UAS
PSIKOLOGI INOVASI
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
BERPERILAKU
KREATIF DAN BERPERILAKU INOVATIF
Prabawati
Tresnaning Jati
(21310410175
/ SP)
Dalam konteks tugas Psikologi Inovasi yang melibatkan individu untuk
berpikir kreatif dan berperilaku inovatif, jika ada perbedaan cara dua jenis
mahasiswa dalam menyelesaikan tugas tersebut maka perbedaan cara berpikir
kreatif dan perilaku inovatif yaitu, pertama pada mahasiswa dengan hasil tugas
seadanya akan cenderung mengerjakan tugas dengan upaya seadanya, sehingga
hasilnya juga seadanya saja. Mahasiswa yang seperti ini terkesan nenjadi
mahasiswa yang pasrah pada hasil dan seperti memiliki prinsip "Sek
penting garap rampung" atau dalam Bahasa Indonesia berarti "yang
penting selesai dikerjakan". Hal
ini bisa jadi karena mahasiswa tersebut mengumpulkan tugas hanya untuk memenuhi
persyaratan, tanpa menunjukkan keinginan untuk berpikir kreatif dan berperilaku
inovatif, mereka kesulitan atau tidak terbiasa untuk berpikir kreatif dan
berperilaku inovatif. Dari kasus ini terlihat jika mahasiswa ini kurang
memiliki motivasi atau minat kuat dalam menghasilkan karya menarik dan berkualitas tinggi.
Selanjutnya juga terdapat mahasiswa dengan hasil tugas yang rapi dan
menarik. Hal ini cukup berbanding terbalik dengan mahasiswa yang hanya
mengerjakan tugas seadanya saja. Mahasiswa yang mengerjakan tugas dengan rapi
dan menarik tentu akan memberi kesan tersendiri kepada dosen karena akan
membantu meningkatkan personal branding pada dirinya sebagai mahasiswa
yang rajin dan memiliki ide-ide yang orisinal. Tipe mahasiswa yang seperti ini
sebagian kecil dari mereka akan mampu menciptakan produk-produk yang menarik
dan tidak terduga karena mereka mengerjakan tugas dengan ketelitian tingkat
tinggi, sehingga hasilnya sangat rapi dan menarik. Mahasiswa dengan tipe ini
juga tentu memiliki perilaku inovatif yang kuat dalam mengimplementasikan
ide-ide yang dimilikinya.
Menurut skema persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam
Patimah et al., 2024; Sarwono, 1995), perbedaan ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
- Berpikir kreatif: Merupakan kemampuan untuk menghasilkan gagasan
orisinal dan tidak terduga. Berpikir kreatif mencerminkan kelancaran,
keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengembangkan
gagasan. Hal ini berarti pada mahasiswa yang terlihat lebih niat dalam
mengerjakan tugas menunjukkan bahwa mereka mampu untuk mengembangkan kemampuan
stimulus-stimulus baru jika dibandingkan dengan mahasiswa yang mengerjakan
tugas seadanya saja..
- Perilaku inovatif: Merupakan kemampuan untuk mengimplementasikan
ide-ide kreatif menjadi tindakan nyata. Perilaku inovatif mencakup kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang telah ada sebelumnya.
Mahasiswa yang mengumpukan tugas dengan rapi dan menarik tentunya mereka lebih
mampu dalam berperilaku inovatif.
Persepsi individu terhadap kemampuan berpikir kreatif dan perilaku
inovatif dapat mempengaruhi cara mereka menyelesaikan tugas Psikologi Inovasi.
Mahasiswa yang memiliki persepsi yang kuat tentang kemampuan mereka dalam
berpikir kreatif dan berperilaku inovatif cenderung mampu menghasilkan produk
yang lebih menarik dan berkualitas tinggi.
Selanjutnya saya akan bahas mengenai perilaku yang mendukung inovasi
dalam Film MacGyver. Dalam film ini tokoh utama yang diperankan oleh Richard
Dean Anderson mampu menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang menghadangnya dengan
menggunakan perilaku yang mendukung inovasi. Menurut saya terdapat beberapa
perilaku yang mendukung inovasi yang ditunjukkan oleh tokoh utama dalam
adegan-adegan seeta dialog dalam film tersebut seperti MacGyver memiliki
pengetahuan yang luas dalam bidang fisika, kimia, dan keterampilan teknis
lainnya. Pengetahuan ini membantunya dalam merakit alat-alat yang diperlukan
untuk mengatasi masalah. Keterampilan teknis yang luas ini memungkinkan
MacGyver untuk berpikir secara kreatif dan menghasilkan solusi yang inovatif.
Selain itu MacGyver memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah dengan cara
yang kreatif, terlihat saat dia menggunakan ide kreatifnya saat menggunakan
permen karet dan pembersih lantai untuk membuat bom improvisasi atau
menggunakan pisau lipat Swiss Army untuk membuka kuncian pintu. Hal ini karena
MacGyver memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang fisika, kimia, dan
keterampilan teknis lainnya. MacGyver juga menunjukkan pemikiran inovatif dalam
mengatasi situasi yang berbahaya dengan menghindari penggunaan senjata api.
Perilaku-perilaku inilah yang menurut saya mendukung inovasi dalam film MacGyver. Dalam
film ini juga menunjukkan betapa pentingnya pemikiran kreatif dan perilaku
inovatif dalam menghadapi tantangan. Film ini menjadi inspirasi bagi banyak
orang untuk berpikir di luar batasan dan mencari solusi yang inovatif dalam
kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka
Evans, James . 1994. Berpikir Kreatif. Jakarta: Bumi Aksara
Kazdin, A. E. (2001). Behavioral modification in applied
settings. 6th ed. Belmont, CA: Wadsworth Thomson Learning.
Patimah, A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi
terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.
Siswono, T. Y. E. 2005. Upaya meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif siswa melalui pengajuan masalah. Jurnal terakreditasi “Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains”, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Tahun X,
No. 1, Juni 2005. ISSN 1410-1866, hal 1-9.
0 komentar:
Posting Komentar