Senin, 25 September 2023

Essay 1 Meringkas Jurnal Adi Setiyanto (22310410004)

ESSAY 1 PSIKOLOGI LINGKUNGAN

PENGARUH PENGELOLAAN SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DAN DAMPAK TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA TIBAR, KECAMATAN BAZARTETE, KABUPATEN LIQUIÇA, TIMOR-LESTE.

Adi Setiyanto

22310410004

Dosen Pengampu : Dra., Dr. Arundati Shinta MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



 

Topik

Pengelolaan Sampah dan Dampak Kesehatan Masyarakat 

Sumber 

Jurnal Bumi Lestari, Volume 15 No. 2, Agustus 2015, hlm. 115-124

Isi

Di Timor-Leste masalah pengelolaan sampah dan perilaku masyarakat, mungkin sama dengan negara- negara bekembang pada umumnya. Masalah sampah selalu menjadi perhatian publik karena berkaitan denga kesehatan masyarakat sendiri. Oleh karena itu, Pemerintah Timor –Leste melalui Administração Distrito Dili (PEMDA Dili) telah berupaya membuka lahan dengan luas 5 hektar terletak di Suco Tibar, Sub-Distrito Liquiça, Distrito Liquiça untuk pembuangan akhir sampah dengan tujuan untuk mengurangi frekuensi penyakit dan

menjaga keindahan lingkungan. Jumlah sampah yang dihasilkan dalam satu bulan terdapat 18 ton sampah, jadi dalam satu tahun terdapat 216 ton sampah yang yang dibuang pada TPA Tibar yang terdiri dari sampah organik dan anorganik. Pada kenyataannya di Tempat pembuangan akhir (TPA) Tibar sebagian besar masyarakat yang bermukim di sekitar TPA melakukan kegiatan memilih sampah demi kebutuhan keluarga. Dengan keadaan tersebut sangat menghawatirkan kesehatan masyarakat terutama pada status kesehatan anak-anak kecil dan lansia (lanjut usia).

Data-data yang diperoleh dari Posto Saúde Tibar (Puskesmas), penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sampah seperti malaria, ISPA, diare, penyakit kulit (penyakit berbasis lingkungan) pada tahun 2011 terdapat 3356 kasus, tahun 2012 terdapat 3136 kasus, pada tahun 2013 terdapat 2862 kasus dan tahun 2014 (Januari-Juni) terdapat 2024 kasus.

Berdasarkan data-data di atas, maka peneliti ingin mengetahui secara mendalam tentang pengaruh pengelolaan sistem pembuangan akhir sampah (Reduce, Reuse, Recycle) dan dampak terhadap kesehatan masyarakat di Desa Tibar, Kecamatan Bazartete, Kabupaten Liquiça, Timor- Leste, Tahun 2015.

Berdasarkan uraian persamalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial reduce, reuse, recycle terhadap kesehatan masyarakat yang bermukim di sekitar TPA Tibar, Timor-Leste.

Menurut definisi (WHO) dalam Budiman Chandra (2012:111), sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuat yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Menurut Tim Penulis Penebar Swadaya (2011:11), sumber sampah sebagian besar berasal dari aktivitas industri, seperti konsumsi, pertambangan, dan manufaktur. Seiring waktu berjalan, hampir semua produk industri akan menjadi sampah. Jenis sampah yang banyak dijumpai dalam jumlah besar pun beragam. Sampah berupa kemasan makanan atau minuman yang terbuat dari kertas aluminium, atau pun plastik berlapis semakin mendominasi. Demikian pula sampah elektronik, termasuk sampah jenis baru, semakin marak di tempat pembuangan sampah. Volume tumpukan sampah memiliki nilai sebanding dengan tingkat konsumsi masyarakat terhadap material yang digunakan dalam   kehidupan sehari-hari. Output jenis sampah sendiri sangat tergantung pada jenis material yang dikonsumsi. Secara umum bisa ditarik benang merah bahwa peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap volume sampah beserta komposisinya.

Untuk mengatasi sampah yang dihasilkan, baik dari masyarakat maupun industry, maka diperlukan suatu ssstem pengelolaan sampah yang baik agar sampah tidak dapat menyebabkan penyakit kepada masyarakat dan merusak keindahan lingkungan. Kuncoro (2009), mengatakan bahwa ada prinsip- prinsip 3 R yang bisa ditetapkan dalam pengelolaan sampah, baik rumah tangga maupun di tempat pembuagan akhir (TPA), yaitu:

· Reduce (mengurangi), meminimalisasi barang atau material yang digunakan/dikonsumsi. Semakin banyak material yang dikonsumsi/digunakan, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

· Reuse (memakai ulang), pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum menjadi sampah.

· Recycle (mendaur ulang), tidak semua barang sisa didaur ulang, namun saat ini sudah ada industri non-formal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

Artiningsih N.A (2008), menyatakan, dalam pengelolaan sampah dengan pendekatan 3 R (reduce, reuse, recycle), keunggulan yang dicapai adalah sebagai berikut.

· Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dan adanya organisasi pengelolaan sampah akan memberikan dampak sosial yang positif. Adanya interaksi antar individu dalam masyarakat akan memberikan pengaruh positif bagi kehidupan masyarakat.

· Dampak lain yang dapat memberikan motivasi tambahan bagi masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah aspek ekonomi, pendapatan dan penjualan kompos serta dari penjualan sampah anorganik yang dapat dijual kembali, akan dapat menambah pendapatan klompok.

· Lingkungan akan menjadi bersih dan sehat karena semua sampah dapat termanfaatkan. Masyarakat akan mendapat keuntungan secara tidak langsung dari penurunan biaya pengobatan anggota keluarga yang sakit akibat sanitasi lingkungan yang buruk.

· Jumlah sampah yang harus diangkut menuju TPA menjadi berkurang, hal ini akan dapat memperpanjang umur TPA. Dengan demikian tidak lagi di pusingkan untuk mencari lahan TPA yang baru.

 

Permasalahan 

Timbulnya penyakit penyakit yang berhubungan dengan sampah seperti malaria,SPA, diare, penyakit kulit yang berdampak kesehatan masyarakat terutama pada status kesehatan anak-anak kecil dan lansia (lanjut usia) yang tinggal didaerah TPA.

Data-data yang diperoleh dari Posto Saúde Tibar (Puskesmas), penyakit-penyakit berbasis lingkungan) pada tahun 2011 terdapat 3356 kasus, tahun 2012 terdapat 3136 kasus, pada tahun 2013 terdapat 2862 kasus dan tahun 2014 (Januari-Juni) terdapat 2024 kasus.

 

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial reduce, reuse, recycle terhadap kesehatan masyarakat yang bermukim di sekitar TPA Tibar, Timor-Leste.

Metode

Desain Penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cros sectional

 

Kesimpulan

Hasil analisis data di atas, menunjukan variabel reduce (nilai Sig Wald 0, 004 < 0,05), reuse (nilai Sig Wald 0,009 < 0,05), recycle (nilai Sig Wald 0,020 < 0,05). Jadi masing-masing variabel secara parsial mempunnyai pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat.

Opini dan saran 

Kepada Pemerintah

Lebih banyak mengadakan sosialisasi tentang pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat melalui prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), agar masyarakat lebih mengerti fungsi dan manfaat dari sampah rumah tangga serta membuat suatu peraturan yang mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pengelolaan sampah rumah tangga.

2) Kepada Masyarakat

Masyarakat harus terlibat aktif di dalam kegiatan pengelolaan sampah dengan prinsip 3 R di rumah tangga masing-masing, agar dapat menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan praktis mereka, antara lain kesehatan keluarga, kebersihan dan kenyamanan tempat tinggal, serta lingkungan yang bersih dan sehat.

3) Kepada Semua Pihak

Bagi seluruh pihak, kegiatan pengelolaan sampah berbasis masyarakat atau dikenal 3 R, harus dikembangkan secara serius menjadi kegiatan produksi yang mendatangkan keuntungan yang tetap bagi masyarakat secara umum, bukan lagi hanya menjadi usaha sampingan masyarakat. Kegiatan ini sangat potensial sebagai sarana pemenuhan kebutuhan

praktis masyarakat yang ekonomi lemah, karena mampu memberikan penghasilan tambahan dan sebagai sarana organisasi masyarakat yang baik bagi pengembangan diri masing-masing individu.

 

0 komentar:

Posting Komentar