Sabtu, 13 Juli 2024

Esai Ujian Akhir Semester Psikologi Inovasi : Prabawati Tresnaning Jati (21310410175)

 

UAS PSIKOLOGI INOVASI

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

BERPERILAKU KREATIF DAN BERPERILAKU INOVATIF

Prabawati Tresnaning Jati

(21310410175 / SP)

 

 

Dalam konteks tugas Psikologi Inovasi yang melibatkan individu untuk berpikir kreatif dan berperilaku inovatif, jika ada perbedaan cara dua jenis mahasiswa dalam menyelesaikan tugas tersebut maka perbedaan cara berpikir kreatif dan perilaku inovatif yaitu, pertama pada mahasiswa dengan hasil tugas seadanya akan cenderung mengerjakan tugas dengan upaya seadanya, sehingga hasilnya juga seadanya saja. Mahasiswa yang seperti ini terkesan nenjadi mahasiswa yang pasrah pada hasil dan seperti memiliki prinsip "Sek penting garap rampung" atau dalam Bahasa Indonesia berarti "yang penting selesai dikerjakan".  Hal ini bisa jadi karena mahasiswa tersebut mengumpulkan tugas hanya untuk memenuhi persyaratan, tanpa menunjukkan keinginan untuk berpikir kreatif dan berperilaku inovatif, mereka kesulitan atau tidak terbiasa untuk berpikir kreatif dan berperilaku inovatif. Dari kasus ini terlihat jika mahasiswa ini kurang memiliki motivasi atau minat kuat dalam menghasilkan karya  menarik dan berkualitas tinggi.

Selanjutnya juga terdapat mahasiswa dengan hasil tugas yang rapi dan menarik. Hal ini cukup berbanding terbalik dengan mahasiswa yang hanya mengerjakan tugas seadanya saja. Mahasiswa yang mengerjakan tugas dengan rapi dan menarik tentu akan memberi kesan tersendiri kepada dosen karena akan membantu meningkatkan personal branding pada dirinya sebagai mahasiswa yang rajin dan memiliki ide-ide yang orisinal. Tipe mahasiswa yang seperti ini sebagian kecil dari mereka akan mampu menciptakan produk-produk yang menarik dan tidak terduga karena mereka mengerjakan tugas dengan ketelitian tingkat tinggi, sehingga hasilnya sangat rapi dan menarik. Mahasiswa dengan tipe ini juga tentu memiliki perilaku inovatif yang kuat dalam mengimplementasikan ide-ide yang dimilikinya.

Menurut skema persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Patimah et al., 2024; Sarwono, 1995), perbedaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Berpikir kreatif: Merupakan kemampuan untuk menghasilkan gagasan orisinal dan tidak terduga. Berpikir kreatif mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengembangkan gagasan. Hal ini berarti pada mahasiswa yang terlihat lebih niat dalam mengerjakan tugas menunjukkan bahwa mereka mampu untuk mengembangkan kemampuan stimulus-stimulus baru jika dibandingkan dengan mahasiswa yang mengerjakan tugas seadanya saja..

- Perilaku inovatif: Merupakan kemampuan untuk mengimplementasikan ide-ide kreatif menjadi tindakan nyata. Perilaku inovatif mencakup kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang telah ada sebelumnya. Mahasiswa yang mengumpukan tugas dengan rapi dan menarik tentunya mereka lebih mampu dalam berperilaku inovatif.

Persepsi individu terhadap kemampuan berpikir kreatif dan perilaku inovatif dapat mempengaruhi cara mereka menyelesaikan tugas Psikologi Inovasi. Mahasiswa yang memiliki persepsi yang kuat tentang kemampuan mereka dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif cenderung mampu menghasilkan produk yang lebih menarik dan berkualitas tinggi.

Selanjutnya saya akan bahas mengenai perilaku yang mendukung inovasi dalam Film MacGyver. Dalam film ini tokoh utama yang diperankan oleh Richard Dean Anderson mampu menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang menghadangnya dengan menggunakan perilaku yang mendukung inovasi. Menurut saya terdapat beberapa perilaku yang mendukung inovasi yang ditunjukkan oleh tokoh utama dalam adegan-adegan seeta dialog dalam film tersebut seperti MacGyver memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang fisika, kimia, dan keterampilan teknis lainnya. Pengetahuan ini membantunya dalam merakit alat-alat yang diperlukan untuk mengatasi masalah. Keterampilan teknis yang luas ini memungkinkan MacGyver untuk berpikir secara kreatif dan menghasilkan solusi yang inovatif. Selain itu MacGyver memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah dengan cara yang kreatif, terlihat saat dia menggunakan ide kreatifnya saat menggunakan permen karet dan pembersih lantai untuk membuat bom improvisasi atau menggunakan pisau lipat Swiss Army untuk membuka kuncian pintu. Hal ini karena MacGyver memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang fisika, kimia, dan keterampilan teknis lainnya. MacGyver juga menunjukkan pemikiran inovatif dalam mengatasi situasi yang berbahaya dengan menghindari penggunaan senjata api.

Perilaku-perilaku inilah yang menurut saya  mendukung inovasi dalam film MacGyver. Dalam film ini juga menunjukkan betapa pentingnya pemikiran kreatif dan perilaku inovatif dalam menghadapi tantangan. Film ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berpikir di luar batasan dan mencari solusi yang inovatif dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

 

Daftar Pustaka

 

Evans, James . 1994. Berpikir Kreatif. Jakarta: Bumi Aksara

Kazdin, A. E. (2001). Behavioral modification in applied settings. 6th ed. Belmont, CA: Wadsworth Thomson Learning.

Patimah, A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.

Siswono, T. Y. E. 2005. Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pengajuan masalah. Jurnal terakreditasi “Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains”, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Tahun X, No. 1, Juni 2005. ISSN 1410-1866, hal 1-9.

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar