Dampak
Polusi Udara Bagi Manusia, Flora dan Fauna
Vina
Milatul Azka
21310410181
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Polusi
udara adalah kontaminasi udara oleh zat apa pun yang berbahaya bagi manusia dan
organisme hidup lainnya. Beberapa polutan yang umum termasuk logam berat,
karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3), senyawa organik yang
mudah menguap (VOC), dan sulfur dioksida (SO2).
Pertumbuhan
aktivitas ekonomi dan urbanisasi yang cukup tinggi baik di perkotaan dan
subperkotaan berpotensi besar dalam peningkatan penggunaan konsumsi energi,
seperti pada kebutuhan bahan bakar guna pembangkit tenaga listrik,
tungku-tungku industri dan transportasi. Pada tingkat konsentrasi tertentu
zat-zat pencemar udara dapat berakibat langsung terhadap kesehatan manusia,
baik secara mendadak atau akut, menahun atau kronis/subklinis dan dengan
gejala-gejala yang samar.
Dampak
buruk polusi udara bagi kesehatan manusia tidak dapat dibantah lagi, baik
polusi udara yang terjadi di alam bebas ataupun yang terjadi di dalam ruangan polusi
yang terjadi di luar ruangan terjadi karena bahan pencemar yang berasal dari
industri, transportasi, sementara polusi yang terjadi di dalam ruangan dapat
berasal dari asap rokok, dan gangguan sirkulasi udara.
Gejala
yang tampak karena pencemaran udara terhadap tumbuhan adalah terjadinya
penampakan yang kurang sehat pada daun, dengan matinya beberapa bagian serta
hilangnya warna, disebabkan matinya jaringan karena adanya kerusakan pada
spongy dan polisade dibagian dalam daun yang berakibat pada gugurnya daun. Efek
pencemaran udara pada tumbuhan yang tak terlihat adalah adanya kemunduran
kemampuan pertumbuhan, berkurangnya kemampuan berfotosintesa dan alterasi,
kemampuan stomata yang menurun dan reproduksi set. Penyebab utama kerusakan
tumbuhan oleh pencemaran udara adalah akibat phytotoxic pada tanaman seperti
O3, S02 , PAN, N02, CI, HF dan Iain-lain.
Dampak
negatif zat-zat pencemar udara terhadap fauna terjadi secara langsung dan tidak
langsung, secara langsung terjadi bila ada interaksi melalui sistem pernapasan
sebagaimana terjadi pada manusia. Dampak tidak langsung terjadi melalui suatu
perantara, baik tumbuhan atau perairan yang berfungsi sebagai bahan makanan
hewan. Terjadinya emisi zat-zat pencemar ke atmosfer seperti partikulat, NOx,
SO2, HF dan Iain-Iain yang kemudian berinteraksi dengan tumbuhan dan perairan
melalui proses pengendapan atau pun penempelan, akan berpengaruh langsung
terhadap vegetasi dan biota perairan hingga dapat menjalar pada hewan-hewan
melalui rantai makanan yang telah terkontaminasi zat pencemar tersebut.
Hadirnya
pencemar udara seperti NOx, S0X, CO, Ox, TSP, Pb dan logam berat lainnya
sebagai produk samping aktivitas manusia ataupun aktivitas alamiah pada tingkat
tertentu mempunyai pengaruh dan dampak buruk terhadap lingkungan, baik untuk
kesehatan manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan lingkungan
alam itu sendiri.
Pada
tingkat-tingkat tertentu, dampak pencemaran udara ini dapat mengurangi tingkat
produktivitas manusia dalam aktivitasnya dan akan berakibat pula pada sektor
lainnya. Dampak pencemaran udara bagi lingkungan flora dan fauna baik secara
primer ataupun sekunder mempunyai mata rantai yang sama seperti pada manusia,
dimana pada tingkat-tingkat tertentu akan berdampak pada menurunnya tingkat
produktivitas pertanian, yang juga akan berakibat pada sektor lainnya.
Sementara dampak pencemaran udara pada material adalah terjadinya korosi dan
hilangnya keindahan material tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar