Rabu, 03 Juli 2024

MENGENAL PASIEN PENCANDU NARKOTIKA DI PANTI REHABILITASI TETIRAH DZIKIR YOGYAKARTA

 

MENGENAL PASIEN PENCANDU NARKOTIKA DI

 PANTI REHABILITASI TETIRAH DZIKIR YOGYAKARTA

Tugas Psikologi Abnormalitas

Dosen Pengampu : FX. WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA 


Disusun Oleh:

Aisyah Zulaina 22310410067

Bastian Jan Bona Tua Siringoringo 22310410069

Dhika Putra Utama 22310420043

Erina Agustin 22310410098

Rizal Efendi 22310410045

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

2024

Pondok Tetira Dzikir merupakan tempat rehabilitasi korban narkoba dan sekitar kurang lebih 150 orang penderita gangguan jiwa. Rumah Rehabilitasi Pondok Tetira Jekyll didirikan pada tahun 2010 di bawah naungan Yayasan Tetira Dzikir (SK Kemenkumham No. AHU. 3869. AH. 01. 04. Tahun 2010). Akta Pendirian Rumah Rehabilitasi Pondok Tetira Dzikir, Nomor Akta: No. 5. 28 Mei 2012, Kepada Notaris: Muhammad Agus Hanafi, S.H Direktur Jenderal, No. 222/4308/KP2TSP/2017, Rumah Rehabilitasi Yayasan Tetira Dzikir memiliki izin beroperasi. Rumah Rehabilitasi Jekyll didirikan oleh K.H. Muhammad Trihandono, S.S. selaku kepala fasilitas sekaligus pengelola dan pengelola Pondok Tetira Dzikir.

Rumah Pondok Tetirah Dzikir memberikan perawatan dan dukungan bagi 150 korban narkoba dan penderita penyakit jiwa. Upaya ini  merupakan  bentuk kepedulian karena semakin banyak masyarakat yang menjadi korban dari dampak permasalahan memburuknya kesadaran manusia, dimana di zaman yang semakin modern, di era modernisasi global,  perhatian  manusia semakin banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai hedonisme, persaingan, krisis ekonomi, yang bagi sebagian orang merupakan ancaman bagi masa  depan , menyebabkan ketidakseimbangan psikologis, krisis identitas, kecanduan narkoba , penyakit fisik dan mental yang kronis.

Secara geografis Pondok Tetirah Dzikir terletak di Dusun Kuton RT 07 RW 16, Tegaltirto, Berbah, Sleman. Terletak di tengah persawahan yang hijau dan udaranya sejuk, jauh dari keramaian. Jalan menuju Pondok Tetirah Dzikir sangat mudah diakses dari jalan utama, kemudian memasuki gapura Dusun Kuton. Pondok teritah dzikir terletak di belakang sekolah Madrasah Tsanawiyah/Madrasah Aliyah Ibnu Sina dan persis di belakang kelompok pengolahan sampah “Ngudi Mulyo”.

Kegiatan yang dilakukan di Pondok Tetirah Dzikir ini tidak dilaksanakan setiap hari, melainkan terjadwal. Ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir bagi pasien atau pelajar, seperti: hari Selasa pagi, ada kegiatan olah raga untuk kesehatan jasmani. Pada hari Rabu , masyarakat berolahraga untuk menciptakan suasana gembira dan bahagia. Hari Pada hari minggu pagi dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan sikap gotong royong antar siswa pada saat proses pelatihan, juga dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat  untuk  meningkatkan kedekatan dan integrasi sosial yang lebih baik.  Ada  kegiatan  yang dilakukan setiap bulannya, seperti manaqiban. Dan sesuai arahan Pondok Tetirah Dzikir juga melaksanakan salat dua kali dalam seminggu yaitu pada Rabu malam  atau Selasa malam dan Minggu malam  atau Sabtu malam.

Kegiatan yang dilakukan setiap hari adalah mandi tobat yang dilakukan sebanyak kali setiap sepertiga malam untuk mengobati pasien. Lalu kegiatan penjangkauan komunitas untuk membantu siswa  mengenal komunitas lokal. Bagi pelajar dalam keadaan resah dan waspada, tidak diperkenankan mengikuti kegiatan  yang melibatkan keluar ke masyarakat, karena khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kegiatan Lanjutan Sosialisasi kepada masyarakat ini sangat bermanfaat bagi vitalitas jasmani dan kesehatan mental pelatih siswa. Kegiatan ini juga sangat  bermanfaat dalam hal interaksi sosial  dengan masyarakat dan menjalin  hubungan baik setelahnya. Dengan melakukan kegiatan seperti ini, siswa Pembina  merasa diapresiasi dan diterima oleh masyarakat, karena melalui sosialisasi  masyarakat dapat membantu siswa Pembina agar merasa hidup nyaman.

Metode yang digunakan Tazkiyatun Nafsi Tarekat Qadiruyah Wa Naqsyabandiyah untuk menyucikan jiwa (Metode Tazkiyatun Nafsi) adalah Dzikir, mengamalkan syariat, menjalankan amalan Sunnah, amalan zuhud dan wara', 'ataqah atau fida' akbar. Dzikir sebagai metode Tazkiyatun Nafsi terbagi menjadi dua, yaitu: Dzikir nafi itsbat (dzikir Qadiriyah) dan Dzikir ism dzat (dzikir lathaif). Metode atau teknik realisasi diri yang digunakan adalah mandi taubat, shalat, dzikir, Qiyam Al-Lail dan puasa. Sembuh dari kecanduan narkoba menurut perintah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah adalah “ijtihad” moshid. Berdirinya Institut Inabah sebagai pusat psikoterapi dan rehabilitasi kejiwaan di bawah pimpinan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, sebuah organisasi sufi, bertujuan untuk mengajarkan umat mengenal Tuhan (ma'rifah) dan mencintai Tuhan (mahabbah).

Oleh karena itu, proses penyembuhan gangguan jiwa atau psikoterapi di panti ini berlangsung melalui  proses kesadaran diri dan pengenalan akan Tuhan. Dapat memperbaharui keimanan  dan kecintaannya kepada Allah.  Setelah mengenal diri sendiri dan mengenal Allah serta beriman dan cinta kepada Allah, maka apapun yang dilakukan akan ikhlas dan suci hanya karena Allah; Ketaatan dan ketaatan kepada-Nya bukan hanya sekedar keuntungan  dan kesenangan sementara saja, namun hanya tentang mencari keridhaan dan keridhaan-Nya, serta kebahagiaan kekal yang hakiki, lahir dan batin, di dunia kehidupan setelah kematian.

Pondok Tetirah Dzikir sendiri memiliki beberapa konsep rehabilitasi dengan pendekatan agama Islam yang diterapkan kepada santri bina atau korban NAPZA dan Penyandang kelaian jiwa. Dalam menangani korban NAPZA dan Penyandang kelainan jiwa Pondok Tetirah Dzikir menerapkan beberapa metode diantaranya adalah mandi taubat, sholat, dzikir, qiyamul al-lail (sholat malam) dan puasa. Kelima metode inilah yang digunakan Pondok Tetirah Dzikir untuk melakukan rehabilitasi kepada korban penyalahgunaan NAPZA dan penyandang kelainan jiwa.

Setelah pasien atau pelatih siswa menginap di kos, pengurus akan  mengamati gerak-gerik dan perilaku pasien serta mewawancarainya. Ini adalah untuk tujuan diagnostik awal. Selain itu, selama tujuh hari pertama dilakukan observasi khusus sebanyak  dan biasanya selama ini supervisor  dapat menyimpulkan tentang jenis dan jenis gangguan jiwa pasien  yang menjadi tanggung jawabnya jika itu adalah penyakit jiwa. gangguan yang masih ringan seperti suka bohong, banyak minum dan malas sekolah, maka dalam waktu kurang dari hari dibandingkan tujuh hari biasanya sudah bisa berdzikir talqin.

Namun, jika masalah kesehatan mental anak cukup parah, atau jika efek toksik obatnya parah, maka proses ini akan memakan waktu setidaknya tujuh hari. Bagi  pasien  gangguan jiwa ringan, dalam satu atau dua hari sudah bisa digerakkan oleh pelatih Inabah. Agar ia dapat menyadari  kesalahannya dan segera memperbaiki diri yaitu bertobat. Jika  demikian, ia akan segera menjadi talqin dzikir. Pasien seperti ini biasanya sembuh dalam waktu empat puluh hari (satu paket).

Orang yang mengidap gangguan NAPZA (Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif lainnya) bisa menunjukkan beberapa ciri-ciri yang mencakup perubahan perilaku, fisik, dan emosional. Berikut adalah beberapa ciri umum yang bisa menjadi petunjuk adanya masalah dengan NAPZA:

1. Perubahan perilaku: Orang tersebut mungkin menunjukkan perubahan drastis dalam perilaku mereka. Mereka mungkin menjadi lebih tertutup atau agresif, atau bahkan lebih impulsif dalam keputusan mereka.

2. Perubahan fisik: Perubahan fisik bisa termasuk penurunan berat badan, kesehatan yang memburuk, atau munculnya tanda-tanda seperti mata merah atau berair, hidung berlendir, dan koordinasi yang buruk.

3. Perubahan emosional: Orang yang mengidap gangguan NAPZA mungkin mengalami perubahan emosional yang signifikan. Mereka mungkin menjadi lebih gelisah, mudah marah, atau depresi.

4. Kehilangan minat: Mereka mungkin kehilangan minat pada kegiatan yang mereka nikmati sebelumnya, seperti hobi atau hubungan sosial.

5. Penyimpangan dari tugas-tugas penting: Mereka mungkin mulai gagal dalam menjalankan tanggung jawab mereka di tempat kerja, di rumah, atau di sekolah.

6. Penyalahgunaan obat-obatan: Orang tersebut mungkin menggunakan obat-obatan secara berlebihan atau di luar penggunaan yang diresepkan, tanpa memperhatikan konsekuensinya.

7. Toleransi dan kecanduan: Kehilangan kontrol terhadap penggunaan zat tertentu dan pengembangan toleransi terhadapnya adalah ciri-ciri lain dari gangguan NAPZA.

8. Isolasi sosial: Mereka mungkin mulai menghindari teman dan keluarga mereka, atau bahkan memilih untuk menghabiskan waktu sendirian untuk menggunakan obat-obatan.

9. Penipuan atau mencuri: Orang yang mengalami masalah dengan NAPZA mungkin mencari cara untuk mendapatkan uang untuk membeli obat-obatan, termasuk dengan cara yang tidak jujur seperti mencuri atau menipu. Gangguan NAPZA dapat berdampak serius pada kesehatan fisik, mental, dan sosial seseorang, namun dengan dukungan yang tepat.

Tahapan perawatan yang dilakukan diantaranya adalah, mandi taubat, termasuk amalan sunnah yang biasa dilakukan oleh para sufi dan ahli tarekat. Mandi taubat dilakukan dengan niat bertaubat atau menghilangkan dosa seluruh anggota tubuh, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Caranya dengan mengalirkan air ke seluruh permukaan tubuh, dari atas ke bawah. Mandi taubat di pondok Inabah merupakan kegiatan yang harus dikerjakan oleh seluruh “anak bina” dibawah bimbingan para pembantu pembina Inabah. Kedua, Shalat sunnah li Syukril wudhu’ sebanyak 2 rakaat dengan 1 salam, ketiga, Shalat sunnah Tahiyatal Masjid sebanyak 2 raka’at dengan satu salam, keempat, Shalat sunnah Taubat sebanyak 2 raka’at dengan 1 salam, kelima, Shalat sunnah Tahajjud sebanyak 12 rakaat dengan 6 salam, atau sekurangkurangnya 2 rakaat, keenam atau terakhir, Shalat sunnah Tasbih sebanyak 4 rakaat dengan 2 salam.

Pada panti ini terdapat juga tempat pemberdayaan, antara lain perkebunan, perikanan, peternakan yang dikelola oleh para santri. Fasilitas pemberdayaan ini bertujuan untuk memberikan kegiatan dan mengembangkan keterampilan positif untuk para santri agar, nantinya saat terjun ke masyarakat dapat berbaur dengan baik.

Dokumentasi





0 komentar:

Posting Komentar