhatikan kesehatan mental bahkan menganggap remeh kesehatan mental. Maka dari itu sangat diperlukan edukasi-edukasi mengenai kesehatan mental terhadap masyarakat agar masyarakat lebih peduli lagi terhadap kesehatan mental bagi diri sendiri dan juga orang lain. 


Pada hari Sabtu, 29 Juni 2024 kami Mahasiswa Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta mengadakan kegiatan edukasi serta bermain bersama orang yang luar biasa, yang berada di Panti Asuhan Bina Siwi Pajangan Bantul. Panti Asuhan Bina Siwi ini merupakan Panti Asuhan khusus untuk merawat anak-anak difabel. Di dalam panti asuhan ini terdiri dari 9 pengasuh serta 43 anak disabilitas dengan 4 kategori, yaitu tuna rungu, tuna daksa, tuna netra, dan tuna grahita. 


Kedatangan kami disambut gembira oleh anak- anak yang berada di sana. Kami juga berbincang dengan Ibu Jum dan Pak Antok selaku pengasuh panti asuhan tersebut. Ibu Jum menyampaikan bahwa anak-anak disana diajarkan bagaimana merawat diri sendiri serta diajarkan untuk berkarya dengan membuat kerajinan berupa tas, sandal jepit, keset dan juga melukis. Lukisan yang dihasilkan anak-anak tersebut sudah terjual hingga ke Jepang. Ibu Jum juga menyampaikan bahwa Panti Asuhan Bina Siwi merupakan panti asuhan swasta sehingga untuk mencukupi kebutuhan sehari hari mereka tidak bisa bergantung kepada pemerintah, oleh karena itu anak anak disana juga diajarkan untuk berkebun dilahan yang ada dalam lingkungan sekitar. 


Anak-anak disana juga sangat menjaga ketertiban dan mematuhi perintah dari pengasuh. Saat mendengar adzan, mereka langsung berlarian untuk segera mengambil wudhu dan melaksanakan sholat. Setelah itu Ibu Jum minta anak-anak untuk segera mandi karena acara akan segera dimulai. 


Acara dibuka oleh Pak Antok kemudian kami diberi sambutan berupa gamelan karawitan serta angklung yang dilakukan oleh anak-anak tesebut. Kami semua ikut gembira dengan adanya sambutan itu. Setelah itu kami melanjutkan acara edukasi serta bermain dengan badut yang sudah dipersiapkan oleh salah satu teman kami. Anak-anak disana terlihat sangat bahagia melihat pertunjukan badut tersebut. Kami juga bermain tebak tebakan dan anak-anak disana sangat antusias untuk memberikan jawaban. Saat kami melaksanakan kunjungan ini, terdapat 1 anak yang bisa dibilang masih baru di Panti Asuhan Bina Siwi ini, anak tersebut belum mampu mengontrol dirinya sehingga masih sangat diawasi oleh Bu Jum pada saat acara tersebut.


IMG-20240701-WA0006 IMG-20240701-WA0007


Acara ditutup dengan foto bersama dengan anak-anak serta pengasuh Panti Asuhan Bina Siwi.

Bapak Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA., sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Psikologi Kesehatan Mental UP 45 menjelaskan bahwa peran Mahasiswa secara produktif terlibat dalam edukasi kesehatan mental dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan menyebarkan informasi yang benar dalam menjaga kesehatan mental. Salahsatu kompetensi yang dikembangkan dalam kelas kesehatan mental yaitu mahasiswa diharapkan mampu menelaah berbagai kasus di tengah masyarakat dalam perspektif kesehatan mental dan kemudian mempromosikan pentingnya menjaga kesehatan mental.


0 komentar:

Posting Komentar