Rabu, 27 September 2023

Essai 1 Meringkas Jurnal_RIZAL EFENDI_22310410045

ANALISA EFEKTIFITAS BANK SAMPAH SEBAGAI ALTERNATIF PENGELOLAAN SAMPAH DALAM MENCAPAI SMART CITY DI KABUPATEN KULON PROGO

Psikologi Lingkungan Tugas Essay 1 Meringkas Jurnal Tentang Pengelolaan Sampah

Dosen pengampu : Dr. Dra. Arundanti Shinta, MA

 


RIZAL EFENDI

22310410045

PSIKOLOGI SJ

FALKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA



Topik

Efektifitas Bank sampah di Kabupaten Kulon Progo dalam upaya mencapai Smart City

Sumber

Mike Dewanti, Eko Priyo Purnomo2 Lubna Salsabila : Jurnal Ilmu Administrasi Publik. Volume : 5 (1) 2020. Hal : 21 - 29 .

Permasalahan

Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kulon Progo mengakibatkan meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat dan meningkatnya jumlah sampah. Timbunan sampah masih banyak ditemukan di berbagai temoat seperti lahan-lahan kosong, di sekitar pasar, di tepi jalan bahkan di tempat-tempat wisata.

Tujuan

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berupaya mencapai konsep smart city menggandeng masyarakat untuk andil dalam penangananan sampah dengan bentuk upaya menciptakan bank sampah. Bank sampah diciptakan dengan harapan penanganan sampah dapat lebih efisien dan efektif  dengan tujuan mengurangi volume sampah di Kabupaten Kulon Progo.

Isi

Sampah yang tidak tertangani dengan baik tentunya memberikan efek yang buruk bagi masalah social dan lingkungan. Dengan mempertimbangkan volume sampah yang kian waktu kian bertambah, diperlukan upaya yang maksimal dalam pengelolaan sampah. pengelolaan sampah di wilayah perkotaaan di atur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Hal ini merupakan suatu tonggak baru bagi masyarakat untuk solusi penanganan permasalahan sampah. Pengelolaan sampah difokuskan pada dua kegiatan, dengan cara:

1. Meminimalisir sampah, dengan perilaku minim sampah (reduce), pemanfaatan lagi (reuse), dan proses kembali (recycle)

2. Pengolahan sampah, meliputi kegiatan:

a. Dipilah berdasarkan karakter sampah

b. Dikumpulkan dan sementara ditampung di bank sampah

c. Diangkut dengan memindahkan sampah ke TPA

d. Pemroresan untuk diubah sifatnya sampah

Menurut Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo pada taun 2017 komposisi sampah yang paling mendominasi di Kulon Progo adalah sampah organik yang mencapai 67,18 %. Sisanya sampah kertas dengan 12,6%, palstik 1,68%, kain 0,67%, kayu 0,21%, gelas kaca 0,68% dan sampah lainnya sebesar 1,11%.Menurut Dinas Lingkungan Hidup Kabpaten Kulon Progo, setiap harinya, rata-rata satu orang di Kulon Progo memproduksi hamper sekitar 0,5 kg sampah perharinya. Jika ditotalkan dengan jumlah warga yang mencapai lebih dari 400.000 jiwa, maka setiap harinya potensi sampah di Kulon Progo dapat mencapai 200 ton. Dengan keadaan tersebut, tentunya permasalahan sampah menjadi permasalahan yang pelik yang sedang dihadapi di Kabupaten Kulon Progo. Jika tidak dilakukan penanganan sampah secara maksimal, maka timbunan sampah akan semakin banyak di Kulon Progo.

 

Metode

Jenis penelitian yang dipakai dalam tulisan ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisi menggunakan teknik analisis model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Hubberman meliputi tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan

Hasil

Dalam menangani permasalahan sampah yang jumlahnya terus bertambah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo mengambil alternatif kebijakan berupa pembentukan bank sampah. Bank sampah yang berada di Kulon progo juga diharapkan mampu mendukung Kabupaten Kulon Progo dalam menuju kota pintar atau smart city. Hal ini karena salah satu indikator dari smart city merumakan smart environment dimana smart environment adalah penciptaan lingkungan yang sehat didukung dengan pemanfaatan teknologi. Maka pengelolaan sampah yang baik adalah hal yang perlu dipenuhi, salah satunya melalui bank sampah. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, pada awal tahun 2019, jumlah bank sampah di Kulon progo telah mencapai 116 bank sampah. Jumlah tersebut meliputi bank sampah yang masih beroperasi dan yang mati suri. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kapubaten Kulon Progo, baru sekitar 10 persen dari total keseluruhan volume sampah di Kulon Progo yang mampu direduksi oleh bank sampah. Harapan terhadap bank sampah yang diharapkan mampu menangani persoalan persampahan di Kabupaten Kulon Progo dan mendukung terwujudnya smart city terutama dalam hal smart environment kurang optimal dalam pelaksanaannya. hal ini karena walaupun dengan adanya bank sampah, masih banyak tumpukan sampah yang masih bisa ditemui di Kabupaten Kulon Progo.

Kesimpulan

keberadaan bank sampah yang dirahapkan dapat menjadi alternatif pengelolaan sampah di Kulon Progo sehingga mampu menunjang Kulon Progo dalam menciptakan Kulon Progo yang Smart City masih belum efektif. Hal ini karena baru sekitar 10 persen dari total keseluruhan volume sampah di Kulon Progo yang mampu direduksi oleh bank sampah. Itu artinya masih banyak sampah-sampah yang berserakan di tempat-tempat lain yang tidak dikelola dengan baik. Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah dan ketersediaan bank sampah yang mampu mencover semua wilayah di Kabupaten Kulon Progo.

 

 

 


0 komentar:

Posting Komentar