PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI BANK SAMPAH YANG DIDIRIKAN OLEH MASYARAKAT
Psikologi Lingkungan Essay 1 Meringkas Jurnal
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Aisyah Zulaina
22310410067
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Topik |
Sampah,
Pengelolaan Sampah, Bank Sampah |
Sumber |
Saputro, Y. E., Kismartini, K., & Syafrudin, S. (2016).
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui bank sampah. Indonesian
Journal of Conservation, 4(1). |
Permasalahan |
Pemerintah
dan sektor bisnis harus bertanggung jawab untuk mengelola sampah secara
efektif, termasuk mendirikan bank sampah. Bank sampah dapat memberikan
peluang ekonomi dan meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam
pengelolaan sampah. Mereka menerima dan mendaur ulang berbagai jenis sampah,
memberikan kesempatan kerja dan investasi tabungan. |
Tujuan |
Untuk
memeriksa pengelolaan Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi di
Kelurahan Sidomulyo Kabupaten Semarang dari sudut pandang teknis operasional,
kelembagaan, hukum, pembiayaan, dan peran masyarakat. Serta mempelajari
dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari Bank Sampah Kelompok Peduli
Lingkungan Serasi di Kelurahan Sidomulyo. |
Isi |
Dalam
hal aspek teknis operasional, pengelolaan bank sampah oleh kelompok peduli
lingkungan serasi di Kelurahan Sidomulyo telah menunjukkan beberapa hasil
positif. Pada saat ini, pemilahan sampah yang dilakukan oleh nasabah bank
sampah telah berjalan dengan baik. Namun, persentase pengurangan sampah
anorganik di Kelurahan Sidomulyo masih hanya 0,43% dari potensi sampah.
Meskipun tidak dapat dilakukan secara teratur, sampah harus dikirim ke bank
sampah. Penimbangan dan dokumentasi telah dilakukan dengan baik. Buku
tabungan dan buku kas mencatat semua transaksi. Kelompok Peduli Lingkungan
Serasi Kelurahan Sidomulyo menggunakan Bank Sampah dengan prosentase mulai
dari 5:95 (5% untuk bank sampah, 95% untuk nasabah) hingga 10:90 (10% untuk
bank sampah, 90% untuk nasabah), tergantung pada harga jual sampah. Permen LH
no.13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle
melalui Bank Sampah menyatakan bahwa kelembagaan bank sampah dapat berupa
yayasan atau koperasi. Namun, undang-undang ini masih belum menetapkan
struktur kelembagaan bank sampah. Secara hukum, Bank Sampah masih menggunakan
SK Lurah Sidomulyo Nomor: 411.2/50/2012, yang tidak sesuai dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2 Tahun 2014. Selain itu, karena investasi
dalam peralatan berasal dari hibah, keuntungan yang masuk ke bank sampah
fokus digunakan untuk menjalankan operasi bank sampah. Peran masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengambilan manfaat, dan evaluasi telah berhasil.
Dampak sosial dari Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan
Sidomulyo termasuk perilaku membuang sampah pada tempatnya, perilaku memilah
sampah, pendidikan tentang pengelolaan sampah dan pentingnya menabung,
peningkatan pendapatan, dan perbaikan kondisi lingkungan. |
Metode |
Data
dikumpulkan melalui observasi di lapangan dan wawancara mendalam dengan
informan dan kuesioner; metode analisisnya adalah deskriptif kualitatif. |
Hasil |
Menunjukkan
bahwa manajemen Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan
Sidomulyo cukup baik dari sudut pandang teknis, operasional kelembagaan,
hukum, finansial, dan partisipasi masyarakat. Namun, ada beberapa masalah
teknis yang timbul, dan ada efek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang
positif. |
Diskusi |
Kelembagaan
Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo masih
berbentuk prakoperasi dan belum mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga. Untuk tahap selanjutnya, perlu dilakukan sinkronisasi perizinan
berdasarkan peraturan yang lebih baru tersebut dengan mengajukan permohonan
izin kepada Bupati Semarang. Pada saat ini Bank Sampah Kelompok Peduli
Lingkungan Serasi belum mengeluarkan biaya tenaga kerja karena belum memiliki
tenaga kerja. Kedepannya, biaya tenaga kerja dapat dikeluarkan untuk menggaji
petugas penjemput sampah dan sekedar uang lelah untuk pengurus bank sampah.
Biaya operasional sampai saat ini baru digunakan untuk membeli baterai
timbangan digital dan fotokopi undangan sedangkan pemeliharaan peralatan
sampai saat ini belum pernah dilakukan. Perlunya diadakan layanan door to
door pengambilan sampah dengan merekrut petugas khusus pengambilan sampah
karena jika hanya menunggu nasabah menyetorkan sam pahnya kinerja bank sampah
akan lebih lambat. Masukan lainnya adalah dengan tidak berhenti melakukan
sosialisasi pengelolaan sampah melalui Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan
Serasi Kelurahan Sidomulyo ke dasawisma dan PKK RT yang warganya belum
mengikuti kegiatan bank sampah ini. |
0 komentar:
Posting Komentar