Sabtu, 13 Juli 2024

Esai Ujian Akhir Semester Psikologi Inovasi : Deni Mulyanto (21310410185)

 

UJIAN AKHIR SEMESTER

PSIKOLOGI INOVASI

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Deni Mulyanto

21310410185

SP

2024

 

1.                 Pada skema persepsi oleh Paul Bell (1978) dijelaskan bahwa persepsi dapat timbul dari individu dan objek fisik, lalu dari persepsi itu ada yang dalam batas optimal dan ada yang diluar batas optimal seseorang. Jadi mahasiswa 1 memiliki persepsi bahwa dia tidak perlu membuat barang yang terlalu memakan waktu atau merepotkan dirinya karena bagi dia itu hanya dilakukan untuk memenuhi tugas semata, sementara mahasiswa 2 memiliki persepsi bahwa dia harus benar-benar berupaya untuk membuat barang yang bagus karena baginya hal itu tidak sekedar untuk memenuhi tugas semata namun untuk melatih pikiran kreatif dan inovatifnya. Jadi perbedaan antara keduanya terletak pada perbedaan persepsi atau pandangan masing-masing, kesimpulannya segala sesuatu akan mengarah kemana itu tergantung oleh persepsi masing-masing individu. Namun persepsi seseorang bisa berubah seiring pengalaman dan pengaruh dari sekitarnya, banyak hal yang mampu mengubah persepsi seseorang.

Dari penjelasan Paul Bell sendiri dijelaskan bahwa permulaan dari penilaian sebuah lingkungan dimulai dari adanya kontak atau interaksi antara individu terhadap wujud fisik lingkunganya, kemudian dijelaskan bahwa persepsi dapat timbul dari individu dan objek fisik, lalu dari persepsi itu ada yang dalam batas optimal dan ada yang diluar batas optimal seseorang. Dalam batas optimal akan berlanjut menjadi homeostatis, jika persepsi yang didapat diluar batas optimal akan berlanjut menjadi stress. Lalu dari stress ini akan timbul 2 aksi yaitu adaptasi atau stress itu masih tetap berlanjut, dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa mahasiswa 1 mengalami kesulitan dalam memuat pikiran kreativitasnya karena mungkin belum terbiasa, dan ketika mengalami hal tersebut mahasiswa 1 hanya pasrah dan membuat apa adanya barang apapun yang penting jadi dan menyelesaikan tugas.

 Sementara katakana saja mahasiswa 2 juga tidak terbiasa dengan berpikir kreatif dan inovatif, namun yang ia lakukan bukan hanya pasrah dan membuat sembarang benda namun hal yang ia lakukan adalah beradaptasi, yaitu mahasiswa 2 mencari tahu dan mengumpulkan ide-ide dari berbagai sumber dan menganalisanya serta menjadikannya ide baru dalam membuat barang. Jadi meskipun ia tidak terbiasa namun ia mampu keluar dari masalah itu dan bisas beradaptasi sampai bisa menciptakan idenya sendiri. Kesimpulannya adalah semua masalah ada jalan keluarnya asal kita mau berusaha dan tidak mudah menyerah pada masalah tersebut.

2.                  Ia adalah seorang yang memiliki bakat yang luar biasa dalam memecahkan dan menyelesaikan masalah, serta memiliki keterampilan dan kreativitas yang tinggi pula. Ia menyelamatkan hari dengan penjepit kertas bukan pistol, menjadikan lilin ulang tahun sebagai pengganti bom, dan permenkaret sebagai senjata. Ia selalu berpikir kreatif dan inovatif, yaitu membuat barang untuk membantunya menyelesaikan masalah tanpa harus memakai kekerasan didalamnya. Ia sangat dicintai karena mampu melewati berbagai ancaman dengan kreativitasnya dan berhasil menjalankan berbagai misi tanpa menggunakan kekerasan, Kemudian ia menciptakan sebuah trik melarikan diri menggunakan kreativitasnya, yaitu membuat penghancur pintu belakang mobil menggunakan baterai yang diberi oli dan dibungkus celana stoking.

Kendati demikian ia adalah seorang agen AS yang sangat cerdas dan terlatih, buktinya ia bisa menggunakan apa pun di lingkungan sekitarnya untuk membuat apapun demi keuntungannya. Ia sebenarnya adalah seseorang yang bekerja untuk organisasi klandestin, yaitu Departemen Pelayanan Eksternal (DXS), selain memiliki kreativitas yang tinggi ia juga memiliki pengetahuan yang sangat luas dan menggunakan pengetahuan ilmiahnya untuk menyelesaikan yang sedang ia hadapi.

 

 

Sumber :

Patimah, A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.

https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1807

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI

H Dwifan, Muhammad Irfan., Nirawati, Maya Andria., Handayani, Kusumaningdyah Nurul. 2024. Konsep Arsitektur Perilaku Sebagai Strategi Desain Pada Nitiprayan Art Center Di Kampung Seni Nitiprayan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur, 7(2), 732-741.

0 komentar:

Posting Komentar