Sabtu, 13 Juli 2024

ESSAY UAS PSIKOLOGI INOVASI: DESTI FITRIA SUCI (21310410157)

 

PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DENGAN BERPIKIR KREATIF DAN PERILAKU INOVATIF OLEH MAHASISWA DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEURSHIP

 

Psikologi Inovasi Ujian Akhir Semester

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 


 

 

DESTI FITRIA SUCI

21310410157

SJ

 

 

 

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

 

 

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik, bersifat dapat terurai atau tidak terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Menurut Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu sampah organic, sampah anorganik, dan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Dengan adanya berbagai macam sampah tentu kita harus berusaha untuk mendaur ulang dan mengolah agar menjadi nilai yang ekonomis.

Perbedaan cara berpikir kreatif dan perilaku inovatif pada dua jenis mahasiswa tersebut yakni mahasiswa yang mampu meciptakan produk-produk yang menarik tidak terduga dan mahasiswa yang mengerjakan tugas dengan upaya seadanya disebabkan oleh perbedaan persepsi mereka terhadap tugas. Mahasiswa yang memiliki persepsi yang terbatas terhadap tugas akan cenderung berpikir kreatif dan berperilaku inovatif dengan cara yang seadanya. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki persepsi yang luas terhadap tugas akan cenderung berpikir kreatif dan berperilaku inovatif dengan cara yang lebih kreatif dan inovatif.

Mahasiswa yang mengupayakan tugas dengan seadanya memiliki persepsi yang terbatas terhadap tugas. Mereka melihat tugas hanya sebagai kewajiban yang harus diselesaikan seadanya. Mereka tidak melihat peluang untuk berinovasi dan berkreasi dalam menyelesaikan tugas yang justru nantinya busa memiliki peluan sebagao entrepreneurhip. Sedangkan mahasiswa yang memiliki persepsi yang luas terhadap tugas. Mereka melihat tugas sebagai peluang untuk berkembang dan berinovasi. Mereka antusias untuk mencari ide-ide baru dan menemukan solusi kreatif untuk menyelesaikan tugas.



Gambar 1. Karya dari Sampah

Apa persepsi lingkungan hidup itu? Persepsi terhadap lingkungan hidup adalah cara-cara individu memahami dan menerima stimulus lingkungan yang dihadapinya. Proses pemahaman tersebut menjadi lebih mudah karena individu mengaitkan objek yang diamatinya dengan pengalaman tertentu, dengan fungsi objek, dan dengan menciptakan makna-makna yang terkandung dalam objek itu. Penciptaan makna-makna itu terkadang meluas, sesuai dengan kebutuhan individu (Fisher, Bell, & Baum, 1984).

Persepsi juga dipengaruhi oleh status sosial ekonomi (Sarwono, 1995). Hal ini dikarenakan status social ekonomi dapat membentuk kerangka acuan (frame of reference) individu, yang pada gilirannya memengaruhi bagaimana mereka menginterpretasikan informasi dan membuat penilaian. Status social ekonomi hanyalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi persepsi. Faktor lain seperti kepribadian, budaya, dan pengalaman pribadi juga dapat memainkan peran penting.

Bagaimana cara menjelaskan persepsi dalam bentuk skema? Berikut adalah skema persepsi yang dikemukakan oleh Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Sarwono, 1995).


Gambar 2. Skema Persepsi

Pembangkangan masyarakat terhadap sampah lingkungan yang tidak mau memilah dan mengolah dapat dipengaruhi oleh faktor sosial budaya. Salah satu alasan masyarakat belum memilah sampah adalah tidak mengetahui jenis-jenis sampah. Kepedulian lingkungan dapat mendorong individu untuk memilah dan mendaur ulang sampah. Peningkatan kesadaran ini dapat dilakukan sejak usia dini, terutama di keluarga atau di pendidikan anak usia dini. Selain itu, pengelolaan sampah yang baik dapat mengurangi dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan, seperti pencemaran, banjir, dan longsor sampah.


Gambar 3. MacGyver

Dalam film MacGyver, yang mana pemeran utamanya adalah Richard Dean Anderson. MacGyver dikenal dengan kemampuannya untuk mengamati detail-detail kecil dan melihat hubungan antara hal-hal yang tampaknya tidak berhubungan. Hal ini memungkinkan dia untuk menemukan solusi inovatif yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain. MacGyver tidak pernah takut untuk berpikir di luar kotak. Dia selalu mencari cara baru dan inovatif untuk menyelesaikan masalah. Kreativitasnya memungkinkannya untuk menemukan solusi yang mungkin tidak mungkin dilakukan dengan cara tradisional.

Perilaku inovatif tokoh utama dalam film MacGyver memungkinkan dia untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang kreatif dan inovatif. Kemampuan observasi yang tinggi, berpikir kreatif, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan beradaptasi, keberanian, dan kegigihan adalah beberapa perilaku inovatif yang penting untuk dimiliki oleh individu yang ingin menjadi inovatif. Perilaku MacGyver dapat menjadi contoh bagi kita untuk menjadi lebih inovatif dalam menyelesaikan masalah.

 

 

Daftar Pustaka

Dortmans B., (2015). Valorisation of organic waste-Effect of the feeding regime on process parameters in a continuous black soldier fly larvae composting system. Theses. Department of Energy and Technology, Swedish University of Agricultural Sciences, Swedish.

Fisher, J. D., Bell, P. A. & Baum, A. (1984). Environmental psychology. 2nd ed. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Patimah, A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.

https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1807

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI.

 

0 komentar:

Posting Komentar