Minggu, 14 Juli 2024

Esai Ujian Akhir Semester Psikologi Inovasi : Adip Norman Fatkuri (21310410176)

 

UAS PSIKOLOGI INOVASI

Kreativitas dan Inovasi dalam Konteks Mahasiswa: Belajar dari MacGyver

Adip Norman Fatkuri / 21310410176



Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

Film "MacGyver," yang dibintangi oleh Richard Dean Anderson dan terkenal pada tahun 1980-an, menjadi ikon budaya populer karena menampilkan kemampuan berpikir kreatif dan perilaku inovatif dari tokoh utamanya dalam mengatasi berbagai kesulitan. Perilaku dan pendekatan MacGyver terhadap masalah-masalah yang dihadapinya dapat menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi mahasiswa dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka.

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan ide-ide baru, alternatif, solusi, dan kemungkinan dalam cara yang unik dan berbeda. Dalam konteks mahasiswa, kreativitas melibatkan berpikir di luar batas konvensional, menggali sesuatu yang tidak terduga, orisinal, dan unik. Kreativitas ini terkait dengan persepsi yang dinamis dan fleksibel, memungkinkan mahasiswa untuk melihat peluang di mana orang lain mungkin tidak melihatnya.

Inovasi adalah penerapan ide-ide baru yang menciptakan nilai bagi organisasi bisnis, pemerintah, dan masyarakat. Dalam konteks mahasiswa, inovasi melibatkan mengubah cara kita melakukan sesuatu menjadi lebih baik dan lebih cerdas. Inovasi adalah tindakan mengimplementasikan ide kreatif ke dalam praktik nyata, fokus pada implementasi ide-ide kreatif mereka ke dalam tindakan nyata.

Dalam konteks psikologi inovasi, tugas yang menuntut berpikir kreatif dan berperilaku inovatif. Namun, cara mahasiswa mengerjakan tugas ini sangat bervariasi, yang mencerminkan perbedaan dalam cara berpikir kreatif dan perilaku inovatif mereka. Menggunakan skema persepsi yang dikemukakan oleh Paul A. Bell (dalam Patimah et al., 2024; Sarwono, 1995), kita dapat menjelaskan perbedaan ini secara lebih mendalam.

Mahasiswa dengan Hasil Seadanya

Objek Fisik Individu

Mahasiswa dengan hasil seadanya mungkin memiliki persepsi yang kurang fleksibel terhadap tugas yang diberikan. Mereka melihat tugas ini hanya sebagai kewajiban akademis yang harus diselesaikan tanpa memberikan nilai tambah. Proses berpikir mereka cenderung linear dan konvensional, tidak mencoba untuk mengeksplorasi ide-ide baru atau berbeda.

Stres Coping

Mereka mungkin merasa stres atau terbebani oleh tugas tersebut dan memilih cara termudah untuk menyelesaikannya. Menghadapi stres dengan menyelesaikan tugas seadanya, tanpa berusaha mencari solusi yang kreatif atau inovatif.

Adaptasi/Adjustment

Kurangnya adaptasi terhadap tugas yang menuntut kreativitas dan inovasi. Mereka mungkin merasa tidak memiliki keterampilan atau sumber daya yang cukup untuk berinovasi. Menyesuaikan diri dengan standar minimal untuk sekedar memenuhi persyaratan tugas.

Efek Lanjutan

Hasil tugas mereka cenderung seadanya dan tidak menimbulkan efek lanjutan yang signifikan. Tidak ada upaya lebih lanjut untuk memperbaiki atau mengembangkan hasil kerja mereka.

Mahasiswa dengan Hasil Menarik dan Tidak Terduga

Objek Fisik Individu

Mahasiswa ini memiliki persepsi yang lebih dinamis dan fleksibel. Mereka melihat tugas ini sebagai kesempatan untuk berkreasi dan berinovasi. Proses berpikir mereka melibatkan eksplorasi ide-ide baru dan berbeda, mencoba untuk menciptakan sesuatu yang unik dan bermanfaat.

Stres Coping

Mereka mungkin merasa tertantang oleh tugas tersebut dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Menghadapi stres dengan berpikir kreatif dan mencari solusi inovatif untuk menyelesaikan tugas.

Adaptasi/Adjustment

Mahasiswa ini cenderung lebih adaptif terhadap tuntutan tugas yang membutuhkan kreativitas dan inovasi. Menyesuaikan diri dengan tuntutan tugas dengan mencari cara-cara baru dan kreatif untuk menyelesaikannya.

Efek Lanjutan

Hasil tugas mereka cenderung rapi dan menarik, menciptakan efek lanjutan yang positif seperti apresiasi dari dosen dan teman-teman. Meningkatkan motivasi untuk terus berinovasi dan mencari cara-cara baru untuk menyelesaikan tugas-tugas lainnya.

Perbedaan dalam cara berpikir kreatif dan perilaku inovatif pada mahasiswa dapat dijelaskan melalui skema persepsi yang dikemukakan oleh Paul A. Bell dan kawan-kawan. Mahasiswa yang hanya menghasilkan tugas seadanya cenderung memiliki persepsi yang kurang fleksibel, merasa terbebani oleh tugas, dan menyesuaikan diri dengan standar minimal. Sebaliknya, mahasiswa yang mampu menciptakan produk-produk menarik dan tidak terduga memiliki persepsi yang dinamis, merasa tertantang oleh tugas, dan mencari solusi kreatif serta inovatif. Persepsi ini menjadi dasar terbentuknya perilaku yang berbeda, yang pada akhirnya memengaruhi hasil kerja mereka.

Mahasiswa sering menghadapi tantangan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka. Beberapa masalah yang mungkin dihadapi antara lain:

1.   Kurangnya akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ide kreatif dan inovatif.

2.   Lingkungan akademik atau sosial yang tidak mendorong atau bahkan menghambat kreativitas dan inovasi.

3.   Tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang cukup untuk mengeksplorasi dan menerapkan ide-ide baru.

Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa perlu mengadopsi beberapa perilaku yang ditunjukkan oleh MacGyver, seperti:

1.   Mengembangkan kemampuan untuk menganalisis situasi dengan cepat dan menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah.

2.   Memperluas pengetahuan dalam berbagai bidang untuk memahami bagaimana benda-benda tertentu bisa dimanfaatkan secara optimal.

3.   Meningkatkan kemampuan untuk membuat keputusan cepat dalam situasi mendesak.

4.   Menjaga ketenangan dan kendali diri dalam situasi yang menantang.

5.   Mengembangkan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, mendengarkan ide-ide mereka, dan menggabungkannya dengan pemikiran sendiri untuk menemukan solusi yang lebih baik.

Melalui pemahaman skema persepsi, kita dapat melihat bagaimana faktor-faktor internal dan eksternal memengaruhi respons individu terhadap lingkungan dan bagaimana hal tersebut dapat membentuk pola perilaku yang berbeda. MacGyver memberikan contoh nyata tentang bagaimana kreativitas dan inovasi dapat membantu mengatasi berbagai tantangan, dan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan serupa dalam menghadapi masalah di kehidupan nyata.

"A paperclip can be a wonderous thing. More times than I can remember, one of these has gotten me out of a tight spot." - MacGyver

 

Daftar pustaka :

Patimah, A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.

https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1807

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI

MacGyver Special TV Series: Lost Treasure of Atlantis. Available on YouTube. Link: https://www.youtube.com/watch?v=nbOIAlLGrRY

MacGyver. (1985–1992). Richard Dean Anderson, Dana Elcar. Creators: Lee David Zlotoff. Synopsis: Angus MacGyver, a secret agent, uses his extensive knowledge of science and unconventional problem-solving skills to solve crises. Available at IMDb.

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar