UAS PSIKOLOGI INOVASI
Kreativitas dan Inovasi dalam Konteks
Mahasiswa: Belajar dari MacGyver
Adip Norman Fatkuri
/ 21310410176
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta
MA
Film "MacGyver," yang dibintangi oleh Richard Dean Anderson
dan terkenal pada tahun 1980-an, menjadi ikon budaya populer karena menampilkan
kemampuan berpikir kreatif dan perilaku inovatif dari tokoh utamanya dalam
mengatasi berbagai kesulitan. Perilaku dan pendekatan MacGyver terhadap
masalah-masalah yang dihadapinya dapat menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi
mahasiswa dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan ide-ide baru,
alternatif, solusi, dan kemungkinan dalam cara yang unik dan berbeda. Dalam
konteks mahasiswa, kreativitas melibatkan berpikir di luar batas konvensional,
menggali sesuatu yang tidak terduga, orisinal, dan unik. Kreativitas ini
terkait dengan persepsi yang dinamis dan fleksibel, memungkinkan mahasiswa
untuk melihat peluang di mana orang lain mungkin tidak melihatnya.
Inovasi adalah penerapan ide-ide baru yang menciptakan nilai bagi
organisasi bisnis, pemerintah, dan masyarakat. Dalam konteks mahasiswa, inovasi
melibatkan mengubah cara kita melakukan sesuatu menjadi lebih baik dan lebih
cerdas. Inovasi adalah tindakan mengimplementasikan ide kreatif ke dalam
praktik nyata, fokus pada implementasi ide-ide kreatif mereka ke dalam tindakan
nyata.
Dalam konteks psikologi inovasi, tugas yang menuntut berpikir kreatif
dan berperilaku inovatif. Namun, cara mahasiswa mengerjakan tugas ini sangat
bervariasi, yang mencerminkan perbedaan dalam cara berpikir kreatif dan
perilaku inovatif mereka. Menggunakan skema persepsi yang dikemukakan oleh Paul
A. Bell (dalam Patimah et al., 2024; Sarwono, 1995), kita dapat menjelaskan
perbedaan ini secara lebih mendalam.
Mahasiswa dengan Hasil Seadanya
Objek Fisik Individu
Mahasiswa dengan hasil seadanya mungkin memiliki persepsi yang kurang
fleksibel terhadap tugas yang diberikan. Mereka melihat tugas ini hanya sebagai
kewajiban akademis yang harus diselesaikan tanpa memberikan nilai tambah. Proses
berpikir mereka cenderung linear dan konvensional, tidak mencoba untuk
mengeksplorasi ide-ide baru atau berbeda.
Stres Coping
Mereka mungkin merasa stres atau terbebani oleh tugas tersebut dan
memilih cara termudah untuk menyelesaikannya. Menghadapi stres dengan
menyelesaikan tugas seadanya, tanpa berusaha mencari solusi yang kreatif atau
inovatif.
Adaptasi/Adjustment
Kurangnya adaptasi terhadap tugas yang menuntut kreativitas dan inovasi.
Mereka mungkin merasa tidak memiliki keterampilan atau sumber daya yang cukup
untuk berinovasi. Menyesuaikan diri dengan standar minimal untuk sekedar
memenuhi persyaratan tugas.
Efek Lanjutan
Hasil tugas mereka cenderung seadanya dan tidak menimbulkan efek
lanjutan yang signifikan. Tidak ada upaya lebih lanjut untuk memperbaiki
atau mengembangkan hasil kerja mereka.
Mahasiswa dengan Hasil Menarik dan Tidak Terduga
Objek Fisik Individu
Mahasiswa ini memiliki persepsi yang lebih dinamis dan fleksibel. Mereka
melihat tugas ini sebagai kesempatan untuk berkreasi dan berinovasi. Proses
berpikir mereka melibatkan eksplorasi ide-ide baru dan berbeda, mencoba untuk
menciptakan sesuatu yang unik dan bermanfaat.
Stres Coping
Mereka mungkin merasa tertantang oleh tugas tersebut dan termotivasi
untuk memberikan yang terbaik. Menghadapi stres dengan berpikir kreatif dan
mencari solusi inovatif untuk menyelesaikan tugas.
Adaptasi/Adjustment
Mahasiswa ini cenderung lebih adaptif terhadap tuntutan tugas yang
membutuhkan kreativitas dan inovasi. Menyesuaikan diri dengan tuntutan tugas
dengan mencari cara-cara baru dan kreatif untuk menyelesaikannya.
Efek Lanjutan
Hasil tugas mereka cenderung rapi dan menarik, menciptakan efek lanjutan
yang positif seperti apresiasi dari dosen dan teman-teman. Meningkatkan
motivasi untuk terus berinovasi dan mencari cara-cara baru untuk menyelesaikan
tugas-tugas lainnya.
Perbedaan dalam cara berpikir kreatif dan perilaku inovatif pada
mahasiswa dapat dijelaskan melalui skema persepsi yang dikemukakan oleh Paul A.
Bell dan kawan-kawan. Mahasiswa yang hanya menghasilkan tugas seadanya
cenderung memiliki persepsi yang kurang fleksibel, merasa terbebani oleh tugas,
dan menyesuaikan diri dengan standar minimal. Sebaliknya, mahasiswa yang mampu
menciptakan produk-produk menarik dan tidak terduga memiliki persepsi yang
dinamis, merasa tertantang oleh tugas, dan mencari solusi kreatif serta
inovatif. Persepsi ini menjadi dasar terbentuknya perilaku yang berbeda, yang
pada akhirnya memengaruhi hasil kerja mereka.
Mahasiswa sering menghadapi tantangan dalam mengembangkan kreativitas
dan inovasi mereka. Beberapa masalah yang mungkin dihadapi antara lain:
1.
Kurangnya akses terhadap sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ide kreatif dan
inovatif.
2.
Lingkungan akademik atau sosial yang tidak
mendorong atau bahkan menghambat kreativitas dan inovasi.
3. Tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang cukup untuk
mengeksplorasi dan menerapkan ide-ide baru.
Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa perlu mengadopsi beberapa
perilaku yang ditunjukkan oleh MacGyver, seperti:
1.
Mengembangkan kemampuan untuk menganalisis situasi
dengan cepat dan menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah.
2.
Memperluas pengetahuan dalam berbagai bidang untuk
memahami bagaimana benda-benda tertentu bisa dimanfaatkan secara optimal.
3.
Meningkatkan kemampuan untuk membuat keputusan
cepat dalam situasi mendesak.
4.
Menjaga ketenangan dan kendali diri dalam situasi
yang menantang.
5. Mengembangkan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain,
mendengarkan ide-ide mereka, dan menggabungkannya dengan pemikiran sendiri
untuk menemukan solusi yang lebih baik.
Melalui pemahaman skema persepsi, kita dapat melihat bagaimana
faktor-faktor internal dan eksternal memengaruhi respons individu terhadap
lingkungan dan bagaimana hal tersebut dapat membentuk pola perilaku yang
berbeda. MacGyver memberikan contoh nyata tentang bagaimana kreativitas dan
inovasi dapat membantu mengatasi berbagai tantangan, dan ini dapat menjadi
inspirasi bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan serupa dalam menghadapi
masalah di kehidupan nyata.
"A
paperclip can be a wonderous thing. More times than I can remember, one of
these has gotten me out of a tight spot." - MacGyver
Daftar
pustaka :
Patimah, A.S., Shinta, A. &
Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.
https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1807
Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo
& Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI
MacGyver Special TV Series: Lost Treasure of
Atlantis. Available on YouTube. Link:
https://www.youtube.com/watch?v=nbOIAlLGrRY
MacGyver. (1985–1992). Richard Dean Anderson, Dana Elcar. Creators:
Lee David Zlotoff. Synopsis: Angus MacGyver, a
secret agent, uses his extensive knowledge of science and unconventional
problem-solving skills to solve crises. Available at IMDb.
0 komentar:
Posting Komentar