Minggu, 17 September 2023

PSI.LINGKUNGAN E1 MERINGKAS JURNAL oleh AISYAH ZULAINA (SJ)

 

PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI BANK SAMPAH YANG DIDIRIKAN OLEH MASYARAKAT

Psikologi Lingkungan Essay 1 Meringkas Jurnal

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 

 

Aisyah Zulaina

22310410067

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta 


Topik

Sampah, Pengelolaan Sampah, Bank Sampah

Sumber

Saputro, Y. E., Kismartini, K., & Syafrudin, S. (2016). Pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui bank sampah. Indonesian Journal of Conservation4(1).

Permasalahan

Pemerintah dan sektor bisnis harus bertanggung jawab untuk mengelola sampah secara efektif, termasuk mendirikan bank sampah. Bank sampah dapat memberikan peluang ekonomi dan meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Mereka menerima dan mendaur ulang berbagai jenis sampah, memberikan kesempatan kerja dan investasi tabungan.

Tujuan

Untuk memeriksa pengelolaan Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi di Kelurahan Sidomulyo Kabupaten Semarang dari sudut pandang teknis operasional, kelembagaan, hukum, pembiayaan, dan peran masyarakat. Serta mempelajari dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi di Kelurahan Sidomulyo.

 

Isi

Dalam hal aspek teknis operasional, pengelolaan bank sampah oleh kelompok peduli lingkungan serasi di Kelurahan Sidomulyo telah menunjukkan beberapa hasil positif. Pada saat ini, pemilahan sampah yang dilakukan oleh nasabah bank sampah telah berjalan dengan baik. Namun, persentase pengurangan sampah anorganik di Kelurahan Sidomulyo masih hanya 0,43% dari potensi sampah. Meskipun tidak dapat dilakukan secara teratur, sampah harus dikirim ke bank sampah. Penimbangan dan dokumentasi telah dilakukan dengan baik. Buku tabungan dan buku kas mencatat semua transaksi. Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo menggunakan Bank Sampah dengan prosentase mulai dari 5:95 (5% untuk bank sampah, 95% untuk nasabah) hingga 10:90 (10% untuk bank sampah, 90% untuk nasabah), tergantung pada harga jual sampah. Permen LH no.13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle melalui Bank Sampah menyatakan bahwa kelembagaan bank sampah dapat berupa yayasan atau koperasi. Namun, undang-undang ini masih belum menetapkan struktur kelembagaan bank sampah. Secara hukum, Bank Sampah masih menggunakan SK Lurah Sidomulyo Nomor: 411.2/50/2012, yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2 Tahun 2014. Selain itu, karena investasi dalam peralatan berasal dari hibah, keuntungan yang masuk ke bank sampah fokus digunakan untuk menjalankan operasi bank sampah. Peran masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengambilan manfaat, dan evaluasi telah berhasil. Dampak sosial dari Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo termasuk perilaku membuang sampah pada tempatnya, perilaku memilah sampah, pendidikan tentang pengelolaan sampah dan pentingnya menabung, peningkatan pendapatan, dan perbaikan kondisi lingkungan.

Metode

Data dikumpulkan melalui observasi di lapangan dan wawancara mendalam dengan informan dan kuesioner; metode analisisnya adalah deskriptif kualitatif.

Hasil

Menunjukkan bahwa manajemen Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo cukup baik dari sudut pandang teknis, operasional kelembagaan, hukum, finansial, dan partisipasi masyarakat. Namun, ada beberapa masalah teknis yang timbul, dan ada efek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang positif.

Diskusi

Kelembagaan Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo masih berbentuk prakoperasi dan belum mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Untuk tahap selanjutnya, perlu dilakukan sinkronisasi perizinan berdasarkan peraturan yang lebih baru tersebut dengan mengajukan permohonan izin kepada Bupati Semarang. Pada saat ini Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi belum mengeluarkan biaya tenaga kerja karena belum memiliki tenaga kerja. Kedepannya, biaya tenaga kerja dapat dikeluarkan untuk menggaji petugas penjemput sampah dan sekedar uang lelah untuk pengurus bank sampah. Biaya operasional sampai saat ini baru digunakan untuk membeli baterai timbangan digital dan fotokopi undangan sedangkan pemeliharaan peralatan sampai saat ini belum pernah dilakukan. Perlunya diadakan layanan door to door pengambilan sampah dengan merekrut petugas khusus pengambilan sampah karena jika hanya menunggu nasabah menyetorkan sam pahnya kinerja bank sampah akan lebih lambat. Masukan lainnya adalah dengan tidak berhenti melakukan sosialisasi pengelolaan sampah melalui Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo ke dasawisma dan PKK RT yang warganya belum mengikuti kegiatan bank sampah ini.

 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar